Tatapan matanya begitu tajam memperhatikan Angelica yang terus tertawa bersama keempat pria yang dimata Orlando sangat menyebalkan. Oh tentu saja, bagaimana tidak, keempat pria itu terus saja menempel pada Angelica.

"Apa ini waktunya?"

Orlando menoleh kesamping kanannya dan Lian yang memang datang bersamanya kini ikut menatap Angelica.

"Hm... Ini sudah terlalu lama, dan akhirnya hari ini datang juga!" Orlando meletakkan gelas winenya dimeja bar, lalu kembali menatap Lian. "Apa kamu keberatan?"

Pertanyaan itu benar-benar menggelitik Lian hingga gadis itu terkekeh pelan.

"Apa kalau aku bilang keberatan, kamu akan menghentikan semuanya? Aku tau kamu, Lando. Delapan bulan ini kamu begitu dekat dengan Angelica tapi kamu sama sekali tidak bisa menggapainya, dan kita juga sama-sama tau hubungan kita seperti apa" Ucap Lian lalu mengecup pipi Orlando sebelum akhirnya gadis itu melakukan aksinya.

___

Angelica menyibak keramaian pesta yang membuat kepalanya pusing. Dengan tetap menjaga keanggunannya, gadis cantik itu melangkahkan kakinya menuju toilet.

"Astaga kak Dimas!" Angelica memekik kaget.

Dimas tiba-tiba menepuk bahunya dan ternyata kakaknya yang menyebalkan ini mengikutinya sampai ke toilet.

"Kenapa?" Tanya Dimas tanpa dosa.

"Apanya?"

"Loh heh...!!" Dimas tersenyum geli.

Sementara Angelica menghentak-hentakkan kakinya dan masuk ke dalam toilet meninggalkan Dimas yang sudah jelas berniat mengawalnya.

Dimas hanya menggeleng pelan melihat tingkah Angelica hingga akhrinya Lian datang dan mengajaknya bicara.

Detik itu juga Orlando yang mendapat kode dari Lian dengan cepat menyusup masuk kedalam toilet wanita.

"Sudah lama kita tidak bertemu!!"

Seketika Angelica yang sedang berdiri di depan cermin wastafel, menegang kaku mendengar suara Orlando dan juga melihat bayangan Orlando dicermin.

Jantungnya berdegup kencang begitu matanya bertemu pandang dengan mata teduh dan seringaian... OMG... Seringaian itu!!

"Kenapa? Apa itu sesuatu yang penting?" Angelica memutar tubuhnya dan menatap nyalang Orlando. Tatapan matanya begitu tajam dan tidak ada rasa takut sedikitpun, Angelica menunjukkan keangkuhannya di depan Orlando dan itu membuat Orlando semakin menyeringai lebar.

"Aku rasa kamu memang sudah siap bertemu denganku" Orlando melangkah maju mendekati Angelica.

Angelica bergeming, walaupun kini jantungnya seakan ingin melompat keluar dari tempatnya, tapi Angelica berusaha untuk menguasai dirinya.

"Bukankah dari dulu, aku juga selalu siap bertemu denganmu, kamu saja yang selalu mengusirku" Ucap Angelica tajam dan sama sekali tak memutus kontak matanya dengan Orlando.

"Kamu benar, tapi bukankah itu salahmu?"

Angelica membelalakan matanya. "Salahku? Tsk... Apa ini bagian dari trik murahanmu? Atau perlu aku beberkan semuanya?!" Emosi Angelica terulut, pria di depannya ini bukannya meminta maaf malah berbalik menyalahkannya!! Astaga setelah delapan bulan tidak bertemu beginikah sikap Orlando?!

"Aku hanya bicara fakta Lica!!" Dengan cepat Orlando meraih pinggang Angelica dan mengunci tubuh Angelica dengan kedua lengannya yang kokoh.

"Lepaskan atau aku akan teriak!!" Angelica memberontak dan memukul dada bidang Orlando tapi apa yang dilakukan Angelica justru semakin membuat tubuhnya menempel pada tubuh Orlando.

AngelicaWhere stories live. Discover now