[Special Chapter / SeungHan Side] - Real Happiness

9K 571 119
                                    

SPECIAL CHAPTER
-REAL HAPPINESS-



JEONGHAN POV

Mataku mengerjap kecil saat indera penciumku menangkap bau yang begitu sedap menghampiri. Bau khas roti bakar dengan selai cokelat yang begitu menggoda dibayanganku. Jujur saja mataku begitu berat untuk dibuka karena sisa kelelahan semalam masih melekat di tubuhku. Tapi nampaknya tidak dengan suami baruku, ya suami baru. Karena kami baru saja menikah kemarin. Pria itu benar-benar sangat rajin terutama dalam hal memasak.

Dengan malas aku menggeliatkan badanku dan mengambil ponselku di nakas sebelah tempat tidur. Hanya sekedar memeriksa adakah pesan atau telpon penting yang masuk, dan benar sekali banyak sekali ucapan selamat dari teman-temanku di Amerika. Berita begitu cepat menyebar di internet. Tentu saja mengingat suamiku adalah putra dari salah satu konglomerat yang cukup berpengaruh di dunia. Tiba-tiba saja hatiku kembali merasa tersakiti saat mengingat kemarin tak ada seorangpun dari kedua orang tua Seungcheol yang datang ke acara pernikahan kami.

Aku segera menepis pikiran itu. Apa yang kau pikirkan Yoon Jeonghan? Mertuamu adalah orang yang sangat sibuk. Apa yang bisa kau harapkan dari mereka? Mereka membiarkanmu menikahi anaknya saja sudah sepatutnya bersyukur. Aku melirik jam di pojok kanan layar ponselku, masih jam 7 pagi dan priaku sudah begitu sibuk di dapur? Pasangan macam apa aku yang masih setia meringkuk di bawah selimut? Segera kumelangkahkan kaki ke kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi.

"Sayang, kau sudah bangun?"

Aku melongokkan kepalaku dari balik pintu kamar mandi dengan sikat gigi yang bertengger di mulutku. Rupanya dia mencariku.

"Aku sedang cuci muka. Biarkan saja, nanti aku yang akan membereskan tempat tidurnnya."

"Lanjutkan saja cuci mukanya. Aku tunggu untuk sarapan di bawah, okey?" Lihatlah bahkan dia tidak memperdulikan perkataanku dan terus membereskan tempat tidurnya. Aku bergegas menyelasaikan ritual pagiku dan menyusulnya ke meja makan.

Suasana begitu sepi, kemana dua orang lainnya? Bukankah semalam mereka juga pulang ke rumah?

"Kemana Daddy dan Mommy?"

"Mereka pergi ke London tadi pagi-pagi sekali."

"Ke London?"

"Ya, ibumu bilang dia akan mengikuti London Fashion Week yang diadakan beberapa hari ke depan."

"Haruskah mereka berangkat sepagi itu?"

"Ya karena memang pesawat berangkat satu jam yang lalu. Dan sepertinya pesawat kita juga akan segera berangkat dua jam lagi."

Demi neptunus, jika saja aku tidak segera minum mungkin aku sudah mati karena tersedak sarapan pagiku. Apa dia bilang? Pesawat? Memangnya kita mau kemana?

"Apa kau ada jadwal bekerja di luar negeri? Dan haruskah aku menemanimu?"

"Choi Jeonghan, kau tidak sedang amnesia kan?"

"Yak! Kenapa kau menanyakan hal menyeramkan semacam itu? Aku kan bertanya apa kau ada pekerjaan ke luar negeri bahkan sehari setelah kita menikah?"

"Kurasa ingatanmu masih baik dan kau mengingat kalau kita baru saja menikah."

"Jangan berbelit-belit tuan Choi."

"Apa kau tidak pernah tau jika setelah menikah pasangan suami istri harus menjalani bulan madu?" Aku hampir saja menyemburkan makananku hanya karena melihat ekspresi Seungcheol yang menurutku sangat lucu. Alisnya bertaut dan wajahnya penuh dengan tanda tanya.

CALL ME DADDY...! (or BABY?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang