●○ Tiga ○●

4.7K 576 33
                                    

"Oppa!!" teriak seseorang, membuat aku dan Taehyung menoleh kearah sumber suara

Itu Eunra-gadisnya Taehyung-dia melangkahkan kakinya dengan kesal ketempat aku dan Taehyung saat ini.

"Oppa, sudah aku bilang 'kan aku tidak suka kau dekat-dekat denga Gaeul eonnie!" kesalnya

"Hei! Dia saja yang dari tadi mendekatiku huh" balasku

"Sudah. ayo pulang oppa!" Eunra menarik tangan Taehyung

"Jamkkanman" ucap Taehyung

.

Eunra menghentikan langkah kakinya. Taehyung masih menatap Gaeul dengan penuh Tanya.

"Sudah sana pulang, jangan buat yeoja mu merajuk lagi" ucap Gaeul, sambil tersenyum manis

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, ia semakin heran dengan sikap Gaeul.

"Nanti akan aku ceritakan" ucap Gaeul kemudian, ia mengerti arti tatapan Taehyung itu.

Taehyung tersenyum tipis sebelum ia beranjak dengan Eunra. Mengusap gemas puncak kepala Eunra yang jalan lebih dulu darinya. Ya, lagi-lagi Eunra cemburu dan kesal dengan Gaeul akibat tingkah Taehyung.

Setelah melihat Taehyung dan Eunra sudah cukup jauh, Gaeul bergegas menuju taman belakang. Sampai di taman, ia mengedarkan matanya, mencari seseorang yang sejak tadi membuat jantungnya berdetak tak beraturan, orang yang sejak tadi membuat konsentrasinya buyar, orang yang selama ini disukainya diam-diam, orang yang selalu membuat dirinya semangat untuk berangkat sekolah. Jungkook.

Perasaan gugup, menyelimuti hatinya. Takut kalau Jungkook tidak menyukainya, takut kalau Jungkook malah akan menjauh darinya. Gadis dengan surai yang menjuntai hingga setengah punggungnya itu menghempaskan tubuhnya pada sebuah bangku taman. Sesekali menjenguk jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan kanannya.

Sudah sekitar 15 menit ia menunggu namja bergigi kelinci itu, namun yang ditunggu tak menampakkan batang hidungnya.

"Apa dia tidak mau bertemu dengan ku?"

"Atau dia sudah mengetahui bahwa yang selama ini mengirimnya surat adalah aku"

"Mungkin dia tidak menyukaiku..."

Batinnya menerka-nerka, raut wajah yang tadinya bersemangat kini berubah menjadi kusut. Tak lagi tersenyum seperti beberapa menit lalu, rasa gugup yang menderanya berubah menjadi rasa kecewa.

Jungkook, baru saja menapaki kakinya pada gerbang sekolah. Supirnya membukakan pintu mobil untuknya. Seketika, langkahnya terhenti saat otaknya mengingatkan sesuatu.

Bisakah kita bertemu ditaman belakang sekolah, setelah jam sekolah selesai?

Aku akan menunggumu~ ^^

Ya, dia mengingat goresan pena yang tertulis dalam surat yang diterimanya pagi tadi.

"Tuan Hwan, sepertinya aku meninggalkan sesuatu didalam kelas. Aku akan mengambilnya sebentar" ucap Jungkook kemudian memutar tubuhnya dan berlari menuju taman belakang.

"Tuan muda, jangan terlalu lelah" teriak Tuan Hwan-supirnya-mengingatkan Jungkook.

Jungkook tak menggubrisnya, ia semakin mempercepat langkah kakinya menuju taman belakang. Sesampainya ditaman belakang sekolah, ia mengatur nafasnya. Bagian kiri dadanya terasa nyeri, karena selama ini Jungkook tidak bisa dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang dapat memacu cepat detak jantungnya.

Jungkook mengulas senyum manisnya, saat melihat seseorang dengan surai berwarna cokelat sedang duduk di bangku taman. Dia seorang gadis, gadis itu menundukkan kepalanya.

Hug Me Just One Time [REVISI]Where stories live. Discover now