Part 15 (END)

1.8K 124 6
                                    

Hari terakhir dalam waktu lima hari

Daun- daun berguguran dari tangkainya membuat pemandangan menjadi lebih indah. Matahari bersinar dengan teriknya sampai membuat orang- orang malas melakukan aktifitas dan lebih memilih berdiam diri di rumah.

-Adrina-

Ini hari terakhir kesempatanku untuk membunuh Willys Brande. Dan juga.. bisa saja ini hari terakhir dalam hidupku. Jujur, aku ingin menangis meluapkan rasa sedih ini semua. Tapi.. menangis pun juga tidak akan merubah kehidupanku ini. Kehidupan yang tidak ada indah- indahnya ini.

Aku menggerakkan tubuhku, membawa tubuhku ke taman belakang sekolah. Silla entah sedang kemana, palingan ia juga sedang rapat OSIS. Jadi.. sekarang hanya aku sendirian di taman ini, menikmati hari terakhirku. Rasa percaya diri untuk berhasil melenyapkan Willys Brande menguap entah kemana, sekarang yang ada hanyalah rasa takut di dalam diriku.

Ting.. ting..

Buku pemburu hantuku kembali berbunyi. Mungkin ini juga terakhir kalinya aku mendengar bunyi itu. Sedih rasanya.

Aku segera membuka bukuku di lembar pertama. Muncullah sebuah tulisan.

Willys Brande
Tempat perkumpulan para hantu

Yah.. terjawab sudah pertanyaanku. Ternyata di hari terakhirku bukuku ini akan memberi kesempatan terakhirku. Aku harus berani melawannya! Semangat Adrina!

Aku memejamkan mataku dan mengucapkan mantra. Sekejab saja aku sudah berada di tempat yang sama seperti dulu, tempat perkumpulan para hantu. Sekarang di depanku sudah ada Willys Brande lengkap dengan senyumnya yang licik.

Okey! Aku siap menghadapinya!

"Kita bertemu lagi Adrina."

"Yah.. tentu saja. Dan hari ini aku tidak akan takut lagi melawanmu."

"Wah..Kau mengakuinya bahwa selama ini kau takut berhadapan denganku Adrina. Aku sangat senang mendengar itu."

Sial! Aku merutuki diriku sendiri. Okeylah.. sekarang dia boleh bersenang- senang dulu.

"Kita mulai saja pertarungan ini dari sekarang Adrina. Aku sudah tidak sabar untuk membunuhmu," ucapnya setelah itu dia langsung mengeluarkan kekuatannya.

Aku juga mengeluarkan kekuatanku. Dan terbang dengan sayapku ini. Yeah.. sayapku ini sedang keluar dengan sendirinya, seperti tau ini adalah waktu yang sangat penting.

Aku mengeluarkan kekuatan Elysdendra. Memejamkan mata dan mengucapkan mantra. Tapi.. dia menyerang tubuhku! Dan aku terjatuh dan itu berhasil membuatnya tertawa bahagia.

Sial! Aku harus bagaimana sekarang? Akankah ku mati ditangannya? Sepertinya begitu. Dia sudah mendekat ke arahku.

"Kau itu lemah. Tidak selevel dengan kekuatanku."

Aku mengakui itu. Dia hebat! Tapi itu tidak akan mematahkan semangatku ini. Lihat saja dia!

Aku kembali mengeluarkan kekuatanku. Yah.. kena dan hasilnya sama seperti dulu, itu tidak ada efek apa- apa di tubuhnya.

Blashh!!

Dia mengeluarkan kembali kekuatannya dan tubuhku kembali tidak bisa digerakkan. Sama seperti dulu, persis. Aku harus apa sekarang?

Tubuhnya sudah mendekat membuat jantungku berdetak jauh lebih cepat dari biasanya bahkan hampir meledak. Dia tersenyum sinis, senyum yang paling membuatku muak.

"Kau akan mati Adrina." dia mengulurkan tangannya kearah leherku. Sama lagi seperti dulu, yah.. dan dapat kupastikan. Hidupku akan musnah. Mati.

Nafasku sudah pendek rasanya. Tapi.. suatu keajaiban terjadi. Aku tidak tau itu apa yang bersinar. Mataku rasamya sudah berkunang- kunang. Aku dapat melihat sekilas raut wajah Willys Brande yang terkejut. Ini pertama kalinya aku melihatnya. Cengkramannya melemah dan akhirnya terlepas. Membuat tubuhku merosot kebawah.

"Ka- kau. Kalung itu.."

Kalung? Maksudnya? Aku melihat kalung yang sekarang berada di leherku. Wajahku terkejut sama seperti dirinya. Kalung pemberian mamaku bersinar terang. Lalu aku merasa tubuhku seperti melayang dan aku melihat ke bawah. Aku terbang.

Aku tidak menyia- nyiakan kesempatan ini. Kesempatan pertama dan terakhir dalam hidupku. Aku mengeluarkan kekuatanku. Aku sempat berpikir apa maksudnya semua ini? Tapi aku tidak punya waktu untuk memikirkan itu semua.

Blashh!!

Aku mengeluarkan kekuatanku dan efeknya berbeda. Willys Brande sedikit kesakitan, itu yang kutau dari raut wajahnya yang meringis.

Okey.. aku bertambah bingung sekarang. Ada apa dengan kalung ini? Ini kalung ajaib?

Dia mengeluarkan kekuatannya dan aku menghindar dengan cara terbang dengan sayapku ini.

Aku mengeluarkan kekuatan Elysdendra. Aku kembali memejamkan mataku dan mengucapkan mantra. Dan.. yeah.. ia jatuh terduduk di atas rerumputan.

Aku mengambil botol dari sakuku. Lega sekali rasanya.. aku berhasil! Berkat kalung ini.

"Mamaku tidak bersalah Willys Brande," ucapku sebelum membuka botol itu.

"Terserah apa katamu. Aku akan tetap merasa mamamu bersalah sampai kapan pun."

"Aku sudah bilang padamu mamaku tidak bersalah! Itu hanya salah paham!"

"Anggap aku percaya itu semua. Kau tidak ingin cepat- cepat melenyapkan ku? Aku bisa bangkit jika kau berlama- lama. Sebelum itu aku ingin berkata maaf."

Apa? Aku tidak salah dengar? Seorang Willys Brande mengucapkan kata maaf kepadaku?

Aku membuka botol dan tubuhnya tersedot kearah botol. Perjuanganku selesai! Aku masih akan tetap hidup. Aku sangat senang!

Tapi tugasku belum selesai. Aku masih harus menyelamatkan Sean. Aku pergi ke jalan yang sama seperti kemarin. Saat membuka pintu, aku sedikit terkejut, tubuhku tidak terjungkal lagi kebelakang.

Yang aku lihat adalah ruangan dengan banyak pintu. Aku membuka pintu yang paling dekat dengan diriku, kosong. Pintu yang kedua juga sama- sama kosong. Tempat perkumpulan hantu kok tapi sepi ya?
Pintu ketiga.. ada seseorang yang sedang duduk memeluk lututnya sendiri. Dia Sean!

"Seann!" Ucapku senang, dia mengangkat kepalanya. Wajahnya sangat pucat, aku merasa kasihan padanya. Dia tersenyum.

"Kau datang juga akhirnya Adrina. Kau berhasil kan?" Tanya dengan suara yang pelan.

"Iya.. aku berhasil. Ayo kita balik." aku memegang tangannya dan mengucapkan mantra.Sekarang kami berada di kamarku.

"Kau istirahat saja dulu di kamarku."

"Okeh.. aku menantikan cerita darimu," ucapnya sambil menutup matanya.

Aku menganggukkan kepalaku sambil tersenyum. Tugasku sudah selesai sekarang.

THE END

Yey.. selesai juga cerita ini. Yah.. aku tau cerita ini masih banyak kurangnya. Aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi di cerita selanjutnya.

Untuk bagian epilog aku paling nulisnya kapan- kapan aja deh..

Terimakasih banyak yah.. yang sudah mendukung cerita ini. Tunggu ceritaku selanjutnya ya.. jangan kapok baca ceritaku. Hehehe

Jangan lupa ya vote n comentnya di part ini!

Love you all

Pemburu Hantu [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora