Relationship

4.3K 397 50
                                    


Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Amma Cherry present

"FLOWERS BOYS: Next Door (versi SasuNaru)"

Rating: M

Warning:

AU, OOC, TYPO(S), GARING, SHO-AI, HAREM!NARU MAYBE, EYD tidak digunakan.


Sasuke hanya bisa specchless melihat keadaan sekarang. Ia berharap orang-orang berkepala pirang ini segera pergi, meninggalkan satu pirang yang berstatus kekasihnya—untuk dirinya sendiri.

Tadinya Sasuke ke apartemen Naruto hanya berniat untuk mengajak sang pemuda Uzumaki berjalan-jalan—kencan. Tetapi ia malah terjebak dalam ruangan yang berisi bermacam kepala pirang sedang adu tatapan. Ia sudah akan pergi dengan kikuk karena suasana yang berat, tapi langkahnya malah membawanya masuk lebih dalam ke arah ruangan yang tidak terlalu luas itu.

Sasuke bertanya-tanya.

Kenapa Itachi juga berada ditempat ini?

Tatapan intimidasi Sasuke hanya dibalas delikan oleh sang Kakak. Itachi memang keluar sangat pagi dan Sasuke tidak ingin tau kemana sang Sulung menghilang. Tetapi jika Itachi berada ditempat ini berarti Sasuke ketinggalan hal yang penting. Maka dengan rasa penasaran juga kesal, Sasuke berdiri disebelah Itachi acuh dengan keadaan atau terhadap tatapan mata merah menyala yang siap membelah-belah dirinya.

"Jadi untuk apa kalian berkumpul disini?" Sasuke jelas sekali mendengar suara Naruto yang lebih berat dari biasanya. Suara itu biasanya terdengar lembut sekalipun marah-marah. Tapi Sasuke diam saja karena pertanyaan tersebut bukanlah hanya untuk dirinya.

Dua orang pirang serupa itu duduk berhadapan, sedang Sasuke dan Itachi hanya berdiri dibelakang sofa, dua orang pirang-jingga lain berdiri disisian sofa. Ekpresi mereka sulit dibaca.

"Maaf Kakak.. Kau tau hanya itu yang dapat aku katakan, 'kan?" suara halus khas wanita mengalun lembut penuh penyesalan.

Naruto mendengus pelan. "Kau dan omong kosongmu. Sebaiknya pergi saja dan jangan ganggu aku!" suara Naruto meninggi diakhir kalimatnya.

"Kakak, aku sungguh menyesal. Aku benar-benar menyesal karena itu. Lagi pula itu sudah lama sekali." suara Naruko memelan namun masih jelas didengar oleh Naruto sendiri.

Naruto menatap datar Naruko yang duduk dihadapannya.

"Kenapa? Kenapa kau tidak berhenti keras kepala, Naruto-Nii? Itu sungguh sudah sangat lama dan aku sama sekali tidak berniat sejahat itu padamu!" Naruko menunduk semakin dalam, mencari-cari kata yang sekiranya tidak akan membuat Naruto meledak melihat dari ekpresinya saat ini. "Kau tau aku hanya bermain-main, aku tidak berpikir jika keadaan semakin buruk saat itu. Sudah lima tahun, kau masih saja keras kepala!"

Naruto berdecih."tidaklah mengalami apa yang aku alami. Setelah foto-foto yang kau sebar, semakin hari gosip semakin menyebar dan bertambah buruk. Aku harus mengalami pembullyan dan menjadi bahan lelucon kalian selama masa semester awal hingga akhir. Bertahan agar aku bisa mendapat ijasah lalu keluar dari hidup kalian semua. Kedatangan kalian merusak hidup yang sudah aku tata tanpa celah. Aku tidak akan pernah lupa mimpi buruk yang datang hampir setiap malam, semuanya masih dalam ingatanku. Sebaiknya kalian keluar sekarang juga!" Naruto bicara tanpa jeda dan mimik mukanya benar-benar membuat sesak didada setiap orang yang melihatnya. Ia sungguh benci semua ini.

Itachi memutuskan untuk mengajak keluar para Namikaze karena tidak ingin semakin membuat Naruto tertekan. Kali ini bahkan Kyuubi sebagai Kakak tertua hanya terdiam menurut pada pria yang jauh lebih tinggi darinya itu. Mereka cukup dekat ketika berada di Amerika beserta Naruko juga Deidara.

FLOWER BOYS: Next Door(Versi SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang