Chapter six

57 5 1
                                    

Aku benar-benar mampus sekarang, rasanya mau berhentiin waktu sekarang juga.
Benar saja kan, ketika Steve udah ninggalin rumah aku,
tatapan tajam Chris tau-tau sudah mengarah kediriku.
Tapi itu ga berlangsung lama karena Chris tiba-tiba mengeluarkan ponselnya
Dan tiba-tiba saat itu juga hape didalam sakuku bergetar

From : 087884xxxxx

Gausa liatin gw,buruan mandi ud kemaleman bgt tau ga

Aku kaget banget, udah pasti ini Chris.
Aku segera mendongakkan kepalaku, namun cowok itu udah gak ada diluar rumah nya.

"Dapet nomor gua dari mana ya dia" tanyaku dalam benak

Aku yang penasaran bergegas masuk kedalam rumah, untuk mandi dan akan segera menanyakan ke Chris.

**
Ketika selesai mandi,aku memilih baju didalam lemariku,tapi rasanya tidak ada yang cocok denganku.
Belum sempat aku memilih tau-tau saja bunyi bel sudah terdengar. Aku yakin itu Chris.

"Tha, ini Chris dateng nyari kamu" teriak mama dari lantai bawah

Benar kan itu Chris, astaga aku malah belum sempat memilih baju yang sesuai.

Akhirnya aku memilih baju yang simple saja dan segera turun dari kamarku.
Chris yang tadi duduk kini segera berdiri setelah melihat ku.

"Tante, saya pamit dulu ya sama gatha" pamit Chris ke mama ku yang ada di sekitarnya

"Iya iya, kamu jaga dia baik baik ya, jangan pulang malem" pesan mama ku ke Chris

Chris hanya mengangguk dan tersenyum.
Kalau kalian liat senyumnya pasti naksir deh..

Setelah itu Chris keluar dari rumah
Aku segera berpamit ke mama dan menghampiri Chris.

"Tunggu gua" kataku pada Chris

Tapi Chris tidak memedulikan ku dan malah bertambah cepat.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengalah dan mengejarnya.
Cowo itu emang luar biasa dingin dan cuek.

**

"Gimana tha, dia sukanya yang gimana?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Chris.
Bukannya sedang kesal marah atau apa
Tapi aku sedang fokus mencari baju yang menurutku adalah style Lucy

"Menurut lu bagusan yang mana, ini atau ini?" Kataku sambil mengangkat 2 stel baju yang menurut ku bakal lucy suka

"Atau yang ini?" Kataku sambil mengangkat satu baju lagi

"Tiga-tiganya aja" Chris menjawab tanpa ragu

"Hah? Lo serius beliin dia tiga-tiganya?" Tanya ku memastikan

"Iya lah, emang kenapa" tanya nya menatapku heran

Aku tidak menjawab, Chris segera meraih ketiga baju tersebut dan membawanya ke Kassa
Kurasa Chris menyukai Lucy, memang sudah sepantasnya sih
Jelas-jelas Lucy cantik dan menarik jadi aku mestinya tidak heran.

Karena menunggu Chris yang tak kunjung kembali
Aku melihat baju-baju, siapa tau aku juga menemukan yang bagus dan akan membelinya
Dan aku menemukan satu baju yang sangat ku suka,
Baru saja aku akan mencobanya tiba-tiba Chris kembali.
Aku segera mengurungkan niatku dan mengembalikan baju itu.

" gue laper nih, makan yuk" ajak Chris dan langsung keluar tanpa mendapat persetujuan dariku

**
Kami memesan sepiring nasi hainam dan satu mangkuk soto betawi dengan 2 gelas teh manis

"Abis ini kita balik kan?" Kata ku ragu untik memecahkan keheningan

"Belom, sabar sedikit dong" kata Chris sambil melahap soto nya

Hening.
Hening sesaat.

"Oh ya Chris lo pindahan dari mana sih?" Tanyaku memecahkan suasana

"Emang kenapa?" Tanya nya balik
" ya gapapa sih, gua mau tau aja.. Terus lo dapet nomor gua dari siapa?" Tanyaku sedikit ragu

"Adu lo tuh bawel banget ya, gua dapet dari mama lo, puas?" Jawabnya ketus sekali sehingga aku memutuskan untuk diam saja.

"Oh ya, tar gua mau beli cincin temenin gua ye"

"Hah? Iya.. Buat Lucy ya?" Tanyaku

"Menurut u gimana?" Jawabnya

Aku hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan sinis dari Chris.
Lucy selalu beruntung dalam masalah cowok
Malah menurutku dia sudah memacari dari yang jelek sampe luar biasa seperti Chris ini, tapi kalau aku?
Yang jelek aja tidak sudi memacari ku.

"Lo mau makan atau mau bengong, hah?" Tanya Chris mengagetkanku

"Ohh..iya" kataku sambil memakan pesananku.

Setelah Chris membayar makanan, ia segera menemui ku diluar restoran.
Well,mungkin maksudku langsung pergi menuju toko perhiasan tanpa memedulikan ku, tanpa banyak berpikir aku berjalan dibelakangnya.

"Selamat datang, ada yang bisa dibantu?" Kata salah satu pegawai nya dengan ramah.

"Emm, saya mau beli cincin buat perempuan kira-kira seumuran dia" Chris menunjuk ku

"Ohh, tunggu sebentar ya" sang pegawai mengeluarkan kira-kira 6 kotak cincin

"Menurut u yang mana tha?" Tanya Chris meminta pendapatku, setelah membuka semua kotak cincin itu

"Mm, gua gak tau.. Kalau cincin gue gak pernah tau seleranya"

Meskipun sangat dekat dengan Lucy, aku tidak mengetahui sampe sedetail itu.

"Ya, kan lo cewek pasti masalah selera cincin atau perhiasan lainnya gak jauh beda lah"

"Em..tapi Chris, gue juga gatau ukuran dia berapa" kata ku ragu mengingat satu hal itu.

"Oh iya" Chris menepok jidatnya
"Ah, paling gak jauh beda lah sama jari lo" Chris mulai berkata lagi

Aku terdiam sesaat karena tidak tau harus berbuat apa.

"Woi, cepet milih!" Kata Chris dengan nada sensitif lagi.
Tanpa lama-lama aku memilih sebuah cincin kecil sederhana dengan sebuah mutiara diatasnya.
Karena merasa aku tidak dibutuhkan lagi aku segera keluar toko.

Dan beberapa saat kemudian seseorang menelepon ku dengan nomor yang tidak dikenal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Late?Where stories live. Discover now