Menikah?

64.2K 2.9K 27
                                    

Musim panas sudah tiba, langit cerah berwarna biru terang dihiasi sedikit bintik-bintik awan putih yang bergelung seperti bulu domba.
Matahari sesekali masuk diantara celah-celah daun, menimbulkan bias cahaya yang begitu indah. Daun - daun pohon beringin dan mangga yang berdiri berdampingan itupun sesekali berjatuhan setiap kali angin menghempaskan ranting-rantingnya dengan lembut.

"Lo kenapa Sov?"

Tanya Andra yang melihat ku tersenyum sambil memejamkan mata.

"Gilanya kambuh dia!" umpat Okta.

"Lo kali yang gila,Ta! Kan lo yang patah hati..." sahut Andra cepat.

"Slompret!!" protes Okta yang terdengar mulai kesal.

"Setelah kita lulus apa kita bisa begini yaa?" ucapku tanpa membuka mata.

Aku merasakan Andra memiringkan badannya dan terdengar kikikan pelan, mungkin Andra menahan tawa saat melihat wajah Okta yang bersungut-sungut marah.

"Minggu depan kita wisuda dan kalian semua kuliah keluar negeri. Gue disini aja jaga kandang!" ucapku sambil terkikik kecil.

"Yaa ampun Sov... gue pasti bakal kangen lu!" Okta spontan memelukku, demikian juga Andra.

Begitulah kami, kami sudah bersahabat sejak kami masih TK dan sekarang kami baru saja menerima surat kelulusan kami.

Hmm, kami baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas.

Okta, bisa dipastikan dia akan kuliah di Australia ikut Omanya disana dan Andra dia adalah anak orang kaya, jadi baginya mau kuliah dimanapun itu tidak masalah.

Dan aku...

Hmmm, aku tetap kuliah disini saja, alasannya bukan karena aku atau orang tua ku tidak mampu membiayai kuliahku diluar negeri. Alasan utamanya adalah karena aku tidak bisa bahasa Inggris.

Itulah kenapa aku tersenyum sendiri dari tadi mengingat - ingat kata-kata ayah tadi malam.

"Sovia... setelah kelulusan kita ke Belanda..." ucap Ayah sambil membaca berkas-berkas begitu aku melewati Ayah.

"Belanda??" tanyaku dengan polos saat  mendengar nama negara yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 abad.

"Memang kita mau jajah Belanda ​ya Yah?" tanyaku acuh dan lebih memilib serius dengan remote tv ditanganku.

"Kok menjajah sih mbk! mbk nih gimana sih?? yang punya event masak gak tau sih!" protes Yoga, adekku yang paling menyebalkan diseluruh dunia versi Sovia.net.

"Apa sih anak kecil ikut-ikut juga!!" protesku balik.

"Udah-udah..." kata Mommy menengahi berdebatanku dan Yoga.

"Sov... Mommy sama Papi harusnya bilang ya... tapi karena terlalu bahagia sampai lupa... hahaha" Mommy tertawa dan duduk disampingku.

"Soal apa nih Mom?" tanyaku masih juga serius dengan remote tv.

"Mommy sama Papi udah nyiapin pernikahan buat kamu di Belanda... pokoknya sesuai dengan keinginan kamu..." ucap Mommy dengan wajah cerah seperti ada tujuh matahari dan sejuta bintang.

"Ohh.."sahutku santai sambil mengangguk-angguk.

Namun sesaat kemudian otakku bekerja dan menatap kearah Papi dan Mommy bergantian.

"Menikah?!!" pekikku saat aku tersadar.

"Tunggu dulu... menikah?" tunjukku pada diriku sendiri masih tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar.

Mommy mengangguk sambil tersenyum. "Sovia??" tanyaku masih tidak yakin.

"Iya sayang..." ucap Mommy sambil mengusap kepalaku.

Aku menikah?

Secepat inikah aku harus menikah?

Lalu dengan siapa???

Mimpi ya?

Ini tahun berapa ya? Apa aku balik ke jaman Siti Nurbaya ya!?

Pasti ini mimpikan?

Yah,,, mimpi...

"Ciehhhh... yang mau menikah..." ledek Yoga sambil mencubit pipiku.

"Aaaaahhhh!! Yoga sakit tahu!!" protesku kesal sambil menggosok pipiku yang dicubit Yoga.

Astaga, ini sakit.

Artinya kata 'menikah' itu sungguhan dan bukan mimpi?!

Aku, menikah???

Semoga kalian menikmati setelah Yui revisi sedikit ya...

Jangan lupa tinggalkan comment supaya Yui bisa perbaiki ya...

Thanks

Selamat membaca...

Salam sayang
Dirck Family😍😍😘😘😘

Ice Cream Love ( By Yui ) [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang