Bukan Istri Bayaran(End)

Bukan Istri Bayaran 16

' (Bukan) Istri Bayaran '

Happy Reading..

***

Bukan Malika namanya jika apa yang dikehendaki tak terwujud. Dengan susah payah Malika membujuk Mike agar mau bekerja sama dengannya untuk menghancurkan hubungan Iqbaal dan Adara. Dan akhirnya Mike menyetujuinya. Lagipula ini kerja sama yang menguntungkan Malika dan juga Mike. Kali ini yang harus Malika pikirkan selanjutnya adalah rencana. Cukup mudah bagi Malika untuk menyusun sebuah rencana, dengan berbekal otak yang cemerlang dan pemikiran yang matang ia pasti bisa. Malika kemudian merogoh ponselnya kemudian menekan tombol tombol diatas layar untuk menelpon seseorang.

"Ikuti apa saja kegiatan yang dilakukan oleh sir Savian. Dan suruh seseorang anak buahmu untuk mengikuti wanita yang bernama Adara. Pantau dari jauh dan berikan hasilnya padaku nanti malam. Jangan sampai ada seseorang yang mengetahui ini." Setelah mengucapkan perintahnya, Malika memutuskan panggilannya. Tadi yang diteleponnya merupakan detektif yang telah ia bayar untuk mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh Iqbaal dan juga Adara. Jadi seraya dirinya bekerja, Malika juga dapat menerima informasi dari detektifnya tentang kegiatan yang dilakukan oleh Iqbaal ataupun Adara. Dirinya tak perlu lagi repot repot untuk turun tangan langsung melihatnya. Toh, ia punya uang. Hasil jerih payahnya dari kerjaannya menjadi model. Namun, apapun yang telah dimiliki Malika saat ini, tak sebanding dengan saat ia mendapatkan Iqbaal. Maka dari itu, Malika rela menukarkan segala yang ia punya hanya untuk mendapatkan Iqbaal. Mulai dari sekarang, permainannya akan dimulai. Malika sudah tak sabar menantikan hari dimana hubungan Iqbaal dan Adara hancur dan Iqbaal sepenuhnya menjadi miliknya.

***

Adara terbangun dari tidurnya dengan keringat yang mengucur dari dahinya. Tiba tiba tenggorokannya terasa kering. Diliriknya Iqbaal yang tengah tertidur dengan lelap disampingnya. Tidak mungkin ia meminta Iqbaal menemaninya kedapur untuk mengambil air minum. Eh, mengapa tiba tiba dirinya ingin ditemani Iqbaal hanya untuk mengambil air minum didapur? Biasanya kan Adara mengambil air minum sendiri. Namun tidak di tengah malam seperti ini. Ia tak pernah bangun di tengah malam seperti ini. Setiap harinya Adara sering bangun di pukul 5 subuh. Ini pertama kalinya Adara bangun di pukul 1 karena alasan haus.

Tak tahan dengan rasa kering yang melanda tenggorokannya, lantas Adara menyibak selimut yang menutup sebagian tubuhnya kemudian turun dari ranjang. Dengan langkah pelan, ia melangkah agar tak mengganggu tidur Iqbaal. Dibukanya dengan perlahan pintu kamar kemudian melangkah kearah dapur.

Sesampainya di dapur, ia menuangkan air dari ceret ke gelas kemudian meneguknya dalam sekali teguk. Saking hausnya Adara, lima gelas air telah ia habiskan. Setelah rasa hausnya hilang, lantas ia merasa lapar. Ia melangkah ke lemari pendingin untuk mencari makanan untuk mengganjal perutnya. Ia hanya menemukan sosis dan kornet yang ada di lemari pendingin. Juga ada buah buahan dan susu. Adara lebih memilih untuk mengambil susu cair dan menuangkannya kedalam gelas. Mungkin dengan meminum susu perutnya tidak terasa lapar dan ia kembali mengantuk agar dapat kembali untuk tidur.

Baru saja Adara mendekatkan bibirnya ke gelas, aroma susu menyeruak masuk melalui hidungnya menggoda isi perutnya untuk keluar. Lantas, Adara membuang gelas berisi susu yang ia pegang dan menutupi mulutnya dengan sebelah tangannya kemudian berlari kearah toilet.

Iqbaal yang mendengar suara benda pecah terbangun dari tidurnya. Ia melirik sisi tempat tidurnya dan mendapati sisi kanannya kosong. Kemana Adara? Apa terjadi sesuatu dengan Adara? Tanpa pikir panjang, Iqbaal turun dari ranjang dan berlari untuk mencari keberadaan Adara. Iqbaal mendengar keributan dari arah toilet yang terletak dekat dengan dapur. Dilihatnya cairan putih yang kental serta pecahan kaca berserakan di lantai dapur. Namun bukan itu masalahnya sekarang. Dimana Adara? Apa Adara yang ada di toilet?