[8] Zev - Before The Tournament (b)

3.1K 407 97
                                    

"Selain yang mengikuti turnamen, silakan keluar dari ruangan dan jalani perburuan malam ini."

Para setengah gargoyle Empire Berlin bangkit dari duduknya masing-masing dan tanpa ragu meninggalkanku, kelima peserta turnamen lain, serta Gazeel di Ruang Perencana. Aku mencoba menerka-nerka kemungkinan terburuk apa yang akan pak tua itu lakukan pada kami.

"Dengar, ya, Gazeel," kataku, "Kalau kau mencoba menuntut macam-macam padaku, aku akan berubah pikiran untuk—"

"Tidak, tidak. Kalian berenam tetap akan menjalani perburuan seperti biasa," potong Gazeel, memandang kami satu persatu. "Perbedaannya hanya terletak pada lokasinya saja."

Ilessa menopang dagunya. "Kenapa harus berbeda?"   

"Bisa dibilang ini adalah untuk latihan kalian. Tanpa bantuan setengah gargoyle lain, aku ingin tahu seberapa kuat kalian menghadapi iblis Penghisap."

Aku memutuskan bahwa itu bukanlah perkara besar. "Baiklah. Jadi kemana kita harus pergi?"

"Spener Strasse. Jangan muntah, sebab kalian akan melihat beberapa mayat pejalan kaki di sana."

Pejalan-pejalan kaki malang. Aku sudah bisa membayangkan bagaimana bentuk mayat mereka setelah energinya dihisap habis oleh iblis Penghisap—kering, kurus, dan kosong. Seperti dibakar dari dalam.

Omong-omong, pemandangan semacam itu sebenarnya sudah tidak asing lagi di zaman ini. Bukan hanya bagi para setengah gargoyle melainkan untuk semua orang. Seabad yang lalu, kematian seperti ini masih dianggap tak wajar dan banyak yang menghubung-hubunginya dengan hal gaib. Namun puluhan tahun setelahnya, para dokter mengklaim bahwa kematian-kematian tersebut diakibatkan oleh virus yang mereka sebut sebagai demnoic (apa hanya aku yang membacanya sebagai demonic?). Pernyataan mereka tentu saja salah, tetapi lebih baik mereka menganggapnya demikian daripada harus tahu penyebab sesungguhnya dari kematian-kematian itu.

"Zev, kau mau ikut ambil senjata?" tanya Ilessa.

Aku menggeleng. Kekuatan yang kumiliki membuat senjata tidak terlalu mendapat peran penting untukku. "Aku tunggu di halaman," kataku.

Kami berenam pun keluar dari Ruang Perencana dan berpisah setelah mencapai Ruang Persenjataan. Nah, info membosankan lain yang sudah bisa ditebak: kami berada di bawah tanah. Cuma panti asuhan berlabel Empire yang memiliki akses ke bawah tanah dimana para pengurusnya menyembunyikan sederet ruang rahasia serta segudang senjata tajam.

Sedang asyik menunggu di halaman belakang, tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.

Peringatan: aku tidak suka disentuh tanpa izin.

Aku berbalik ke belakang dan reflek melayangkan tinjuan ke wajah siapapun yang muncul pertama kali. Namun nyatanya orang ini cukup tangkas untuk menangkap tanganku. "Bisa kemari sebentar, Zev?" tanya Garrick, mengabaikan fakta bahwa aku nyaris menghajarnya.

Sambil menurunkan tangan, aku mengiyakan tanpa bicara, mengikuti Garrick yang berjalan menuju empat orang lain yang kuketahui sebagai rekanku tengah berdiri bersisian sambil menatap kami; menunggu, seakan Garrick juga baru meminta waktu mereka.

"Ada masalah apa?" William bertanya.

"Tidak ada," jawab Garrick setelah kami sampai di hadapan mereka, "Aku hanya ingin mengingatkan bahwa kita berenam adalah tim mulai sekarang. Aku mengharapkan kerjasama dari kalian sampai misi ini selesai, entah itu di turnamen maupun di New Orleans."

Aku menaikkan salah satu alisku. Ilessa bilang Garrick resmi diangkat menjadi Kapten dalam kelompok kecil ini siang tadi oleh Herr Gazeel, sebelum aku terpaksa menyetujui keinginan orangtua itu untuk mengikuti turnamen. Yah, aku tidak bisa bilang dia bukan figur yang pantas, sekalipun jika perkataannya barusan hanya sekedar omong kosong berbau penegasan agar kami benar-benar melihatnya sebagai pemimpin.

Empire: The Fallen AngelKde žijí příběhy. Začni objevovat