3

17K 2.4K 1.5K
                                    

Velvet: Tris
Velvet: Nnt bisa pulang sendiri ga?

Trisya: Bisa sih
Trisya: Nnt gue telpon supir

Velvet: Okk
Velvet: Gpp kan?

Trisya: Emg knpp vel?

Velvet: Gue ada urusan mungkin agak lama

Trisya: Urusan paan anjer sok sibuk lu

Velvet: Bawel dah!!1!1!
Velvet: Dah y bye thank you mwa

Di bawah langit BSD City yang cerah, Velvet duduk sendirian sambil menyesap es teh manis. Dilihatnya orang-orang berlalu-lalang, tapi isi pikirannya kini tidak jauh-jauh dari kejadian lima belas menit lalu.

Ia, seorang Velvet yang bukan siapa-siapa, bertemu —bahkan berbincang— dengan Luke Hemmings, yang wajahnya nyaris ada di mana-mana, tertempel dalam bentuk stiker di binder hingga case ponselnya.

"Is that me?" tanya Luke sambil menunjuk case iPhone 5c yang dipegang Velvet.

Yang ditanya alisnya bertautan, bingung. Lalu matanya mengikuti arah telunjuk Luke. Wajahnya merah padam, malu tertangkap basah memakai case dengan wajah Luke tercetak jelas.

"I look good," gumamnya sambil terkekeh.

Mau tidak mau, Velvet ikut tertawa juga. "Whoa, what a high self-esteem you got there, Mister."

"I was just joking around, Vellie."

Velvet menelan ludah. Vellie. Nama kecilnya. "How could you do that?"

"Do what?"

"Calling me by my nickname," kata Velvet. "No one ever calls me that way except my parents."

"Is it a good thing or not?" Luke tersenyum, menampakkan giginya yang rapi. "After we do the final bow, don't go anywhere until a crew picks you up, okay?"

Velvet meremas ujung kausnya, menahan emosi yang nyaris membuncah. "Is this even real?"

"How could this be not real?" Luke berhenti melangkah, memutar badan hingga berhadapan dengan Velvet. "I need to go, Vellie."

"Sure. Good luck on your show," kata Velvet, menatap mata biru Luke untuk pertama kalinya. "Amaze us, Luke."

Luke menaikkan sebelah ujung bibirnya, tersenyum asimetris. "More like I'm going to amaze you."

Velvet membuang gelas plastik kosongnya ke tempat sampah terdekat. Sayup-sayup ia mendengar kumpulan gadis yang obrolannga terlalu heboh untuk diabaikan.

"Iya! Tadi katanya Luke keluar!!"

"Serius anjir?! Di sini? Dia tadi ada di sini?"

"Tau dari mana sih lo?! Bohong ya?!"

"Hhhh gatau deh pokoknya tadi ada orang yang liat cowok mirip Luke gitu."

Diam-diam, Velvet melipir dari sana, merasa tidak nyaman dengan perbincangan anak muda itu. Saat ia berusaha menghindar, pundaknya dicolek dua kali.

"Velvet!" sapa perempuan berambut baby pink dengan jaket denim biru muda.

Velvet membalikkan badan, lalu sama semangatnya dengan perempuan itu. "Manda!"

Middle Row ♪ Hemmings | ✓Where stories live. Discover now