Chapter Two (edited)

68 5 0
                                    

Woi ada anak baruuuu!" Teriak salah satu murid yang langsung membuat satu kelas ribut membahas anak baru itu,sampai-sampai suara guruku yang baru masuk tidak terdengar

"Anak-anak! Tenang!" Teriak pak guru lalu seketika hening

" pak,mana anak barunya!" Tanya salah satu murid
" cewek atau cowok pak?" Kali ini giliran Lucy yang bertanya
"Kamu silahkan masuk" kata wali kelasku mengizinkan.

Sekali masuk,anak-anak cowok langsung gaduh gak karuan.ya,karena itu cewek
Menurutku lumayan sih tapi tid--

"Gak secantik gua kan?" Tanya lucy mengaburkan pemikiranku

"Eh, engga kok lo masih paling cantik" kataku dengan suara cengengesann

Ketika bel istirahat berbunyi tiba-tiba anak baru itu menghampiri

"Halo kenalin gw mandy,gue boleh bareng kalian gak?" Tanyanya sedikit ragu

"Ud tau lo ud perkenalin diri,gue Lucy dan temen gue agatha,lo disini gak usah banyak gaya atau kecentilan " kata Lucy dengan sadis aku tau dia merasa tersaingi

"Yaampun enggaklah , gue pindah buat cari suasana baru biar belajar gue enak,gue ga mikir macem-macem kok"
Katanya berusaha menjelaskan dan aku rasa memang benar

" bagus deh" jawab Lucy sedikit ketus

"Tha! Lo dipanggil bu Eli" kata temanku yang baru saja masuk ke ruang kelas

"Ada apa?" Tanyaku

"Udah lo ditunggu dikantor" kemudian temanku itu pergi lagi.

"Yauda deh, eh cy lo turun duluan deh sama mandy,tar gue nyusul ok" kataku dengan ragu takut Lucy marah

"Oh oke,gapapa gua turun dulu .. Ayo dy" kata Lucy sambil beranjak dari kursinya
**

Setelah menemui bu Eli aku segera turun kekantin,dari jauh aku melihat mandy dan lucy sudah bisa tertawa bersama.
Aku rasa anak itu memang tidak serese yang lucy bayangkan

" woi lo ga pesenin gua makan?" Sahutku ketika sampai dimeja mereka

"Engga, ini lo makan aja deh batagor gua, gua lagi seru ngomong sama mandy jadi males makan tiba-tiba maunya cerita" kata lucy dengan mendorong piring batagornya

"Btw tha,lo kenapa dipanggil bu eli?" Tanya mandy penasaran

"Ohh itu,katanya gua disuru ikut olimpiade fisika cuma gua gatau deh ikut apa engga"
Jawabku

" wahh lo keren banget ! " puji mandy

" menurut gua sama sekali ga keren ya, kecuali lo ikut lomba cheers gua dukung lu banget!" Ucap lucy

Aku tahu sohib ku yang ini sangat mendukung ku,cuma begitulah dia entah bercanda atau gengsi tapi yang ku tahu dia sangat peduli.

**

Terdengar bunyi bel dari bawah.
Aku segera menutup laptop ku, namun aku mendengar suara mama yang akan membukakan pintu.

"Baguslah aku tidak perlu repot-repot" batinku sambil mengambil handuk ku hendak mandi

Baru saja aku selesai mandi,mama sudah mengetuk pintu. pas sekali.

" Ada apa ma? " tanyaku setelah membukakan pintu masuk untuk mama

" kamu tau kan kita ada tetangga baru, nanti kamu kirimin bolu bikinan mama ya kedia"

" hah yang disebelah rumah itu ma?! Mama serius nih? ga becanda kan?" Tanya ku dengan mulut terganga lebar

" aduh iya sayang ngapain mama becanda, yauda sana kamu buruan turun, mama mau siapin bolunya dulu" ujar mama sambil meninggalkan kamar

Sungguh aku deg-degan luar biasa.
Aku gatau ini kesempatan atau bukan yang pasti aku deg-degan.
Aku segera menyisir rambutku dan turun kebawah.

" cepet amat kamu tha, nih kuenya.. Kamu pergi sendiri gapapa kan?" Mama menyodorkan kantong berisi bolu nya.

" ngg..nggapapa kok ma, aku kesana dulu yaa" dengan cepat aku membalas

Mama hanya tersenyum.
Astaga jangan-jangan dia tahu aku naksir cowok itu, ah tp ga mungkin.
Akupun segera membalikkan badan dan menuju keluar rumah

Aku mengetuk pintu rumah cowok itu dengan pelan,takut menganggu.
Tak lama seseorang membukakan pintu

" siapa ya? " ujar cowok itu

Astaga dia yang bukain pintu,aku gugup luar biasa.
Dia dari deket ganteng banget,dan aroma tubuhnya sangat menenangkan.
Aku rasanya mau mati aja deh

"Ngg..a..aku agatha, aku tetangga kamu, kata mama aku disuru nganter kue ini buat kamu" ujarku dan menyodorkan kantong kue bolu mama.

" oh, bilang nyokap lu makasih" jawab cowok itu singkat

Hening beberapa saat

" trus apalagi?" Tanya nya mengagetkanku

" hah? ..ngg..ga ada kok" jwb ku tergagap sambil mengigit bibir bawahku
Astaga aku kenapa malu-maluin banget sih

" yauda kalau gak ada gua masuk dulu" katanya sambil menutup pintu nya dengan kencang

Aku bingung harus seneng,sedih,kesal atau marah.
Dia sama sekali ga ngenalin dirinya ke aku dan bahkan membanting pintu depan aku.
Kayaknya aku emang gak menarik,jadi dia bersikap cuek dengan ku.
Bodoh.

Aku memasuki rumah dengan wajah campur aduk. Kemudian mama menghampiriku

" tha,gimana apa katanya?" tanya mama heran sambil mengikuti langkahku

" gatau ah ma, dia sombong banget"

" loh kenapa? sombong kenapa?" Tanya mama dengan raut muka heran sekali

" ma, aku mau tidur aja ya" aku meninggalkan mama yang masih bingung dan melangkah kekamarku

Aku segera memeramkan mataku,dan merasa hari ini aneh sekali.

**

"Tha,gilaa kalau lo liat lo pasti naksir..dia kalah banget sama semua mantan gua" curhat lucy ketika aku baru sampai 5 menit disekolah
Cewek ini selalu bersemangat ketika ngobrolin tentang cowok incaran barunya.

" sumpah dia cool banget tha, pokoknya gua harus dapet id line nya hari ini juga,pas banget dia pindah kesekolah ini pas gua lagi single ..eh tapi, kalau gua ga single gua juga rela putusin cowo gua deh buat dia" ucapnya tanpa terhenti

Aku cuma menggeleng-geleng sambil tersenyum

" tha respon dong! Ah lo ga asik nih, lo tanya mandy aja dia ganteng kan?" Tanya lucy sambil mengarahkan kepalanya kepada mandy

" biasa aja kok cy" kata mandy sambil tertawa

Aku tidak begitu tertarik dengan percakapan mereka, aku segera membuka buku dan mulai mempersiapkan semuanya untuk pelajaran pertama.
Aku tau,aku sangat membosankan dalam urusan cowok.

**

"Tha!! Buruan sinii tha cepet!" Lucy menarik-narikku yang sedang memegang jus mangga

"Lu liat cowok itu .. Yang ituuu arah jam 9" kata lucy berbisik

Aku terkaku,terpanah,dan membeku.
Oke ini alay tapi dia itu cowok yang ku taksir! Jangan bilang ....

" itu tha, anak baru yang gua bilang tadi! Gimana ganteng kan?! Namanya chris ya ampun dia ganteng banget gua gakuat" lucy mengigit bibirnya saking terpana oleh cowok itu

Aku hanya bisa tersenyum pasi mendengar ucapan sohibku.

Late?Where stories live. Discover now