#10

7.4K 381 0
                                    

"Dek, anterin gue yuk."

Ava menoleh ke asal suara dan melihat Aldrin tepatnya kepala Aldrin yang ada di balik pintu kamarnya.

Tadi sekitar pukul jam setengah lima, Alfa dan Keyra sudah pulang ke rumah masing-masing. Tugas Aldrin juga sudah selesai yang di kerjakan oleh Ava. Jadi Aldrin bisa bebas nyuruh Ava buat nemenin.

"Kemana? Jangan bilang nemenin lo ngedate? Ogah ya."

"Gak lah! Udah temenin gue aja ayo."

Aldrin kini masuk ke dalam kamar Ava. Ava yang melihat itu langsung melepaskan earphone-nya dan duduk bersila di atas kasurnya.

Ava menyipitkan matanya curiga ke arah Aldrin.

"Biasanya juga lo pergi sendiri. Wah, gue tau, atau lo mau macem macem ya? Gue bilangin Bunda sama Ayah nih!"

"Pala lo macem macem!" Aldrin menoyor kepala Ava. "Gue minta temenin lo kerumah temen gue."

"Males."

"Ava."

"Apa sih."

"Temenin gue."

"Gak mau, nanti gue malah jadi kambing conge."

"Gue beliin ice cream lima."

"Deal."

Ava kini bangun dan mengambil hoodie-nya. Matanya melirik Aldrin yang melihatnya bengong. Ava menepuk jidatnya pelan.

"KAK! WOY! AYO CEPETAN, GUE UDAH SIAP!" teriak Ava membuat Aldrin kembali tersadar.

"Biasa aja dek, gak usah teriak kaya di hutan."

"Bodo amat!"

Sekitar duapuluh menit bahkan lebih akhirnya Ava dan Aldrin pun sampai. Aldrin membunyikan klakson mobilnya dan keluarlah satpam dan menghampiri Aldrin.

"Mau cari siapa dek?"

"Rio pak. Ada gak?"

"Den Rio lagi keluar sebentar. Dengan siapa ya?"

"Aldrin pak."

"Oh baiklah, silahkan masuk. Den Rio sebentar lagi juga sampai rumah."

"Makasih pak."

Aldrin dan Ava pun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah Rio. Ava melirik Aldrin yang sedang memainkan handphonenya.

"Kak, mana sih temennya? Lama banget, bosen tau nunggunya."

"Sabar dek, paling kena macet dia."

"Tapi gue bosen kak, seriusan deh."

"Lo ke taman belakang aja sana, gue nunggu disini ya. Inget, jangan ngambil makanan orang!"

"Iya kak, gue juga tau kali."

Ava berjalan entah kemana, matanya melirik ke kanan dan kiri tapi Ava sama sekali tidak menemukan taman belakang yang di maksud Aldrin.

Sampai akhirnya Ava mendengar percikan air lumayan besar. Ava pun berjalan kesana dan benar aja, taman belakangnya ketemu. Ava pun duduk di bangku taman dan melihat sekitarnya.

Demi apapun, ini taman bagus bangettt! Gue jadi betah disini.

"Lo siapa?"

Ava POV

"Lo siapa?"

Tubuh gue menegang seketika, kedua tangan mengepal jadi satu, bibir komat kamit. Gue cuma sendiri disini. Ya tuhaaan, gak mungkin kan itu suara makhluk halus? Demi apapun, gue pengen teriak manggil Aldrin sekarang juga. Tapi gak mungkin, ini kan bukan di rumah. Gue harus apa sekarang?

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang