PART ENAM

3.3K 224 3
                                        

"Siapa SD?" tanyaku dan Sheril cepat.

Grace terdiam. Dia menatapku dan Sheril bergantian, "Nanti kalian juga tahu," ucapnya sambil kembali duduk di tempat semula.

Aku dan Sheril saling tatap, bingung.

"Siapa sih? Jangan bikin penasaran." ucap Sheril greget.

"Yang jelas dia orang," Grace mengibaskan tangannya, "udah lanjut aja. Sekarang giliran lo, Ra."

Aku dan Sheril mendengus.

"Entar dulu. Gue ganti pertanyaan," Sheril menatap Grace jail, "bener nggak kalo alasan lo nolak Randi itu karena lo suka sama abang gue?"

"Hah?" Grace membulatkan kedua bola matanya dengan mulut terbuka, "kenapa lo nanya itu?"

"Dih, jawab dong," ucap Sheril kesal.

"Maybe yes, maybe no," jawab Grace, "lanjut ke Rara!" ucapnya kesal.

Aku dan Sheril tertawa melihat Grace.

"Oke, mau nanya apa?" tanyaku santai.

"Siapa orang yang lo suka?" tanya Sheril.

"Yang gue suka? Ng ... keluarga gue, sahabat gue, temen-temen gue," ucapku tersenyum lebar.

Sheril melempar bantal ke arahku, "Serius!"

"Gue serius, Sheril."

"Nggak asik lo!" geram Sheril.

"Bodo," aku memeletkan lidahku.

"Lo masih inget sama Sam?"

Pertanyaan Grace membuatku terdiam. Aku tidak menyangka Grace akan memberi pertanyaan tentang dia. Dia yang dulu tiba-tiba menghilang, entah kenapa. Dan tentu saja aku masih mengingatnya, bagaimana aku bisa lupa sama dia? Aku bahkan selalu merindukannya. Dan aku selalu ingin tahu, di mana dia sekarang?

"Sam siapa?"

Pertanyaan Sheril membuyarkan lamunanlu, "Ganti pertanyaan, Grace" ucapku datar.

"Oke maaf," Grace menghela napas, "Gandi gimana kalo di kelas?"

Aku menatap Grace kesal, "Kenapa pertanyaan lo aneh-aneh? Yang lain kek."

"Itu nggak aneh, cuma nanyain Gandi doang," Sheril mengedipkan sebelah matanya padaku.

"Gandi biasa aja, kayak biasa waktu kita kelas 11, tau 'kan?" ucapku sedikit kesal.

Grace tersenyum, "Oke gue terima jawaban lo. Gue bingung mau nanya apaan soalnya."

Aku melihat ke arah Sheril yang sedang tertawa, "Kenapa lo?"

"Lo sama Gandi lucu," ucap Sheril lalu tertawa lagi.

Aku dan Grace saling tatap bingung.

"Kenapa emang?" tanyaku dan Grace bersamaan.

"Nonton aja yuk! Harry Potter aja," ucap Sheril.

"Bosen," Grace mengerucutkan bibirnya.

"Gimana kalo Fast Furious aja?" aku berjalan ke arah televisi, dan mengambil kotak yang berada di bawah meja tempat televisi, "gue nggak bosen ngeliat film ini," ucapku lalu tertawa.

"Yang lain kek," ucap Grace.

"Gue ngikut aja deh," Sheril merebahkan badannya di atas tempat tidur.

"Apaan Grace? Lo mau nonton apa?" tanyaku malas. Dia pasti memilih film yang sad.

"Jangan yang menye-menye, gue nggak mood." ucap Sheril dengan mata terpejam.

Let It FlowDonde viven las historias. Descúbrelo ahora