Four

1.2K 106 2
                                    

Jatuh. Remuk.

Hatinya hancur. Seakan baru saja di sayat dengan tajam, ia benar-benar terpuruk.

Benarkah?

Ia membaca pesan itu sekali lagi, ini sudah ketiga kalinya ia membacanya dan ia tetap tak mempercayainya.

'Bisakah kita akhiri?'

Benarkah Jimin-nya yang menulis itu? Ini... lelucon, 'kan?

Seandainya ini benar-benar lelucon, oh Jungkook akan sangat berterima kasih. Sayangnya tidak, Jimin serius dan ia tak bisa berbuat apapun untuk mengubahnya.

Jungkook berlari keluar, mendapati Jimin tengah berada sendirian di atap sekolah tepat seperti dugaannya.

"Apa-apaan itu?"

Ia mendengar suaranya sendiri berkata dengan begitu dingin. Jimin berbalik, terdiam menatap keberadaan Jungkook yang tiba-tiba sudah ada disana.

Ia terdiam untuk sesaat sebelum menatap Jungkook tepat di mata.

"Aku lelah.."

Jungkook mendecih.

"I will stay, sampai aku tak bisa bernafas lagi, aku akan tetap berada disisimu, kuki"

Lelah katanya. Jungkook menatap kearah lain. Tangannya mengepal kuat-kuat.

"Kau. Ini hanya bercanda, 'kan? Kau hanya sedang bermain-main denganku, 'kan?"

Jimin menggeleng dan hati Jungkook jatuh saat itu juga.

"Aku serius."

Jungkook terdiam, menahan nafasnya sendiri.

"KENAPA KAUㅡ ARGH! SIAL!"

Sungguh, Jungkook tak bisa menahannya lagi. Ia berada disuatu titik dimana ia sendiri tak dapat membedakan apakan ia sedih, marah atau kecewa. Ia berada diantara mereka.

Jungkook mencoba menenangkan nafasnya sendiri yang memburu dan ekspresi Jimin mengeras, raut dingin terpancar jelas dari wajah yang senantiasa tersenyum sumringah.

"Terserah, kalau memang itu yang kau mau kau bisa pergi sesuka hatimu."

Jimin tersenyum tipis dan menepuk pundak Jungkook sebelum melewati pria itu dan meninggalkan dirinya sendirian disana.

Jungkook terdiam untuk beberapa menit kemudian sebelum ia merosot, menyadari kebodohannya.

Ia menggenggam erat dada kirinya yang seakan baru saja tertembak sebuah peluru tajam. Jantungnya serasa berlubang dan itu sakit.

Ia ... baru saja melepas penyumbat hatinya ... dengan sebegitu mudah?

"Aku tak akan melepaskanmu semudah itu, tau?"

Ia tersenyum miris. Apa yang ia lakukan barusan?

Warnanya telah dibawa pergi dan ia .. hanya bisa terdiam?

WHALIEN 52Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang