"Ada apa Changwook?" tanya Yunho. Changmin segera memeluk Yunho dengan sangat erat, Yunho pun terkejut akan aktivitas Changmin, ia tersenyum dan memeluk Changmin serta mengusap punggung Changmin dengan sangat lembut.

"Aku sayang Appa." Ujar Changmin, Yunho pun terkekeh mendengarnya.

"Kau ini seperti orang baru bertemu Appa saja." Basah yang terasa di bahu Yunho, Yunho pun melihat Changmin saat ini, ia pun melihat Changmin yang sudah berlinang air mata kini.

"Hei, mengapa jagoan Appa menangis hn? Malu kau sudah besar." Yunho pun terkekeh melihatnya, Changmin hanya menunduk dan menahan isakan tangisannya, kau tau mengapa Changmin bisa menangis seperti ini? rasakanlah perasaan Changmin, bagaimana jika kau bertemu ayahmu selama bertahun-tahun kau tak tau wajahnya, saat semua orang memiliki orang tua lengkap dan kau tak punya? Dan kini kau dapat bersama dan bahkan memeluk ayahmu itu? Pasti sangat menyenangkan bukan?.

Changmin pun kini sudah berada di kamar Yunho, Yunho sibuk dengan pekerjaannya dan berkas-berkas kantornya, Changmin hanya melihatnya sekilas, ia pun berjalan menuju meja kecil yang dalam lacinya terdapat banyak poto Jaejoong.

"Appa." Ujar Changmin.

"Hn?" jawab Yunho dengan berdehem sementara matanya fokus pada laptopnya.

"Bagaimana pertemuan Appa dan Umma.?" Tanya Changmin, Yunho pun menghentikan ketikannya, ia menarik nafas dalam, kemudian menutup laptopnya dan meletakannya pada meja di samping tempat tidurnya.

"Kami bertemu dalam sebuah acara di kampus Appa, Ummamu mengisi acara tersebut, ia memiliki suara yang begitu indah. Appa terus memperhatikannya dari kejauhan, Appa meyakinkan diri Appa sendiri agar dapat berkenalan dengannya, Appa pun memutuskan untuk mengikutinya." Yunho pun tersenyum senang menceritakan semuanya, Changmin pun melihat senang saat Yunho tersenyum menceritakan masa lalunya.

"Kau tau apa ekspresi Ummamu saat Appa mengikutinya?" tanya Yunho.

"Bagaimana?" tanya Changmin penasaran. Yunho pun tersenyum.

"Yaakkkk!! Penguntit! Mengapa kau mengikutiku terus!" Jaejoong pun memukul Yunho dengan begitu kuatnya.

"Aww... sakit!" Yunho memegang tangan Jaejoong dengan kuat hingga menghentikan aktivitas Jaejoong memukulinya.

"Aku hanya ingin berkenalan denganmu." Jaejoong menyeritkan dahinya dan melepaskan paksa genggaman Yunho, Yunho hanya tersenyum semanis mungkin, sementara Jaejoong mendengus sebal.

"Aku Jung Yunho, Siapa namamu hn?" Yunho mengulurkan tangannya, Jaejoong hanya melirik tangan Yunho dan wajah Yunho, bukan menyambut tangan Yunho Jaejoong pun berlari sekencang mungkin untuk menghindari Yunho, Yunho hanya dapat berdecak kesal.

"Ahahaha, Appa mendapat pukulan Umma di awal pertemuan?" Changmin dan Yunho pun tertawa geli.

"Iya, mana pukulannya sangat kuat."

"Lalu bagaimana Appa bisa mendekati Umma?" Tanya Changmin, Yunho pun menghela nafasnya untuk menetralkan nafasnya.

"Appa mencari info tentangnya, kemanapun ia pergi Appa mengikutinya, bahkan Appa relakan membolos kuliah demi mendekatinya. Appa tau namanya Kim Jaejoong, dia bekerja sebagai pelayan di sebuah restaurant, bernyanyi adalah aktivitas tambahannya, dia sebatang kara, dia di besarkan di sebuah panti. Tapi Appa tak memandang latar belakangnya. Mungkin Umma mu jera karena Appa selalu ikuti, ia pun menyerah."

"Mengapa kau mengikuti ku selalu sih.?" Tanya Jaejoong.

"Aku ingin berkenalan denganmu, apa salah?" tanya balik Yunho dengan tersenyum, Jaejoong hanya melirik Yunho. Yunho pun kembali mengulurkan tangannya.

Secret✔Where stories live. Discover now