VI

8.5K 683 19
                                    


Aku tidak memerlukan 'Butler' untuk mengatur pola hidupku.

Aku tidak membutuhkan 'Maid' untuk melayaniku.

Aku pun tidak butuh 'Mansion' untuk tempat tinggalku.

Aku hanya membutuhkan dirimu, dirimu yang terus bersamaku.

..

Jaejoong melangkahkan kakinya keluar kamarnya menuju dapur, masih sangat ia ingat jam-jam seperti ini Taehee berada di dapur untuk membuatkan makanan untuk keluarganya, Taehee memang Nyonya besar dirumah ini, tapi masalah makanan untuk suami dan anaknya hanya dirinya yang memegang kendali. Tapi hari ini ia tidak melihat hal itu, apakah kondisi rumah ini sudah berubah fikir Jaejoong. Jaejoong pun memberanikan diri untuk kedapur tersebut dan membantu para maid yang sedang bekerja, disana pun ada Ajhusi Lee, butler keluarga Jung yang sangat mengenal Jaejoong, ia pun membungkuk memberi salam pada Jaejoong, Jaejoong tersenyum melihatnya.

"Tuan Jaejoong sedang apa disini? Sebaiknya anda kembali ke kamar saja." Ujar sang butler tersebut.

"Tidak, aku mau memasak untuk Yunho dan anak-anak, uhm-.. mengapa Nyonya Jung tidak ikut memasak seperti sebelumnya?" tanya Jaejoong.

"Hari ini Nyonya Taehee kurang sehat." Jaejoong hanya mengangguk, usianya sudah memasukin 40 tahun saat ini, tapi wajah itu masih tetap saja cantik dan anggun.

"Sudah berikan obat? Ah iya, buatkan Sup hangat Khusus untuk Nyonya Jung, aku selalu buatkan itu jika Changmin sakit." Sang Butler pun mengangguk. Jaejoong pun mulai mengambil alih tugas Taehee untuk memasak hari ini, senyum pun terukir di wajah cantiknya. Tidak taukah Jaejoong Taehee melihatnya dari balik dinding, Taehee tidak menyangka, Jaejoong masih bersikap baik padanya padahal sudah banyak penderitaan yang Taehee berikan pada Jaejoong. Taehee kembali ke kamarnya, saat ini ia belum siap untuk berhadapan dengan Jaejoong.

Para maid yang baru mengenal Jaejoong pun merasa nyaman bersama Jaejoong karena sikap Jaejoong yang ramah, tak lama kemudian Changwook dan Changmin pun datang.

"Kok Umma disini?" tanya Changwook.

"Halmoni kalian sedang sakit, jadi biar Umma yang menggantikannya, lagi pula Umma tidak suka berdiam diri saja, Umma mau masakan untuk Appa kalian dan juga kalian." Ujar Jaejoong, Changmin dan Changwook pun mengangguk.

"Aku bantu ya?" ujar Changmin, Jaejoong hanya tersenyum meledek.

"Membantu mengganggu atau membantu mencicipi hn?" ujar Jaejoong, Changwook hanya terkekeh mendengarnya, sementara Changmin hanya mendengus kesal.

"Lagi pula jika kau ikut memasak, masakan Umma yang nikmat akan berubah menjadi racun." Timpal Changwook.

"Yak! Kau kira aku tidak bisa memasak?!" Changmin pun hendak memukul Changwook, tetapi dengan cepat Changwook berlindung ke balik tubuh Jaejoong, Jaejoong hanya menatap Changmin dengan melipatkan tangannya di dada.

"Dia yang memulai Umma!" ujar Changmin.

"Lagi pula benar kata Changwook, yang ada masakan Umma menjadi obat cuci perut nantinya." Changwook hanya menjulurkan lidahnya merasa Jaejoong membelanya, tapi kini Jaejoong berbalik dan memukul pelan Changwook.

"Minta maaf." Dan kali ini Changmin yang tersenyum penuh kemenangan, Changwook pun meminta maaf pada Changmin, Jaejoong hanya tersenyum melihatnya, begitu pun para maid yang terkekeh pelan melihat pertengkaran Changwook dan Changmin. Jaejoong kembali melanjutkan acara memasaknya. Changmin dan Changwook memaksa untuk membantu, akhirnya Jaejoong pun memberikan mereka tugas untuk memotong sayuran.

Secret✔Where stories live. Discover now