matriks

7.4K 703 59
                                    

Ini ngebut gue bikinnya hahaha sori kalo aneh.


Aku sangat benci pelajaran olahraga. Selain karena gurunya sangat menyebalkan, jam pelajaran olahraga kelasku dengan kelas Luke berbarengan.


"Kata Karen dia kemarin olahraganya di tes basket." Ucap Caitlin. Aku dan dia sedang berjalan menuju lapangan olahraga.

Lapangan olahraga sekolahku terpisah dengan gedung sekolah, letaknya berada di seberang sekolah.

"Mau di tes basket, volley, bola, badminton, senam lantai, lari, tetep aja aku benci olahraga." Aku memutar kedua bola mataku.

"Ah payah kamu." Ejek Caitlin

"Bukannya kamu juga gak suka olahraga ya?" Tanyaku dengan nada sarkasme.

"Tapi," Caitlin menambahkan, "Setelah menyelidiki kalau Luka sama cewek yang jago olahraga mulai sekarang aku akan jago olahraga." Lanjutnya dengan kedua tangan memegang pinggang.

"Well good luck then."

Aku dan Caitlin masuk ke dalam ruang ganti. Disana aku bertemu dengan Lydia. Cewek paling eksis dan paling populer di sekolahku. Kalau kamu mengira dia tipe-tipe mean girl dilihat dari penampilannya well, kamu salah besar.

Lydia itu orangnya baik banget. Pintar, jago olahraga, cantik wah pokoknya sempurna banget lah. Beda banget sama aku yang gak jago di bidang apapun.

Setelah mengganti baju, aku keluar menuju lapangan dan melakukan pemanasan bersama teman-temanku yang lain. Hari ini anak-anak cewek akan di tes basket dan anak-anak cowok akan di tes lari. Dari kejauhan aku melihat Luke dan teman-temannya sedang mengobrol karena belum giliran mereka di tes lari.

"Masing-masing dari kalian harus memasukkan bola ke dalam ring 10 kali setelah itu kalian boleh pulang." Kata guru olahragaku, Mr. Edwards singkat, padat, dan jelas, "Jika belum berhasil memasukkan 10 bola jangan berharap bisa pulang cepat hari ini."

Siap-siap pulang paling sore aja deh.

Para cewek mulai berbaris dan bergiliran memasukkan bola ke dalam ring. Memang tidak ada yang langsung memasukkan 10 bola berturut-turut. Tapi setidaknya ada yang masuk. Tidak seperti aku yang selalu meleset.

"Ayo semangat Nicole, Go Nicole! Go Nicole!" Michael menyemangatiku dari kejauhan.

Ternyata para cowok sudah selesai di tes lari dan sekarang mereka sedang menonton cewek-cewek yang lagi di tes.

Terlihat sekali mereka begitu bersemangat memberikan tepuk tangan ketika Lydia berhasil memasukkan bola ke dalam ring.

Entah mataku salah lihat karena kemasukkan debu, tapi aku melihat Luke ikut-ikutan bersorak kepada Lydia.

Aku yang belum memasukkan bola satupun mah bisa apa............

Hari semakin sore, dan sudah banyak cewek-cewek yang sudah memasukkan 10 bola dan pulang. Sekarang hanya tersisa 7 murid dan salah satunya adalah aku.

Caitlin sudah selesai dari tadi dan dia menungguku di pinggir lapangan bersama Michael karena kami selalu pulang bareng.

"Semangat kol, pasti bisa!" Michael terus menyemangatiku.

"Kol biarin aja, toh Mr. Edwards gak akan nyadar kamu pulang duluan."

Aku menggeleng. Moodku sedang tidak baik hari ini.

"Pokoknya harus masuk 10 bola."

Waktu terus berlalu. Sekarang hanya tersisa aku sendiri di lapangan. Aku menyuruh Michael dan Caitlin pulang duluan. Mr. Edwards sendiri telah menyuruhku untuk pulang meskipun belum memasukkan satu bola pun.

Les Matematika | l.h.Où les histoires vivent. Découvrez maintenant