Bab 13

27.4K 1.5K 19
                                    

"Mamiiiii" seru Agnes girang saat mengetahui siapa yang membuka pintu kamarnya, maminya yang seminggu ini tak bertemu dengannya. Aileen tersenyum melihat kegirangan Agnes, ia lalu berjalan mendekati Agnes yang tengah bermain dengan bonekanya diatas ranjang.

"Apa kabar sayang? Mami rindu sekali denganmu"ucap Aileen sambil membawa Agnes kedalam pangkuannya, gadis kecil itu tersenyum senang lalu melingkarkan tangan pendeknya dileher Aileen dan menyandarkan kepalanya.

Aileen mengusap pelan rambut Agnes, tiba-tiba dia merindukan Stella. Agnes benar-benar mirip dengan Stella, dan kadang saat melihat Agnes yang tertidur, Aileen seperti melihat adiknya kembali. Aileen teringat saat dulu Stella meminta maaf padanya karena ia berpacaran dengan Leo dibelakang Aileen, bahkan Stella seperti selalu ketakutan jika bertatap muka dengan Aileen. Aileen pada saat itu jelas marah, ia sangat kecewa, namun ia tak pernah berfikir sampai membenci Stella.

"Mam...Agnes ingin bertemu Uncle Gio" suara kecil Agnes menyadarkan Aileen dari lamunannya, ia menatap gadis kecil itu. Apa? Bertemu Gio?

"Uncle Gio sekarang sibuk sayang, lain waktu ya" Aileen memasang mimik wajah meyakinkan.

"Janji?" Kata Agnes lagi, dan Aileen hanya mampu terdiam menatap putri kecilnya itu, Aileen biasanya akan memberikan apa yang dimau Agnes jika ia sudah berjanji, tapi untuk bertemu lagi dengan Gio? Rasanya ia sulit untuk berjanji, sebenarnya dirinya juga heran, setelah pertemuan pertama Agnes dengan Gio, gadis kecil itu sering kali menanyakan Gio dan selalu bermain dengan boneka pemberian Gio, seperti sekarang ini. Aileen melihat ada 2 boneka yang tergeletak diranjang Agnes, satu pemberian Leo dan yang satu pemberian Gio.

"Mami...Mamiiiii...." geram Agnes sambil menepuk pipi Aileen, Aileen lalu kembali menatap Agnes.

"Ini sudah malam, Agnes segera tidur ya, mami kembali kekamar dulu"

"Tapi mami belum berjanji padaku untuk bertemu dengan uncle Gio"rengek Agnes.

"Besok mami antar Agnes kekantor uncle Leo ok" Aileen mencoba mengalihkan permintaan Agnes untuk bersama Leo.

"Seminggu kemarin aku sudah bersama uncle Leo, besok aku ingin bersama uncle Gio...mam...please" Agnes mulai mengeluarkan jurus andalannya, kedua telapak tangannya mengatup didepan dadanya lalu mengedipkan mata bulatnya, Aileen menghela nafas, kenapa anaknya ini punya jurus rayu seperti itu padahal umurnya baru akan menginjak 6 tahun, setelah dia pikir, ternyata itu juga sering dilakukan Stella dulu.

"Baiklah...tapi tidak besok, mami sibuk begitu juga uncle Gio, lain waktu ok?" Aileen menyerah, untuk kebenarannya dia mengantar Agnes bertemu dengan Gio biar nanti dipikirkannya lagi, siapa tahu bocah ini akan lupa sendiri.

"Yes...thank you mam" ucap Agnes senang, Aileen hanya mengangguk berat, permintaan Agnes begitu menjadi beban untuknya sekarang.
.
.
.

Langkah gontai Gio menuju kedalam rumah membuat beberapa pelayan rumah yang melihat kearahnya memandang bingung karena tak biasanya Gio memasang wajah seperti itu. Biasanya tuan muda mereka itu jika tidak memasang wajah bahagia atau wajah cuek karena kepribadian Gio yang cukup santai.

Setelah memasukan mobilnya kedalam garasi, Gio langsung berjalan menuju kamarnya. Hari ini adalah hari yang cukup berat untuknya. Setelah ia harus menerima kenyataan bahwa Aileen mencoba menolaknya lalu mendengar cerita dari Nanda tentang masa lalu Aileen yang menurut Gio cukup menyakitkan dan saat dia kembali kekantor, Erwin memberitahukan bahwa besok adalah sidang terakhir tentang permasalahan tanah dengan Central dan itu membuatnya semakin pusing dan ingat kedatangan Steven kekantor Aileen, tentu mereka membicarakan sidang besok. Terkadang memang Gio lupa bahwa Aileen ada dipihak Central.

"Kau sudah pulang ternyata" sebuah suara yang lama tak Gio dengar membuat Gio kaget dengan apa yang dia lihat dihadapannya.

"Ka...kau kenapa disini?" Tanya Gio terbata.

Hate U Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang