Revenge

1.5K 157 21
                                    

Soojung sudah membulatkan tekatnya untuk bisa memberikan pelajaran pada Kim Jongin si playboy cap kuda itu, hari ini. Tindakan kurang ajar yang dilakukan Jongin padanya beberapa hari yang lalu harus Soojung balas hari ini juga, meskipun ia harus berlari beberapa ratus meter mengejar Jongin. Bersyukurlah karena Soojung sudah sering melakukan jogging dengan kakak perempuannya sehingga bukan masalah besar jika ia harus mengejar Jongin seberapa pun jauh laki-laki itu berusaha kabur darinya.

"Mianhaeeeee," Soojung dapat mendengar teriakan Jongin, laki-laki itu masih berlari setelah mereka sudah melewati toko bubble tea yang ramai dan game center tempat ia, kakaknya, dan pacar kakaknya sering datangi.

"Berhenti dan minta maaflah dengan benar, Kim Jongin!" Soojung mempercepat larinya ketika mereka memasuki taman kota yang keadaannya tidak seramai trotoar jalan.

"Tapi kau harus berjanji dulu," Jongin menengok ke belakang, kaget melihat jaraknya dengan Soojung yang makin dekat, padahal dirinya sudah sangat lelah, napasnya naik turun, dipaksanya kakinya bergerak dengan cepat. "Janji tidak memukulku, ba─gaimana?"

Soojung tersenyum kecil melihat kemenangannya karena Jongin yang sudah kelelahan didepan,"okee, aku janji."

Mendengar sebuah janji keluar dari mulut Soojung, membuat Jongin menghentikan langkahnya, ia langsung bisa bernapas dengan lega. Badannya membungkuk saking lelahnya. Lalu saat Jongin melihat Soojung berdiri di depannya, ia menegakkan badannya kembali masih dengan ekspresi lelah di wajah. Jongin baru saja mencoba mengulangi permintaan maafnya. Namun, tiba-tiba saja ...

Plak!

Jung Soojung baru saja menampar Jongin di tengah taman kota, dengan beberapa pasang mata memandang mereka yang sejak tadi membuat keributan dengan hampir menabrak beberapa pejalan kaki disana.

Jongin memandang Soojung dengan tangan memegang pipi kirinya, "bukannya kau sudah berjanji barusan?" tamparan Soojung bukan pertama baginya, namun tamparannya benar-benar sakit sampai Jongin ingin sekali memakinya kalau saja dirinya tidak bisa mengendalikan diri.

Soojung menaruh kedua tangan di pinggang, napasnya masih belum stabil namun ia sudah memasang wajah super kesal ke Jongin, "Aku hanya berjanji tidak memukulmu kan? Bukan tidak boleh menamparmu?" Soojung memberikan senyum liciknya pada Jongin.

Ia mengabaikan Jongin yang terus menerus meringis memegang pipi kirinya. Laki-laki itu tidak memberi tanggapan atas kalimat mengesalkan yang ia lontarkan barusan.

Yang malah membuat Soojung sedikit menyesal sudah menampar laki-laki itu begitu keras saat melihat ekspresi kesakitan Jongin. Soojung bersumpah dia hanya menampar Jongin dengan tenaga biasa yang ia keluarkan kalau-kalau ada lelaki yang kurang ajar padanya.

Soojung mengigit sudut bibirnya saat melihat Jongin yang seperti menangis meskipun tidak ada airmata keluar dari sudut matanya. "Tidak usah berlebihan Tuan Kim. Aku rasa aku tidak menamparmu terlalu keras," kata Soojung tanpa menghilangkan nada ketus di suaranya, takut terdengar sedikit khawatir.

"Ibuku saja tidak pernah menamparku sekeras ini. Dia ... bahkan tidak pernah menamparku," Jongin berusah meyakinkan Soojung, dengan menarik napas panjang diakhir perkataannya.

Mendengar kalimat Jongin, Soojung langsung memandang pipi kiri Jongin yang memang terlihat merah.

"Ck, dasar berlebihan. Sini biar kulihat," Soojung mendekatkan wajahnya ke Jongin. Jarak mereka harus dekat agar Soojung dpt melihat pipi Jongin dengan jelas.

Maka saat Soojung melihat pipi Jongin dari dekat barulah ia sadar, kalau ia sudah keterlaluan memperlakukan Jongin. Lidahnya berdecak, Soojung ingin membuka suara lalu mata mereka saling bertemu yang mana Jongin duluan lah yang akhirnya buka suara, "Kau cantik."

down for you // kaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang