Bagian 2

1.5K 114 6
                                    

Irene pov
Sudah seminggu semenjak kejadian pengantar rahasia tersebut, ah mungkin dia hanya orang baik yang kebetulan lewat di sekitarku, mana mungkin dia, ah sudahlah aku benci jika mulai memikirkannya. Lamunanku buyar saat aku mendengar dering ponselku.

"Yoboseo, oh wae Oppa?"
"................"
"Ani, aku tidak sibuk"
"..............."
"Arraseo, kau jemput aku pukul 20.00 KST"

Setelah kututup panggilan darinya aku merebahkan tubuhku ke tempat tidurku, ah enaknya. Tanpa kusadari aku tertidur hingga pukul 19.00. Aku terbangun, aku hampir saja melupakan janjiku dengan Chanyeol Oppa. Setelah itu Aku segera menuju kamar mandi dan bersiap - siap. Aku keluar rumah dengan buru - buru.

"Yak, eodiga?"

"Eonnie, katakan pada Eomma aku ada urusan dan pergi"

Aku langsung keluar rumah karena Aku sudah tahu bahwa Chanyeol Oppa sudah menungguku.

"Mianhae, jeongmal mianhae Oppa, aku tertidur tadi"

"Ah, gwencana chagiya. Kajja"
"Ne, kajja Oppa. Memangnya kita kemana?"

"Rahasia, Aku akan menunjukkan sesuatu padamu"

Chanyeol membukakan pintu untukku, ah romantisnya. Bahkan tanpa kusadari pipiku menjadi memerah. Ah indahnya bersama pangeran impian. Kenapa aku menyebutnya pangeran impian? Karena dia datang saat aku sedang terpuruk,
Dia selalu baik, tak pernah mengecewakanku, yg terpenting dia juga mencintaiku. Bagaimana denganku? Apakah aku mencintainya juga? Ah entahlah, aku hanya ingin menjalaninya saja.

"Oppa, kita dimana?"tanyaku

"Mianhae hanya ini, aku hanya mencoba membuat sesuatu yg indah, tapi semua tidak berjalan sesuai keinginan..Kau membe.."

"Aniyo, nan joahaeyo. Neomu yeppuda" aku langsung memotong perkataannya.
"Baiklah, maukah kau berdansa denganku My Princess?"

" Ne, tentu saja My Prince"

Dengan diiringi alunan musik klasik kita berdansa di bawah cahaya bulan, suasana yg sangat romantis. Aku sangat bahagia, akankah kebahagiaan ini akan bertahan lama? Aku hanya takut kehilangan kembali.

"Neo gwencana?" Kata Chanyeol khawatir.

"Ahh, nan gwencana Oppa, hanya saja..."

"Kau mengingatnya kembali? Tenang saja, aku takkan pernah meninggalkanmu, belive me, I promise you"katanya

In Heaven (Hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang