2.

1.3K 119 15
                                    

Vanessa dan Eleanor pun datang ke restoran Italy itu. Namun, meja sudah penuh. Mereka datang disaat jam makan malam.

"Bagaimana ini?" tanya Eleanor.

"Bagaimana kalau kita duduk bersama gadis itu?" tanya Vanessa menunjuk seorang gadis yang duduk sendiri.

"Mungkin ia menunggu seseorang?" tanya Eleanor.

"Aku tidak tahu. Kita tanya saja." ujar Vanessa lalu menghampiri gadis itu.

"Excuse me?" ujar Vanessa.

Gadis itu menoleh. Gadis itu pun melihat Vanessa. "Ya? Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku dan temanku ingin makan disini. Tapi, meja sudah penuh. Bolehkah kami duduk disini bersamamu? Kau tidak menunggu seseorang kan?" tanya Vanessa.

"Boleh saja. Lagipula, aku seorang diri." ujar gadis itu sambil tersenyum.

"Thank you, Miss." kata Vanessa. Ia pun memanggil Eleanor untuk duduk bersamanya.

"Urwell." jawab gadis itu.

"Namaku Vanessa. What is your name?" tanya Vanessa.

"My name is Chateline." jawab gadis yang bernama Chateline itu.

"Nice to meet you." ujar Vanessa.

"And, i'm Eleanor." ujar Eleanor. "Nice to meet you, Chateline."

Chateline tersenyum. "Nice to meet you, guys."

Vanessa dan Eleanor pun memesan makanan. Setelah itu, mereka pun berbincang.

"Oh, ya. Kau tinggal dimana?" tanya Vanessa.

"Aku orang baru di sini. Aku tinggal di apartemen." jawab Chateline.

"Kau dari mana?" tanya Eleanor.

"Aku dari Paris." jawab Chateline.

"Really?" tanya Vanessa. "Aku juga dari Paris. Aku pindah sejak dua tahun lalu."

"Oh ya? Jujur saja, cara bicaramu masih ada aksen Paris nya." ujar Chateline.

"Aku tak menyadarinya." ujar Vanessa.

"Oh ya. Kau berencana kerja di mana?" tanya Eleanor ketika pesanan mereka sudah satang.

"Aku sudah melamar di salah satu butik. Aku seorang desainer." ujar Chateline.

"Desainer? Wow! Nanti aku akan memintamu untuk membuatkanku sebuah baju." ujar Eleanor.

"Baju? Gaun pengantin maksudmu?" tanya Vanessa.

"What? Pengantin? Belum saatnya." jawab Eleanor.

"Maaf kalau perkataanku ini menyinggungmu." ujar Chateline. "Bukankah kau dan Louis Tomlinson akan menikah?"

Eleanor terkejut. "What? Dari mana kau tahu?"

"Media. Aku tahu siapa dirimu. Kau kekasih Louis Tomlinson. Dan yang aku tahu, kau akan menikah dengannhya." jawab Chateline.

"Well, itu hanya rumor. Aku dan Louis belum memikirkan soal pernikahan. Kami ingin berpacaran dulu." jawab Eleanor.

"Okay. Sekarang, mari kita lanjutkan makan malam." ujar Chateline.

~~~

Mereka telah sampai di salah satu Hotel di Florida. Keempat lelaki itu pun duduk.

"Oh my God! Badanku pegal. Besok konser lagi." ujar Liam.

"Kalau begitu kau butuh makan." ujar Niall.

"Tidur, Niall. Kau yang butuh makan." jawab Louis.

"Hehehe... iya sih. Aku lapar." ujar Niall.

Who Should I Choose? [COMPLETED]Where stories live. Discover now