Chapter #6 (Yule Ball : 2)

4.3K 554 12
                                    

Celene sedang berdiri di depan kaca di kamarnya, memilin rambut pirangnya ke belakang dan menjepitnya dengan penjepit rambut berbentuk bunga yang menurutnya cocok dengan gaun yang dia kenakan malam itu.

Sekarang pukul lima sore dan seluruh asrama sedang sibuk-sibuknya malam itu, menunggu datangnya jam delapan malam.

Birdy akhirnya mendapat Ansel dari Ravenclaw, partner untuk pergi ke pesta dansa natal Yule Ball yang notabene-nya selalu menjadi Highlight of The Year di Hogwarts.

Sementara itu, Tom Riddle sudah menunggu di dekat Aula Besar. Ia hanya mengenakan kemeja putih, dasi hitam, dan jubah hitam yang sederhana, namun terlihat pas ketika dipakainya.

Tom terduduk di salah satu undakan, karena masih pukul setengah tujuh, ia memutuskan untuk pergi berkeliling koridor, memastikan keadaan di seluruh sekolah aman.

"Tom!"

Tom menoleh dan mendapati Horace Slughorn yang berdiri, berjalan sambil memilin-milin kumis anjing-lautnya.

"Selamat malam, Sir." Kata Tom, tersenyum sopan.

Profesor Slughorn berjalan beriringan dengan Tom yang merupakan salah satu murid kesayangan-nya.

"Sudahkah kau menemukan pasangan?" Slughorn bertanya senang dengan suaranya yang parau, kelihatan sekali tampak menantikan hal ini.

Tom menjawab dengan tenang, "Saya sudah mendapatkannya dari satu bulan yang lalu, Sir."

Slughorn tertawa bahagia. "Kau hebat, Nak! Dan siapakah gadis yang beruntung itu?"

"Delacroix, Sir. Celene Delacroix."

Slughorn terdiam, memikirkan nama tersebut, namun akhirnya memekik senang karena berhasil mengingatnya.

"Oh, ya, ya, tentu saja. Ms. Del..Delcrouxㅡ"

"Delacroix, Sir." Riddle mengoreksi.

"Yah, dia gadis yang akhir-akhir ini mendapat nilai tertinggi dalam ramuan. Kau juga beruntung, Tom."

"Semoga begitu, Sir."

Tom terdiam. Dia berpisah dengan Slughorn dan kemudian menunggu di dekat menara Gryffindor.

Belakangan ini ia merasakan perasaan aneh yang jarang sekali ia rasakan.

Pertama kali bertatap mata dengan Celene membuat suhu tubuhnya meningkat. Ia merasa suhu tubuhnya selalu dingin sebelumnya.

Ia tak terlalu suka bergaul dengan teman. Ia selalu membiasakan mandiri tanpa bantuan orang lain, ia tidak memiliki keluarga, namun juga tak ingin.

Tidak terlalu mempermasalahkan jika dia akan kehilangan salah satu teman-nya suatu saat nanti.

Ia tak terlalu peduli dengan hal-hal seperti itu. Ia selalu ingin menggapai keinginannya, kendati belum saatnya untuk meneliti lebih jauh tentang hal-hal yang ingin dilakukannya kelak.

Namun, secepatnya akan ia laksanakan.

Tubuhnya jelas selalu terasa dingin. Namun, kemarin malam, Celene jelas menyentuhnya dan dia bisa merasakan lagi kehangatan yang sama seperti saat pertama dia tak sengaja bertemu pandang dengan Celene, menjalari seluruh tubuhnya.

Dan jika dia akan kehilangan Celene, mungkin perasaannya akan menolakㅡ tidak seperti dia akan kehilangan teman yang lain.

Riddle berhenti berpikir tentang Celene ketika pintu menara Gryffindor terbuka, dan dia bisa melihat Celene.

Berjalan dengan gaun hijau zamrud se-lutut, sebagian rambutnya dijepit ke belakang menggunakan penjepit rambut dengan bunga gerbera daisy merah tua hidup yang menempel, sehingga menampakkan kesan hijau-merah yang sangat... Natal?

Celene tampak berhenti sejenak sebelum mendapati Tom yang sudah berdiri di depannyaㅡ terlihat sangat tampan dan tegap.

Sesaat penampilan Celene membuat Tom sangat terkejut, namun Tom sangat pandai menyembunyikan ekspresi kagetnya. Ia tersenyum penuh arti ke arah Celene.

"Kau sangat cantik malam ini"

Tom tak hentinya memandang Celene. Ia mengulurkan kedua tangannya dan menangkupkannya di pipi Celene, dan kehangatan menjalari tubuhnya lagi, sementara mata hitamnya menatap lurus ke manik biru cemerlang gadis itu.

"Pangeran, Putri, kalian bisa langsung ke Aula Besar saja kalau begitu?"

Goda Freddie yang datang menyeringai puas dengan Anzhelika yang menggayuti lengannya, mengenakan gaun berwarna pink pastel, tampak lebih cantik dari biasanya.

Celene seketika berubah menjadi merah padam mendengar komentar Freddie.

"Kalau begitu, sudah siap?"

Tom mengulurkan lengannya, Celene dengan canggung menggapainya. Mereka berlalu pergi menuju Aula Besar yang sudah mulai ramai.

*
*

Read the Next Chapter ~>

#1 A Girl Who Changed The Destiny (Harry Potter: Tom Riddle Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang