[Bab 7]

5.5K 523 8
                                    

Hendra menatap Orlando dan Dimas bergantian.

"Bukankah Om sudah bilang, kalau Lica tidak boleh banyak pikiran apalagi memikirkan sesuatu yang berat" Ucap Hendra.

Orlando dan Dimas menunduk hingga akhirnya Rena menengahi.

"Lalu bagaimana dengan keadaan Lica?" Pertanyaan Rena membuat Hendra menghela nafas.

"Aku harap ini tidak akan brakhibat fatal, tapi melihat kondisinya, nampaknya Lica termasuk gadis yang kuat" Jelas Hendra.

Dan kini semuanya menghela nafas berat karena belum mendapat hasil yang pasti.

Rena lalu mengajak Hendra keruang kerjanya. Sementara Al mengajak Ali dan juga Verrel keluar dari kamar Angelica.

"Lo dengar kan tadi, Lica gadis yang kuat Lando. Gue yakin dia akan baik-baik saja" Dimas menepuk bahu Orlando.

Orlando tersenyum tipis. "Hm... Tapi banyak hal yang sudah gue lalui, tentunya lo tau kalau gue adalah orang yang membuat Lica celaka"

"Tapi lo gak sengaja, dan waktu kecelakaan itu lo bahkan seperti kesetanan membawa Lica kerumah sakit" Ucapan Dimas membuat Orlando menatap tajam Dimas.

"Berapa banyak yang lo tau?"

"Hampir semuanya. Awalnya gue mencari tau soal siapa Lica dan kenapa pernikahannya batal, lalu gue mencari tau soal hubungan lo dengan Lian, tapi setelah itu gue malah menemukan fakta lain!" Dimas tersenyum sinis dan dibalas senyum kecut oleh Orlando.

Tangan Orlando tanpa henti mengelus pipi Angelica dan ia berharap mata cantik Angelica cepat terbuka.

Orlando memejamkan matanya dan ia kembali mengingat peristiwa kecelakaan itu.

"Dia kehilangan banyak darah, luka di kepalanya juga cukup serius. Kami tim dokter sudah melakukan semua sebisa kami, hanya saja, sekarang pasien tidak sadarkan diri"

Ucapan dokter pada saat itu membuat tubuh Orlando melemas seakan tenaganya terkuras habis. Karena setelahnya Angelica koma selama 2 tahun.

"LANDO!!" Seketika suara Dimas berhasil menarik Orlando dari lamunannya dan membuat Orlando menoleh kearah Dimas.

"Ada apa?"

"Soal cerita lo tentang gadis masa lalu lo yang koma lalu hilang ingatan dan menikah dengan orang lain itu bagaimana? Apa Lica sudah tau cerita yang sebenarnya?" Tanya Dimas.

Orlando menghela nafas, semuanya terlalu rumit, tapi ia akan mengurainya, kenapa? Karena ia yang menyimpan jawabannya.

"Lica belum tau keseluruhannya. Sebenarnya pada saat Lica datang dan gue terpuruk karena gadis yang gue cintai itu koma, itu bohong, karena gadis yang gue cintai dan membuat gue terpuruk hingga kedasar jurang, adalah Lica. Tapi Lica melupakan gue dan pada saat itu gue bilang, ini pertemuan pertama setelah sekian lama tidak bertemu. Lica percaya, padahal sebelumnya, guelah yang menculik Lica pada saat Lica hampir menikah dengan pria lain. Karena waktu Lica sadar setelah 2 tahun koma, Lica tidak mengingat gue dan itu membuat gue frustasi"

"PERGI...!!"

Teriakan dan usiran setiap hari menyapa indra pendengaran Orlando. Pria itu selalu mendapat teriakan dari Angelica setelah gadis itu bangun dari komanya.

"Sayang ak..."

"Stop disitu dan cepat pergi! Aku tidak mau melihatmu, kamu membuatku muak!"

Sakit, satu kata itu yang Orlando rasakan, ia menunggu Angelica dengan sabar dan sangat setia disertai rasa bersalah yang menggunung. Tapi Angelica menolaknya. Menolak keberadaannya.

AngelicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang