Part 4: I Can't Hold It Anymore

Mulai dari awal
                                    

"Malaikat maut sialan. Berisik sekali sih. Buat aku tidak bisa mendengar suaramu seperti yang lain dong. Yoongi membosankan dan aku akan tidur saat bosan," batin Hye Soo sambil menutup telinganya.

"Terserah kau saja lah," jawab Sihyuk.

"Maafkan aku Hye Soo. Aku berusaha untuk mempertahankan kehidupanmu sebagaimana harusnya tapi entah apa yang akan terjadi jika terus seperti ini. Maafkan aku," kata Sihyuk di dalam hati.

*****

"Wah ternyata indah juga ya di sini," kata Hye Soo setelah mereka sampai di Jinhae.

"Kau kan hampir setiap tahun ke sini," kata Yoongi heran.

"Ah maksudku tahun ini sepertinya lebih indah dari tahun-tahun sebelumnya," lagi-lagi Hye Soo mengelak karena salah berbicara.

"Pabo-ya," kata Sihyuk meledek. Hye Soo hanya melirik kesal ke arah Sihyuk.

Mereka berdua menyusuri jalan setapak yang disampingnya berjejer deretan pohon sakura. Bunga sakura yang bermekaran terlihat di mana-mana, menambah keindahan musim semi di Jinhae. Sepanjang perjalanan Hye Soo sangat ceria dan terdengar cerewet. Dia membahas apapun yang ada di hadapannya, hal yang tidak penting sekali pun dibahasnya.

"Kau tidak lelah? Mau istirahat sebentar?" Yoongi menawarkan untuk duduk sejenak setelah berjalan kaki lama.

"Tidak perlu, kita lanjutkan saja."

"Tapi aku tidak mau sakitmu bertambah parah kalau sering kelelahan."

"Tenang saja Yoongi-ya. Akhir-akhir ini aku berolahraga untuk menambah stamina. Dengan begitu jantungku akan semakin kuat," jawab Hye Soo sambil tersenyum.

"Kau? Kau berolahraga?" kali ini Yoongi benar-benar heran. Dari segala perubahan yang terjadi pada diri Hye Soo setelah sadar dari koma, menurutnya ini adalah yang paling aneh.

Sihyuk baru saja hendak mengatakan sesuatu tapi terlambat Hye Soo sudah membuka suaranya terlebih dahulu, "Ne, memangnya ada yang salah?"

"Kau tidak pernah berolahraga Hye Soo, bahkan kau sangat membencinya. Siapa kau sebenarnya?" tanya Yoongi dengan tatapan dingin yang menusuk.

"Hancur lah sudah. Yoongi akan menyadari kalau saat ini Hye Soo bukan lah Hye Soo yang dia kenal." Sihyuk sudah pasrah dengan segala kebodohan yang dibuat Gaeul.

"Itu dulu, masa lalu. Setelah sadar dari koma aku memang berencana untuk berubah banyak." Hye Soo terlihat menjawab dengan salah tingkah.

"Kenapa kau ingin berubah? Aku mencintai dirimu yang dulu apa adanya. Apa kau sudah tidak mencintai diriku lagi?"

"Bukan seperti itu Yoongi. Aku hanya merasa aku terlalu lemah jadi aku hanya ingin berolahraga agar sedikit kuat."

"Lalu, perubahan sikap dan penampilan juga akan membuatmu menjadi lebih kuat? Sudah lama aku ingin menanyakan hal ini ketika melihat perubahan besar pada dirimu tapi selalu aku tahan karena aku pikir, aku masih mencintaimu. Lama-kelamaan seperti nyata kalau ternyata aku mencintai seseorang dengan jiwa yang hilang."

"Kalau kau tidak suka dengan diriku yang sekarang, aku akan berubah lagi seperti dulu Yoongi. Tapi aku ini Hye Soo. Benar Hye Soo," Hye Soo mencoba membela diri sambil menunjukkan senyum lebarnya yang terlihat konyol di mata Yoongi.

"Lagi-lagi senyum bodoh itu. Sejak kapan kau belajar membuat senyum bodoh itu? Kau terlalu banyak berubah Hye Soo. Saat ini kepribadianmu sangat hangat seperti musim gugur dan kalau kau ingin tahu, aku sangat membencinya."

Tentu saja kata-kata Yoongi tersebut menyakiti Gaeul karena dalam bahasa Korea Gaeul mempunyai arti musim gugur.

"Ah tidak, aku tidak mau dengar lagi. Kalau aku punya kekuatan untuk menutup mulutnya akan aku lakukan saat ini juga. Hye Soo maafkan aku," batin Sihyuk.

Autumn in My Winter SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang