His Friends

327 9 0
                                    

"Ari, bangun!" Suara ibu membangun kan ku dari luar kamar ku. Sesekali ia mengetuk pintu
"Iya Bu. aku bangun nih" kata ku.
Sebenarnya aku masih ingin tidur lagi, tapi aku menyadari hari ini aku dan Yoga ingin pergi ke rumah Ayah.

Yoga membuka pintu kamar ku. Dia berjalan dengan matanya yang masih belum jelas melihat. Dia masih terlihat seperti orang tidur yang berjalan. Dia menghampiri ku.
"Jam berapa sih?" Tanya nya kepadaku
"Jam, jam 7" kataku.
Yoga menidurkan badannya kembali di tempat tidur ku. Aku tau , dia masih sangat mengantuk. Apalagi semalam dia abis begadang bermain Dota sama Benny. Aku pun juga masih mengantuk. Ibu membangunkan kita terlalu pagi. Ini hari Sabtu. Tidak ada sekolah. Tapi bangun tetap sama.
"Yog, kenapa tidur disini sih?" Tanya ku
"Hmmm" gumannya
"Yoga, bangun dong."
"Duhh gue masih ngantuk tau."
"Yaudah jangan tidur disini. Gue juga masih ngantuk" kata ku
"Ibu nyuruh gue bangun, yaudah gue udah bangun. Gue kesini aja. Udah ah jangan berisik. Ganggu" kata nya

Ampun sekali dengan sikap Yoga yang tak mau kalah. Yasudah aku akan melanjutkan tidur juga. Aku tidur disamping Yoga. Sesekali ia merebut bantal ku. Enak saja. Kamar siapa ini.
"Ya Tuhan. Sampai kapan sih kalian bisa jadi anak yang rajin. Sudah pagi sayang sayang ku." Hentak Ibu ku yang tiba tiba masuk ke kamar ku.
Aku dan Yoga tidak menjawab. Aku mendengar tapi aku masih stengah sadar. .
"Ari, Yoga. Bangun!"
"Arghh Bu, aku masih ngantuk. Aku cuma tidur 3 jam malam ini" balas Yoga
"Siapa suruh kamu tidur cuma 3 jam? Ngapain saja dia Ri?"
"Main Dota" kata ku yang masih terlelap dari tidur
"Kapan lagi Bu" lanjut Yoga. Yoga kembali menidurkan dirinya disampingku.
"Duh pusing deh Ibu sama kalian. Kalian tidak jadi ke rumah Ayah?"
"Jadi Bu, siangan aja" jawab Yoga.
"Ampun deh kalian. Yasudah kalau kalian bangun Ibu sudah gak ada , berarti Ibu ada kerjaan pagi ini ya."
"Iya" jawab Yoga

Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat Yoga masih tertidur di samping ku. Aku melihat jam. Sudah pukul 11.
"Yog, bangun. Udah jam 11"
Yoga terbangun. Dia mencoba membuka matanya yang masih tertidur itu.
"1 jam lagi deh" kata nya
"Ihh Yog, kita mau jalan jam berapa?"
"Yaudah , lo duluan rapih rapih deh. Abis itu gue. Sebentar lagi aja. Masih ngantuk banget"
Duh menyebalkan sekali Yoga. Aku begegas menuju kamar mandi.

"Yog! Bangun! Udah selesai mandi nih gue!" Teriak ku
"Sebentar lagi"
"Yoga!!!"
Yoga pun terbangun. Dia menatap ku dengan kesal.
"Lihat. Katanya abis gue rapih rapih. Ini udah rapih" kata ku
"Berisik lo" balasnya
"Yaudah. Buruan ih , bangun. Trus mandi. Kita jalan ke Jakarta"
"Udah? Ngomongnya?"
"Udah"
Yoga berjalan menuju kamar nya dan memutuskan untuk mandi. Aku menunggunya di ruang tengah. Sebelumnya aku mencari Ibu. Dia sudah jalan lagi ke kantornya.

Aku dan Yoga menaiki kereta untuk ke rumah Ayah. Kereta Sabtu ini tidak penuh. Jadi aku dan Yoga mendapatkan tempat duduk.
"Entar di sana lo gak ada janji sama Donnie?" Tanya Yoga pada ku
"Hmm iya. Ada kok. Dia mau sparing Minggu ini."
"Trus , lo diajak ?"
"Iya, ke sekolahnya"
"Kita ke Jakarta ya, jadi kangen SMP" kata Yoga
Ya memang aku sangat merindukan masa SMP . Ketika Ayah dan Ibu belum berpisah. Aku dan Yoga selalu menaiki angkutan umum karena tidak dibolehkannya membawa motor ke sekolah. Donnie satu sekolah dengan ku.

Kereta sudah tiba di stasiun Pasar Minggu. Aku dan Yoga bergegas keluar stasiun. Kita mencari Ayah. Ayah bilang kepada kita, kalau ia mau jemput aku dan Yoga di stasiun. Ya Yoga sudah menemukannya. Ayah membawa mobil nya. Mobil itu. Mobil yang aku , Yoga, Ayah dan Ibu sering gunakan di masa lalu. Aku dan Yoga memeluk Ayah.
"Capek gak?" Tanya Ayah kepada aku dan Yoga
"Engga, tadi kereta nya gak penuh kok" balas Yoga
"Iya, Ayah udah lama nunggunya?" Tanya ku
"Engga, baru kok. Yaudah yuk, kita langsung ke rumah. Eyang sudah masak makanan yang spesial untuk kalian. "
"Yeshh" sahut Yoga.

Ayah mulai menancap gas mobilnya. Aku duduk di belakang sementara Yoga duduk di samping Ayah. Aku Yoga dan Ayah banyak bercerita tentang pengalaman kita masing masing.  Ayah menanyakan kabar Ibu. Dia bilang pada ku dan Yoga, dia merindukannya. Tenang akan ku sampaikan pada Ibu yah. Kami pun sudah sampai rumah. Eyang sudah menunggu kami di depan teras rumah.

DONNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang