Part II

10.6K 654 29
                                    

Dia adalah pangeran yang paling jarang bertanya atau bicara pada siapapun
Sebagian orang terdekatnya hanya bisa mengatakan dia sempurna.
Sebagiannya lagi..
Tidak ada yang bisa mengungkapkan sikap yang dia miliki.
Dia Alexsander Mikaila. Di Istananya dia disebut "Mika".

Nama Vallen adalah nama kecil dari ayahandanya sebelum meninggal beberapa tahun silam. Dan sejak saat itu tak ada yang memanggilnya Vallen lagi. Itu kenapa..
Dia sangat sulit ditemukan..

Yang mulia, anda bisa langsung memerintahkannya kemari tanpa memberikan lamaran atau hadiah apapun.
Justru mereka yang akan merasa bangga.
Dia hanya pangeran kedua, dan kekuatan kerajaannya sangatlah kecil.
Anda bisa memerintahnya melayani anda, lalu anda bisa membuangnya nanti. Jika anda menikahi dan dia menjadi ayah putra mahkota. Maka dia akan menjadi raja disini.
Itu tidak baik buat anda yang mulia.

" Diam kau Albertus! Dia memang raja dihatiku. Jadi untuk apa lagi istana ini bagiku?"

" Yang mulia ratu. Sebelumnya saya telah mengirim surat panggilan ke padanya. Tapi tidak ada balasan. Dia mungkin sangat sombong dan mungkin anda harus memaksanya."

" Kalau begitu. Sampaikan salam dariku untuk sang Raja, kakaknya. Ingatkan dia bahwa Armagius adalah kerajaan yang besar. Jika ada satu kerajaan saja menyakiti hati ratunya atau menolak permintaannya maka... kutukan akan menimpanya dengan kehancuran." Senyum Alice dingin malam itu.

Ia kemudian berdiri menatap kearah ranjang megahnya

" Dia harus menjadi milikku! Jika dia menolak maka aku akan membuatnya menerima dengan cara apapun!" Senyumnya dingin.

Albertus mengangguk lalu melangkah keluar.

***



" Mikaaaa!!" Teriakan itu kali ini membuatnya bergeming.
Diletakkannya pedang bermata biru yang masih bertengger digenggaman kuatnya. Rambut legamnya basah oleh keringat yang mengalir memberi kilatan kilatan cahaya disetiap otot otot lengan dan dada bidangnya, nafas yang berhembus dari hidung mancungnya membuat ruang di perut sixpacknya yang seolah menambah pesona yang ia miliki.

Albuss

Mendengar suara tegas itu, mata ambernya menoleh tajam. Itu suara kakaknya, Raja Jullian Alexsander III.

" Aku sedang latihan. Jangan ganggu aku!" Jawabnya dingin mengangkat pedang itu lalu mendorongkan sudut tajam tepat didepan hidung kakaknya. Menatapnya tanpa rasa takut sedikitpun

" Utusan dari kerajaan Armagius datang lagi. RATU bahkan mengirim pengawal pribadinya kemari." Tukas Jullian memegang ujung pedang itu lalu menurunkannya.

" Lalu kenapa? Apa aku harus mengirim kepalanya pulang agar dia tidak datang lagi?" Tekan Mika lalu meraih kemejanya dan memakainya.

Ya, dia Vallen. Pria yang sama yang memang diinginkan ratu. Wajah yang sama namun lebih dewasa dan semakin mempesona saja

Sudah 10 tahun-

" Mika, sadarlah. Ini kesempatan bagimu!" Bujuk Raja Julliant mengikuti langkahnya

" Jangan menjualku Kakak!!" Tekan Mika dengan wajah merah.

" Aku sama sekali tidak tertarik dengan gadis manja itu. Apa kau ingin aku memuaskan anak yang masih berumur 17 tahun hanya demi kekuasaan? Kakak apa kau sudah benar benar kehilangan akal??" Tegas Mika. Mendengar itu Jullian tersenyum lalu mendekati wajah adiknya.

The Black Shadow (Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang