"Heh ini tu gara gara lo, seharusnya gue yang markir di situ bukan cowok tengil itu" omel Anna.

"Raffa" ucap Jeni menyebut nama laki laki tadi.

"Apa?"

"Raffa"

"Ih gak cocok banget tuh nama"

"Jadi lo gak tau sama dia?" tanya Jeni yang dibalah gidikan bahu oleh Anna.

"Oh my... Anna udah hampir 3 tahun dan 5 hari lagi kita bakalan UN dan lo baru tau sama dia?" Jeni tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini "dia cowok yang di puja puji sama kaum hawa di sekolah ini" sambungnya.

"Loh bukannya yang di puja puji itu el?"

"Namanya itu Raffael, di sekolah dipanggil el, tapi bonyoknya manggil Raffa" jelas Jeni.

Dan Anna hanya ber'oh' ria.

Setelah menghabiskan jam pelajarannnya, Anna memilih untuk langsung pulang dan menjemput Raffa di rumah sakit. Dengan cepat Anna menuju mobilnya dan meninggalkan Permata high school.

Drrrt drrrt

"Alvian is calling"

Begitulah tulisan yang tertera di layar iphone milik Anna. Dengan cepat Anna memasang earphone di telinganya dan menjawab panggilan yang masuk.

"Hallo"

"Hai honey"

"Apaan si"

"Wii garang nyee"

"Duh cepetan deh mau ngomong apa?"

"Gue cuma mau nanyain anak gue, Raffa gimana?"

"Baik baik aja dia"

"Rewel gak?"

"Asal lo tau ya sekarang gue harus bangun dua jam lebih cepet gara gara anak lo"

"Hahahaha gak papa kali disusahin sama keponakan sendiri, btw lo lagi dimana nih?"

"Lagi dijalan mau jemput Raffa"

Anna memutar stirnya ke kiri dan sebentar lagi akan sampai di rumah sakit.

"Oh oke, jaga anak gue baik baik ya adekku, bye"

"Bye"

Anna melepas earphone dari telinganya dan...

Bruk

Dengan cepat Anna menginjak rem dan keluar dari mobilnya mengecek keadaan.

From The BabyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora