1. Queen and Commoners

74K 2.5K 36
                                    

Ruangan itu tampak sibuk dengan beberapa orang yang hilir mudik, beberapa bahkan ada yang membawa gaun-gaun dari desainer terkenal juga peralatan make up yang tidak kalah mahalnya. Setiap orang tampak sibuk bahkan ada seorang juru kamera yang sibuk mengatur bagaimana set pemotretan akan dipakai untuk pose berikutnya. Disisi lain ada kilatan cahaya flash yang berasal dari kamera para juru foto itu membuat mata beberapa orang tidak terbiasa pasti akan merasa silau. Namun tidak bagi wanita bergaun biru itu.

Dia adalah Casandra White yang sempurna. Bagaimana tidak? Ia memiliki tubuh ideal yang menjadi impian para wanita di seluruh dunia dan ia mendapatkannya dengan mudah tanpa bersusah payah untuk melakukan diet ketat seperti apa yang telah dilakukan pada model lainnya. Wajahnya juga terbilang cantik dan kecil, khas wajah para model. Rambut panjangnya juga selalu terlihat indah berkilauan karena memang Casandra merawatnya secara rutin. Tidak hanya kesempurnaan fisik, gadis itu juga masuk dalam kategori cerdas. Dan yang terpenting adalah kondisi perekonomian keluarganya, pewaris dari perusahaan fashion nomor satu dunia.

"Casandra, Max Lynford tadi menghubungi ponselmu." Lapor Riana, manajer sekaligus teman dekat dari Casandra. Mendengar nama yang telah lama tidak ia dengar itu membuat Casandra ingin mengutuk Max hingga membuat lelaki itu berlutut dihadapannya meski hal itu adalah hal yang paling mustahil di dunia ini.

"Untuk apa lelaki kolot itu menghubungiku?" ucap Casandra kesal.

"Ya Tuhan, Sandra, dia itu jelas mengkhawatirkanmu. Kau ini kau adiknya!" keluh Riana.

Casandra merenggut kesal jika kembali diingatkan bahwa dia adalah adik sepupu dari Max Lynford yang sempurna itu. Jika saja ibunya bukan adik kandung dari ayah Max, setidaknya mereka tidak saling kenal, mungkin ia akan dengan senang hati menjadikan Max Lynford sebagai pria-nya. Menurut Casandra satu-satunya lelaki di muka bumi ini yang tersisa dan pantas untuknya hanyalah para saudaranya yang tampan itu.

"Casandra, sesi pemotretan berikutnya di mulai 5 menit lagi." Ucap salah satu kru.

Casandra menganggukkan kepalanya lalu kembali menatap Riana yang sekarang mengangkat kedua bahunya, tidak mau tahu dan tidak peduli. Yang jelas menurut Riana, Casandra harus menghubungi Max sebisanya karena memang ya cukup wajar mengingat bagaimana Casandra menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar marah-marah pada kakak sepupunya itu. Riana tahu bahwa bagi Casandra stok pria di dunia ini menipis.

"Kau ini terlalu terobsesi pada Max," keluh Riana.

"Gila namanya kalau kau tidak menyukai Max." Balas Casandra tak mau kalah.

Riana mencibir kalimat yang baru saja keluar dari mulut Casandra, toh memang ia akui Max begitu sempurna untuk kategori seorang lelaki. Kekurangannya hanyalah dia seorang duda. Selebihnya tidak ada. Tapi dia penggemar para aktor hollywood macam Orlando Bloom bukan pengusaha yang pastinya si penggila kerja. Casandra baru saja akan beranjak menuju set namun langkahnya terhenti dan ia menoleh ke arah Riana yang balas menatapnya dengan tegas.

"Aku ingin mengunjungi ayahku." Ucapnya.

"Beliau ada dikantornya."

"Kita pergi kesana!" ucap Casandra.

Riana tahu apa yang diinginkan Casandra jika sudah menemui Mr. White yang tak lain adalah meminta izin untuk pergi liburan dan menggila di negara orang. Ia akan menghabiskan puluhan juta ah bahkan mungkin ratusan hanya sekedar untuk melepaskan penatnya dan untung saja Mr. White dan istrinya sangat menyayangi anak semata wayang yang sedikit boros ini dan tentunya mereka memiliki banyak uang untuk pengeluaran Casandra.

"Kau mau kemana lagi memangnya?" tanya Riana.

"Dubai, menemui Max."

"Dasar gila!" runtuk Riana sambil menggelengkan kepalanya kemudian mengusir Casandra dengan tangannya.

Chains [END]Where stories live. Discover now