#21

4.9K 273 1
                                    

Ava berjalan sendirian, ini udah hari ketiga Reza gak bareng bersamanya. Kalo kalian tanya kenapa, jawabannya cuma satu-

Sibuk sama rapat gak jelasnya yaitu kumpul bareng sama Dava, Deva, Ayas.

Kalo kalian tanya kumpul bareng apa mereka, yang jelas bukan kumpul kebo. Mereka sibuk kumpul bareng karna mereka semua perwakilan kelas buat lomba.

"Tumben sendirian, biasanya nempel mulu kaya perangko." ucap salah satu cewek kelas X yang sinis melihat Ava.

Haters biasa. Maklumin aja banyak penggemar.

Ava menyipitkan matanya, "Lo siapa ya? Masih bocah, gak usah kebanyakan gaya gitu."

Rachel -cewek kelas X yang Ava tau namanya dari nametagnya- menepuk kedua tangannya. Lalu datang segerombolan cepong, gak segerombolan juga sih. Paling adalah tiga.

"Wah kurang ajar, berani sama gue. Gak tau dia berurusan sama siapa." gumam Ava.

Rachel maju selangkah ke arah Ava. Matanya menatap tajam Ava dari atas hingga bawah. Sementara Ava menatap datar Rachel.

"Heh, kutu," Ava mendorong dahi Rachel hingga membuat Rachel mundur beberapa langkah. "Gue saranin, mending lo pergi sekalian bawa antek antek lo tuh." Ava menunjuk tiga cepong itu dengan mata kesal.

"Sialan, gue bukan kutu ya!"

"Oh? Bukan? Terus gue peduli?"

"Winny sini, kasih ke gue sekarang."

Yang di panggil pun mengangguk lalu mengasih sesuatu ke Rachel. Rachel tersenyum puas melihatnya dan mengarahkannya ke arah Ava.

"Lo tau ini apa?" tanya Rachel.

"Gak guna juga gue tau. Minggir, gue mau ke kelas." Ava mendorong bahu Rachel namun segera di tahan sama Winny dan temen satunya lagi.

"Lepasin gue!"

Rachel tertawa, "Oh, oh, jadi gini ya kalo seorang Ava yang di takutin seluruh sekolah ketakutan?"

"Gue gak takut!" kata Ava.

"Udah Chel, siram sekarang aja!"

Rachel mengangguk lalu membuka tutup botol yang berisi cairan aneh. Baru saja mau mengarahkannya ke kepala Ava, tinggal beberapa centi lagi padahal. Namun Alfa dan Keyra datang.

Alfa segera merebut botol tersebut di tangan Rachel sementara Keyra menyiram Winny dan kedua temennya lagi dengan akua gelas yang udah di lubangin.

Buat pemberitahuan aja, sih ya, kenapa gak ada yang berani misahin Ava sama Rachel dkk karna mereka semua gak mau terlibat sama dua orang yang selalu bikin onar itu.

"Va, gue dapet nih botolnya." kata Alfa sambil mengangkat tinggi tinggi botolnya.

"Kembaliin botol gue." Rachel berusaha ngambil botol yang berisi cairan aneh tersebut, namun apa daya kalo Rachel gak nyampe buat ngambil.

"Wow, wow, wow, coba aja kalo lo bisa." Alfa melempar botolnya ke arah Ava dan-

Hap!

Botolnya dapet.

"Alfa, Keyra! Cepet pegangin bocahnya." suruh Ava. Alfa dan Keyra pun mengangguk lalu memegang tangan Rachel.

Rachel meronta minta di lepaskan dan meminta bantuan ke temen temennya namun temen temennya malah pergi meninggalkannya sendirian. Miris.

Ava mengarahkan botolnya ke arah Rachel dan-

Byurr!

Satu kata, buat yang di dalem botolnya.

Bau, parah.

"Gimana rasanya adek manis?" Ava tertawa mengejek. Alfa dan Keyra melepaskan pegangannya pada Rachel.

"Makanya jangan berani beraninya sama gue. Ngerti? Dan satu lagi, ini belom berakh-"

"AVALEN, ALFA, KEYRA!"

Ketiganya menoleh serempak dan melihat guru bp, dateng dengan wajah merah padam. Naber kali ya?

"Ikut saya sekarang." ucapnya dengan penuh penekanan.

"Inget belom berakhir." Ava mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkannya ke Rachel.

"Avalen. Cepat!"

"Iya buuu. Bawel banget sih."

-

Hampir dua jam pelajaran Ava, Alfa dan Keyra berdiri di depan kelas dengan kaki terangkat satu dan tangan yang saling menjewer satu sama lain.

"Kurang ajar emang tuh adek kelas." sungut Keyra. "Kalo ketemu lagi gue telen juga tuh."

Alfa mengangguk cepat, "Bener Key! Rasanya pengen gue ceburin ke kolam ikan yang di taman belakang sekolah."

Ava memainkan jari telunjuknya di dagu miliknya. Wajahnya menoleh ke arah Alfa dan Keyra dengan semangat 45.

"Nyeremin sumpah kalo lo kaya gitu Va." ucap Alfa dan Keyra barengan. Ava menoyor kepala keduanya.

"Sialan lo ah." ucap Alfa dan Keyra barengan lagi. Punya ikatan batin kali ya mereka berdua?

"Gue punya ide buat bales si adek kelas gak tau diri itu."

"Apa?" tanya Alfa.

"Seriusan? Apa?" tanya Keyra.

"Jadi gini-"









Tebece aja dulu gapapa kali ya. Biar bkn penasaran gitu wkwkwk

Maap kan diri owe yang ga bisa buat adegan bully membully dgn baik teman teman

Dan yg masih bingung kemana reza ga muncul di chap kali ini. Emg sengaja sih, gue udh punya alurnya di otak gue .apasi

Dah lah ya, gue jg mau bilang beberapa chap lagi cerita ini bakal selesai dehhh, dan gue bisa ngelanjutin cerita gue yg lainnya.

Oke sekian cuap cuap dari gue.

Tinggalkan jejak kalian guyzzzz

Thankyouuu, salam ayang beb dari sehun dan manu rios.

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang