Chapter Four

47 5 0
                                    

**

Setelah berpisah dengan Mandy, aku pulang sendiri dengan berjalan kaki.
Hari ini rasanya capek banget, dan oh ya! aku baru ingat sekitar jam segini Chris ad di depan rumahnya dan mencuci motornya
jadi aku mempercepat langkahku.
Dan aku memang benar, dia lagi di depan rumah nya.
Aku memandangnya dari jauh,
Mampus aku! Dia melihat ke arahku.
Jantungku rasanya mau copot aja deh, malu banget ketauan liatin dia.
Eh tapi, dia sudah buang muka..
Well, aku lupa emangnya aku ini siapa?

**

Aku menutup buku PR-ku,dan segera mengambil ponselku
Disana tertera bahwa Lucy sedang meneleponku. Dengan sigap aku mengangkatnya

"Ha.." Ucapakanku terhenti karena tau-tau Lucy nyablak

"Tha! Chris Tha Chris" teriak Lucy yang membuat aku panik

"kenapa si chris?" Ucapku dengan pura-pura santai

"Dia line gua duluan tha! Terus dia juga udah gak cuek lagi sama gue! aduh gila gue seneng banget! Pokoknya besok lu mesti kerumah gue kita cerita bareng Mandy juga,oke?" Ucap lucy dengan sangat bersemangat

" oh ya! Gue lupa ngasi tau Mandy,yauda ya gua tutup duluu byee tha!" Sambung Lucy

Aku hanya bisa terdiam dikasurku,dan berpikir aku emang ga semestinya suka Chris.

"Agathaa sinii turun sebentar" teriak mama dari lantai bawah
Karena tidak sedang mengerjakan apapun, aku langsung turun ke lantai bawah.

"Ada apa maa?" Tanya ku kepada mama
" itu ada temen kamu dibawah " jawab mama
"Hah sia..."

Omongan ku terhenti karena aku melihat Chris,iya Chris.

"Ada apa?" Tanyaku sambil mempersilahkan iya duduk
Oh gila,kenapa dia bisa dateng kesini? Padahal kan selama ini dia bersikap acuh terhadapku

"Lo sahabatnya Lucy kan? Gua mau tau info banyak tentang dia..jadi lo harus bantuin gua ya" jawab Chris yang langsung duduk tidak jauh dengan ku

Ouch,rasanya hatiku berhenti berdetak sedetik,jadi ini alasan dia kesini.

Aku akhirnya menceritakan tiap bagian terkecil dari apa yang disukai dan tidak disukai Lucy, sampai kebiasaan yang sering dia lakukan.

Chris terdiam sesaat,bukannya ke PD-an tapi ia memandangiku,aku tertegun untuk beberapa kali

"Jadi itu aja yang gue tau" kataku untuk memecahkan suasana tadi

"Oke,lo kayaknya tau banyak banget tentang dia..lo ud sahabatan lama sama dia?" Tanya Chris lagi

" yah well,udah hampir setahun lebih."

"Dia juga tau tentang lo?" Tanyanya

Oke aku KePD-an untuk kedua kalinya
Untuk apa Chris tanya begitu?

"Yah,kurasa" jawabku singkat,ini karena aku kehabisan kata-kata.

"Hari sabtu ini gua ngajak dia ngedate..dan gue mau ngasi dia baju tapi gue ga ngerti dia sukanya kayak gimana.. Besok bisa nemenin gue ga?" Tanya nya

Aku gatau aku mesti seneng diajak jalan atau sedih karena ini buat Lucy.
Sebenarnya aku bisa saja jawab tidak tapi ah,aku malah menganggukkan kepalaku

"Ok,jangan kasi tau Lucy..gue pulang dulu" mukanya pun kembali cuek dan jutek seperti biasanya

"Tante,aku pulang dulu ya!" Teriaknya berpamitan

Mama pun mengiyakan Chris dari dalam dapur.
Setelah Chris benar-benar pulang,aku langsung naik kekamarku dan berharap hari ini cepat berlalu.

**

Akhirnya hari ini hari jum'at, aku segera mempersiapkan buku-buku dan semua peralatan ku,kemudian melewatkan sarapan dan pergi ke sekolah.
Aku akan fokus belajar agar hari ini terasa cepat.

Aku berjalan di koridor,dan melihat Mandy keluar dari kelas 10.2 kelasnya Chris
Aku segera menghampiri Mandy

"Man,lo ngapain dari sana?" Tanyaku

"Eh tha, gua abis ngambil pen gue,nih dipinjem sama anak sini" jawabnya setelah menoleh kehadapanku dan mengangkat pennya

" ohh,gua kira apa..yauda yuk ke kelas " ajakku

Tanpa menjawab Mandy sudah mengikuti ku jalan ke kelas.

Setibanya dikelas Lucy langsung meneriakan nama kami berdua.
Aku tau dia sudah tidak sabar untuk bercerita.
Tapi baru saja kami duduk,bel istirahat sudah berbunyi jadi Lucy memutuskan untuk menceritakannya nanti.

ISTIRAHAT

" Ayuk Tha cepet nyatetnya,kita ke kantin trus cerita-cerita ok? Buruaan" Lucy mengguncang tubuhku agar cepat selesai
Aku memang sangat tidak suka jika catatan ku ketinggalan jadi aku mengorbankan sedikit waktu istirahatku demi catatan-ku

"Eh cy,tha denger ga ada suara berisik dari lapangan, ada apaan ya?" Kata mandy tiba-tiba

Ya,aku juga mendengarnya.
Tapi sekali lagi demi catatan ku tidak tertinggal aku menghiraukannya ,meskipun yah sekarang aku telah ditinggal oleh kedua sohibku
-

Aku turun untuk menemui sohibku dan masih terdengar suara ribut dari lapangan jadi aku pikir mereka disana.

Dan astaga! Lagi-lagi Chris ribut. Kali ini ia sama steve,mantan Lucy yang aku bilang keren itu,
Dan gilanya Lucy mulai menghampiri mereka untuk melerai
Teman ku yang satu itu dalam bahaya!
Aku segera menghampiri Mandy

"Man,man kenapa itu aduhh" tanya ku panik

"aduh itu steve sama Chris kayak ngerebutin Lucy" jawab mandy tak kalah panik

" elu mending cepetan itu tarik si Lucy,justru kalau ada dia malah tambah panas" sambung mandy

Mandy benar, aku harus segera kesana
Tanpa banyak komentar aku menerobos kerumunan dan menarik Lucy
Tapi, ouch!
Aku kena tonjok dari salah satu mereka dan tiba-tiba gelap.

**

Seseorang mengobati wajahku, dan astaga bau ini..
Aku ingin segera membuka mataku tapi tidak kuat,kepala ku masih sangat pusing
Tangan itu terdiam
Ah, aku harus segera membuka mataku

"Tha,u ok?"

Mataku akhirnya terbuka..
Dengan susah payah aku melihat keadaan sekitar
OMG itu steve

"Steve..? Ngapain lo disini?" Aku bertanya dengan terbata-bata

"Um..sorry tadi gua ga sengaja nonjok lo,abis tadi lo ad di deket si bajingan itu"

"Sori tadi maksud gua tuh mau narik Lucy bukan buat ikut campur, oh ya..lo yang tadi obatin muka gue?" Tanya ku sedikit meringis

" eh..um iyaa" jawab steve dengan tersenyum
Senyum steve memang sangat manis

" makasih yaa.." Jawabku lirih serta menyunggingkan senyumku

Steve memandangiku lama,
Kenapa si cowok ini?

Late?Where stories live. Discover now