cemburu berlebihan

14.6K 786 12
                                    

Hubungan tanpa status inilah,yang buat aku terbawa perasaan, ingin marah tapi bukan siapa-siapa, dan ingin biasa saja tapi aku cemburu.

.

Semakin hari, saya semakin sadar, bahwa memilikimu adalah kewajiban masa depanku.

.

Rafanda dan Zayyan telah sampai di taman yang berada tidak jauh dari kantor Zayyan, betul kata Zayyan pemandangan di taman ini memang sangat indah, membuat Rafanda terkagum-kagum. tamannya sepertinya bukan untuk umum, karena selama mata Rafanda memandang hanya beberapa orang yang ada di sana.

"Kak, tamannya bukan untuk umum ya?" Tanya Rafanda berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Zayyan.

"Iya, memang taman ini hanya untuk kalangan atas, seperti artis dan bos-bos besar." pantas saja tamannya bagus dan tertata dengan rapi.

"Oohh gitu ya, Kakak pemotretannya di mana? Kok kita nggak sampai-sampai sih... capek." Rafanda mulai merasakan pegal, karena mereka berdua memang sudah jalan cukup jauh dari tempat Zayyan memarkirkan mobilnya.

"Sebentar lagi, tidak usah mengeluh, apa kamu mau saya gendong?" Tanya Zayyan, dan Rafanda hanya bisa meringis membayangkan Zayyan mengendong dirinya.

"Tidak usah, daripada nanti aku suruh ganti rugi karena tulang punggung Kakak patah."

"Nggak akan patah, perjalanannya masih jauh karena kita akan pemotretan di pinggir air terjun buatan, kamu yakin tidak mau di gendong?" Tawar Zayyan lagi, namun Rpafanda tetap tidak mau.

Mereka berdua pun terus berjalan sampai ke air terjun. Ternyata pengorbanan rafanda berbuah manis ketika melihat air terjunnya, indah.

Rafanda duduk di depan stand yang memang di buat untuk para model berganti baju, menunggu Zayyan yang sedang mengganti pakaiannya untuk pemotretan, seperti kebiasaan Rafanda, dia mengeluarkan semua bekal yang dia bawa dari rumah, ada satu tempat nasi goreng asin + telur dadar, ciki-ciki beraneka rasa, minuman kaleng 2, dan air mineral 1.5 liter.

Zayyan keluar dari stand memakai baju kaus lengan pendek berwarna putih dengan kupluk berwarna abu-abu.

Zayyan keluar dari stand memakai baju kaus lengan pendek berwarna putih dengan kupluk berwarna abu-abu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rafanda terus memandangi Zayyan dengan tatapan memuja.

"Kenapa sih Kak Zay selalu perfect di mata aku." Rafanda bergumam di dalam hatinya melihat Zayyan yang sangat indah di pandang.

"Kamu bisa tunggu saya di sini, dan jika kamu bosan kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau, dan satu lagi, kalau kamu kehabisan makanan di dalam tas aku masih banyak persediaan makanan, aku sengaja beli makanan banyak kemarin di supermarket supaya kamu nggak bosan nungguin saya."

"oke." jawab Rafanda sambil mengunyah nasi gorengnya.

*

"Huk, huk, huk" Rafanda terbatuk-batuk ketika melihat seorang cewek cantik memakai baju santai sedang berada di depan Zayyan, berpelukan dengan Zayyan di depan mata Rafanda.

"Tau gini mending nggak mau ikut, ternyata Aku cuma di suruh liat dia bermesraan, sakit hati Ade Bang, sakit." Rafanda menunjuk-nunjuk dadanya.

Zayyan sedang pemotretan dengan model cantik yang memang selalu menjadi pasangannya, mereka berdua sedang di foto di pinggir air terjun dengan pose yang cukup membuat hati rafanda sakit, berpelukan, pegangan tangan, dan lain sebagainya.

Dan Zayyan pun telah usai pemotretan, dia segera menghampiri Rafanda yang masih duduk di kursi yang berada di depan stand.

Banyak sampah ciki-ciki yang berserakan karena isi nya telah abis di makan oleh Rafanda, Zayyan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku gadis gendut kesayangannya.

"Jangan terlalu banyak makan ciki, itu nggak baik Panda! Seharusnya kamu makan makanan yang ada di tas saya saja, ada yogurt, dan juga buah-buahan dan itu sangat baik untuk kamu." ucap Zayyan, mencoba membantu untuk membetulkan pola makan Rafanda yang berantakan.

"Kenapa kakak jadi ngatur Rafanda? Atur aja tuh pasangan Kakak dan kerjaan Kakak nggak usah hirauin Rafanda, karena Rafanda bukan siapa-siapa Kakak." Rafanda sedikit berteriak.

"Pasangan? Saya masih single, dan belum mempunyai pasangan." Zayyan berbicara dengan nada santai, tidak seperti Rafanda yang terlalu gampang tersalut emosi.

"Iya nggak ada pasangan,  tapi gebetan Kakak banyak, lagian ngapain sih Kakak ngajak Aku ke sini kalau cuma nyuruh Aku mandangin Kakak mesra-mesraan." Rafanda membereskan semua sampah yang berhamburan di sekitarnya, ia ingin cepat-cepat pulang, dan tidur di kamar tercintanya.

Zayyan baru menyadari bahwa rafanda cemburu melihat dirinya berfoto dengan Gaby.
Zayyan membantu Rafanda memunguti sampah dan memasukkan ke dalam tong sampah yang berada tidak jauh dari stand.

"Jadi kamu cemburu ya melihat saya foto sama Gaby? Seharusnya kamu tidak usah terlalu cemburu seperti itu, Gaby hanya pasangan saya jika saya pemotretan lagipula itu sudah menjadi pekerjaan saya."

Rafanda malu setengah mati mendengar ucapan Zayyan, betul juga kata Zayyan, kenapa Rafanda harus cemburu dengan Gaby? Memangnya Rafanda siapa nya Zayyan? Rasanya Rafanda ingin menjedotkan kepalanya di dinding sekarang juga.

"Zayyan, gue balik duluan ya! Lo mau bareng nggak?" Tanya Gaby, Gaby berjalan menghampiri Zayyan dan Rafanda yang masih berada di depan stand.

"Nggak gab, saya bawa mobil sendiri, hati-hati di jalan." ucap Zayyan, Gaby mencium pipi kiri dan pipi kanan Zayyan (cipika-cipiki) membuat Rafanda menahan amarah.

"Lo juga hati-hati di jalan." Gaby berlalu pergi setelah berbincang sebentar dengan Zayyan. Di ikuti asistennya yang berjalan di belakangnya.

"Mas ganteng, eike balik dulu ya... bye cyiiin" suara Tami, asisten lekong Gaby. Sebetulnya namanya Toni, tapi biar lebih seperti perempuan dia berganti nama menjadi Tami.

"Iya bye." Zayyan berdadah ke arah Gaby dan Tami.

"Ihh, geli ngeliatnya! Kakak temenan sama yang kayak gitu?" Amarah Rafanda meluap ketika melihat tingkah laku Tami, tergantikan dengan gidikkan di pundaknya.

"Iya, memangnya kenapa? Kita tidak boleh memandang orang hanya dari penampilannya, dia itu baik, dan nggak gigit kok jadi kamu nggak usah takut atau pun geli dengan tami, karena kita semua hanya manusia, tidak ada yang berbeda di mata tuhan, semuanya sama, dan saya harap kamu tidak akan memandamg seseorang hanya dari luarnya Rafanda." ucapan Zayyan mampu membuat Rafanda tertegun dan pikiran Rafanda pun berubah setelah mendengar ucapan Zayyan.

Tidak semua model berperilaku bejat, buktinya masih ada Zayyan model ganteng dengan sejuta pesona namun tetap menghargai orang dan tidak sombong, rajin menabung, serta patuh kepada orang tua.

"Sudah hampir sore, ayo kita balik ke mobil."

"Iya Kak."

Mereka berdua berjalan menuju tempat mobil Zayyan di parkirkan dan pulang.
.
.
.
.
.

A/N: fotonya muka Zayyan beda-beda ya? Hehehe aku cari fotonya di Google jadi nggak sama. Pokoknya ganteng dikit aku simpan. Dan terima kasih telah membaca cerita aku...

Terima kasih😘
Thank you😘
gomawo😘

Nur Azizah, Bekasi, 30 juni 2016. {Sudah di revisi}

Fat? No Problem ✅ Sudah TerbitWhere stories live. Discover now