10. plan with Cameron

43 9 0
                                    

Zayn Pov

Sorenya,aku sudah berada di apartment Cameron.dia memperlihatkan ku kondisi 'tempat' yang di maksudnya beberapa hari yang lalu. aku suka dengan kondisinya yang remang-remang;kurang akan pencahayaan,sepi dan lembab.itu di karenakan,akan menyulitkan penglihatan seseorang jika sudah terperangkap di dalamnya.tertawa dalam penderitaan seseorang,bukanlah hal yang buruk.

"cam,kau tau? Dia akan segera ke London beberapa hari lagi.dalam waktu dekat ini. lalu apa rencana mu selanjutnya?"

Cameron memandang ku dalam diam.dia seakan sedang membaca pikiranku.menerobos terus ke dalam,mencari hal yang sebenarnya. Memastikan jika aku tidak membohonginya. "aku sudah melakukan sesuatu.untuk perawalan,kau tau?ini adalah bagian dari pengalihan perhatian sementara".

Aku terdiam mendengar perkataannya.mencerna dan memahami tiap kata yang di lontarkan cameron. dia terlalu berbilit-bilit dalam menggunakan kata-katanya. "apa maksudmu dari 'pengalihan perhatian sementara'?".Cameron tersenyum miring,terkesan sangat menggelikan untuk di lihat."liat saja nanti.semua akan berjalan lancar".

Menaikkan satu alisku dan menggeleng perlahan. Mungkinkah maksudnya adalah apa yang di lakukannya sekarang hanya untuk mengalihkan perhatian satu orang,dimana di sisi lain ada orang yang di jadikan sasaran empuk. Biasanya sasaran empuk itu di tujukan kepada wanita.

Cameron membawakan 2 cangkir kopi pahit dan menyalakan tungku perapian dengan api kecil. Cukup menghangatkan ruangan kecil ini. Meminum dan merasakan air kopi yang hangat menjalar ke seluruh tubuhku.aku tak berfikir jika angin sore jauh lebih kencang dan dingin.jika sangat berbahaya untuk ku lalui,mungkin aku akan menginap di apartment Cameron untuk semalam.

"kemana perempuan itu pergi sebelum ke London?jika kau tidak tau,sebaiknya kau tanyakan padanya"

"america.dia kesana"

"tanyakan detail kota yang di tujunya,hotel,serta perkiraan objek yang akan dia kunjungi"

"aku akan berusaha".

Setelah itu aku bangkit dari dudukku,pergi ke belakang; dapur,untuk mengangkat telfon sejenak.ternyata Harry yang menelfon ku.mungkin aku harus bilang padanya.

"zayn,dimana kau?"

"apartment Cameron,ada apa?"

"aku akan menjemputmu,ada yang perlu kita bicarakan.beri aku alamatnya"

"roses street,gang jalan pertama kau belok kiri.cari pintu bernomor 1879"

"aku menuju ke sana".

Kembali ke ruang tamu,melihat Cameron yang sedang berbicara di telfon,entah dengan siapa dia berbicara. setelah mengakhiri perbincangannya, Cameron menatap ku penuh arti,lalu menyuruh ku untuk duduk kembali.

"aku sudah menghubungi mereka.segera beri tau detail pada saat dia di America.itu akan sangat membantuku dalam menjalankan rencana ini".

SPITEFUL✨zjmWhere stories live. Discover now