EMPAT (REVISI)

5.1K 244 22
                                    



Keesokan harinya, ketika memasuki kelas. Ify menatap bingung sekumpulan anak perempuan yang bergerombol di bangku Sivia dan Shilla. Ify yang tidak merasa begitu penasaran lantas melangkah ke bangkunya sampai ia ditarik Dea untuk bergabung.

"Ify, kebetulan lo dateng. Kita baru aja mau nyeritain soal kak Rio."

"Hah?" Ify tanpa sadar melongo mendengar nama Rio disebut.

"Emang dia kenapa?" tanya Ify akhirnya, diam-diam penasaran juga.

Sivia berdehem sebelum memulai ceritanya atau lebih tepatnya info yang ia dapatkan tentang Rio.

"Pokoknya kalian semua harus pasang telinga kalian baik-baik ya, gue nggak mau ngulang cerita soalnya. Itu sama aja buang energi dan kalau udah gitu gue pasti la---"

"Iya udah cepet, ntar keburu masuk," potong Aren gemas.

Sivia nyengir garing lantas memulai cerita.

"Gue sama Shilla dapet info, kalau alasan kak Rio di keroyok kemaren itu karena masalah cewek."

"Ify ya?" tebak Oliv membuat Ify menatapnya.

"Bukan Ify," jawab Shilla. "Kalau nggak salah namanya kak Rhena. Anak kelas XI, dia naksir kak Rio, sempat ngajak kak Rio jalan tapi kak Rio nolak secara terang-terangan karena kak Rio tau itu cewek udah punya cowok. Cowoknya ya itu, salah satu yang ngehajar kak Rio kemaren."

"Kenapa dia ngehajar kak Rio kalau gitu? Kan kak Rio udah nolak ceweknya," kata Dea diangguki yang lain.

"Itu dia masalahnya. Itu cewek ngomong yang nggak-nggak sama cowoknya, dia sakit hati karena ditolak kak Rio. Jadi dia kayak fitnah kak Rio gitu, bilang kalau kak Rio godain dia mulu. Ya jelas aja si cowok percaya, kak Rio kan terkenal playboy."

"Terus terus?"

"Semuanya udah kebongkar. Kemaren kak Rio nemuin itu cewek sepulang sekolah. Nggak tau deh apa yang mereka omongin, yang pasti itu cewek akhirnya ngaku ke cowoknya. Cowoknya marah banget, dia langsung putusin itu cewek dan minta maaf sama kak Rio. Tapi, kak Rio kayak nggak peduli gitu. Kayaknya itu cowok nggak dimaafin deh, kan kak Rio emang nggak semudah itu maafin orang, apalagi yang udah buat dia malu dan bikin gara-gara sama dia tanpa sebab yang jelas."

Penjelasan Sivia barusan membuat Ify tersentak, satu persatu teman-temannya mulai memperhatikan Ify. Pemikiran mereka jelas sama seperti yang Ify pikirkan.

"Kenapa?" tanya Ify ketika melihat tatapan teman-temannya.

"Lo yang semangat ya Fy." Dea menepuk bahu Ify, seolah memberikan rasa simpati yang mendalam. Anak-anak yang lain juga mengikuti sebelum kembali ke bangku mereka masing-masing. Sementara Ify bergeming di tempatnya. Mendapat respon seperti itu malah membuat Ify semakin takut.

^^^^

Kelas XI IPA 2, kelas yang biasa disebut sebagai sarangnya anak-anak kece. Kalau sudah menyangkut kece, jelas Rio salah satunya. Cowok bernama lengkap Mario Reynand Pradipto itu sedang mengunyah permen karet, membuatnya menjadi gelembung sampai menimbulkan bunyi celetak ketika gelembung itu pecah.

Kedua mata hitam milik Rio mengawasi kelasnya yang nampak gaduh dari tempatnya duduk. Pandangannya lantas berhenti pada kursi kosong di seberangnya, kursi anak cowok bernama Senna yang lebih terkenal dengan sebutan gembul karena cowok itu berbadan tambun. Pelaku perubahan namanya itu jelas adalah Rio, membuat Senna mau tak mau hanya bisa pasrah.

Bad Boy Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang