58

2K 193 49
                                    

Sudah hampir satu bulan Calum pindah ke London. Dan satu bulan pula Luke mencoba meyakinkanku untuk bisa kembali bersamanya lagi. Maksudku, ayolah, apa Luke sedang mempermainkanku? Jika ia benar benar menyayangiku, ia tidak akan marah walaupun aku hanya bertemu dengan Calum.

4 missed calls from Luke

Today 11.45 AM

Michelle: ada apa, luke

Luke: ada apa denganmu?

Michelle: aku yang harusnya bertanya seperti itu, ada apa denganmu?
Michelle: kau terus meneleponku hanya karena hal bodoh luke

Luke: aku tidak meneleponku karena hal bodoh michelle

Michelle: lalu apa? meyakinkanku untuk kembali bersamamu lagi?

Luke: dengar chelle, aku tau ini hal gila yang aku lakukan, tapi bisakah kau mempercayaiku untuk satu kali lagi?

Michelle: luke
Michelle: aku sudah bilang padamu beribu kali jika aku tidak bisa melakukan itu

Luke is calling

Slide to answer

Ada apa lagi, Luke

Chelle, bisakah kita bertemu di Starbucks?

Ayolah, Luke, apa kau bercanda?

Sudah kubilang aku tak bisa melakukan itu lagi denganmu

Tidak, kumohon, Chelle. Aku hanya ingin kita bertemu

Okay

Akhirnya aku menuruti Luke jika aku harus bertemu dengannya di Starbucks saat ini juga. Walaupun aku melakukannya dengan terpaksa. Kuharap Luke tidak melakukan hal bodoh lagi seperti yang ia lakukan dulu.

Aku memasuki pintu Starbucks dan mataku langsung menangkap Luke yang sudah terduduk manis di pojok sana. Memakai hoodie merah marun dan tentu saja, celana jeans hitamnya yang ketat.

Dengan gugup aku berjalan ke arahnya lalu duduk di hadapannya tanpa memberikan senyuman atau sapaan satupun.

"Ini untukku?" Tanyaku saat baru saja melihat satu gelas kopi berukuran grande yang berada di depanku.

Luke mengangguk enteng. "Ya, Caramel Lattè kesukaanmu." Jawabnya sedikit menguntaikan senyum di ujung bibirnya.

Aku menatapnya yang juga sedang menatapku. Ingin sekali aku tersenyum namun aku tetap tidak bisa, mengingat kami berdua sudah tidak berhubungan lagi. Dan ini sedikit aneh.

"Oh, terima kasih, Luke." Jawabku seraya meminum kopi yang memang menjadi favoritku.

Luke mengalihkan pandangannya ke seluruh tempat ini, seraya mengetuk-ngetuk tangan kursi dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menumpu dagunya. Entah apa yang ia lakukan.

"Sekarang apa?" Tanyaku, melihatnya kesal karena sedari tadi kami berdua tak melakukan apa apa.

Luke menoleh, lalu mencondongkan tubuhnya ke arahku, seolah ia akan membicarakan hal yang pribadi.

imessage // hood (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang