[I]stimewa

330 24 1
                                    

Aku melihatnya berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Setiap langkah ia ambil penuh dengan percaya diri, begitu pasti. Gaun hitamnya sesekali melambai, rambutnya ditata bagai permaisuri era dulu.

Dia adalah wanita yang istimewa. Terlalu istimewa sampai aku tidak bisa menggapainya. Sekuat apapun keinginanku, tetap tidak bisa menggapainya.

Wanita itu, kini telah berada dihadapanku. Memberikan senyum tiga jari yang mampu memberikan arti lebih setiap ia melakukannya. Sekali lagi, karna ia, wanita itu, sangatlah istimewa bagiku.

“Kamu jaga rumah, ya. Saya dan Tuan pergi keluar sebentar.” Wanita itu pun berlalu meninggalkanku.

Aku benar-benar tidak bisa meraih wanita istimewa itu.

[ABC]

See you next chapter!

ABCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang