[Bab 1]

10.8K 639 21
                                    

"Saya tidak bersedia"

Jawaban lantang seorang Orlando Hayes membuat Angelica Zie membelalakan matanya.

Apa-apaan ini? Kenapa Orlando bisa-bisanya berkata seperti itu? Astaga... Rasanya Angelica sangat ingin menghilang atau bumi tiba-tiba saja menelannya saat ini juga, mungkin itu akan jauh lebih baik untuknya.

Kenapa? Kenapa harus sekarang? Begitu banyak pertanyaan yang berputar dikepala gadis itu. Tapi satupun tak ada jawabannya.

"A-apa maksudmu, Orlando?" Seakan ragu dengan pertanyaannya Angelica pun memejamkan matanya. Ia berharap air matanya tidak mendesak keluar begitu saja.

"Seperti yang kamu dengar tadi, LICA" Sahut Orlando penuh penekanan. Bahkan sarat akan kamarahan.

Tapi apa salah Angelica hingga Orlando tega berbuat seperti ini padanya? Oh God...

"Lihat aku, Lica" Orlando mencengkram kedua bahu Angelica lalu mendorong tubuh mungil itu menjauh dari altar hingga tubuh gadis cantik itu tersungkur begitu memalukan di lantai.

Ya... Orlando baru saja mengacaukan moment yang seharusnya menjadi moment yang sangat mendebarkan sekaligus membahagiakan.

Penyatuan cinta yang sebulan lalu mereka rancang dengan sepenuh hati. Malah berakhir dengan penuh drama yang mengharu biru. Orlando merusak hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya.

"Lando..." Panggil Angelica lirih. Ia sudah tidak tahan menjadi tontonan gratis untuk para tamu undangan yang sudah datang. Terlebih disudut ruangan sana, semua keluarga terperangah melihat apa yang baru saja terjadi. "Kamu jangan main-main Lando"

"Aku tidak main-main! Apa kamu pikir aku bodah hah? Kamu pikir aku tidak tau rencana busuk kamu itu!" Bentakan dingin dan tuduhan tak berperasaan itu membuat rasa sakit di hati Angelica semakin bertambah. Tubuhnya seperti dikuliti hidup-hidup. Kenapa hari bahagianya menjadi kacau seperti ini?

"Lando kamu..."

"Diam... Jangan katakan apapun lagi!" Bentak Orlando tajam. "Semua yang keluar dari mulutmu adalah sebuah kebusukan dan kebohongan!"

Sakit!! Rasa sesak seketika menghimpit rongga dada Angelica tepat disaat kata-kata pedas itu tertuju padanya.

Ya Tuhan busuk? Apa maksudnya? Angelica membatin ia benar-benar dipermalukan tanpa ampun. Ia merasa harga dirinya diinjak-injak dan sekarang apa lagi yang tersisa dari dirinya?

Tanpa bisa ditahan lagi akhirnya air matanya mendesak keluar begitu saja, dan di depan banyak orang, Orlando semakin kalap menghina dirinya.

"Kalian tau seperti apa licik dan busuknya gadis ini" Orlando menunjuk sengit pada Angelica.

Penghakiman yang tak layak disematkan pada Angelica benar-benar membuat hati Angelica hancur berkeping-keping. Gadis itu benar-benar hancur, bahkan kini gaun pengantinnyapun sudah kotor dan lusuh.

"Hentikan Lando" Pinta Angelica dengan suara yang terdengar pilu. Namun sama sekali tidak di pedulikan oleh Orlando.

Pria itu benar-benar menulikan indra pendengarannya, mata pria itu berkilat marah lengkap dengan rahang tegas yang mengeras sempurna.

"Hentikan kamu bilang? Ck...itu hanya akan terjadi dalam mimpimu, Lica. Aku tidak akan berhenti, karena kamu memang pantas mendapatkan ini, biar mata semua orang terbuka dan tau siapa kamu sebenarnya" Ucap Orlando tajam. Dan sialnya tidak ada satu orangpun yang menghentikan Orlando mengeluarkan kata-kata kasar.

Mulutnya begitu tajam dengan lidah mematikan.

Setiap ucapan yang terlontar benar-benar membuat Angelica mati secara perlahan.

AngelicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang