Bukan Istri Bayaran 1

101K 1.9K 14
                                    

' (Bukan) Istri Bayaran '

Semoga kalian suka yah

Happy Reading

***

Seorang pria tengah sibuk membuka lembar demi lembar untuk mempelajari laporan untuk presentasenya nanti dihadapan beberapa relasi besar perusahaan ternama di Asia. Sebenarnya ini bukan tugasnya. Ini merupakan tugas kakaknya. Ralat,maksudnya kembarannya. Namun,bisa dibilang dia dengan kakaknya tidak mirip sama sekali. Wajah mereka berdua berbeda. Hanya saja mereka berdua lahir dihari yang sama dengan selisih waktu 1 menit. Dia lahir 1 menit setelah kakaknya itu lahir. Apa orang yang lahir di hari yang sama dengan ibu yang sama disebut saudara kembar?

Pria ini masih saja sibuk membaca dan mempelajari laporan yang ia pegang. Kakaknya itu sedang pergi ke London menghadiri rapat dengan beberapa relasi atau perwakilan perusahaan disana. Sedangkan ayahnya hanya memantau pekerjaan mereka berdua. Iqbaal Favian Padantya,begitulah nama yang diberikan Ayah dan Ibunya kepadanya. Sedangkan kembarnya diberi nama Maldini Savian Padantya. Panggilan Aldi sering ia gunakan untuk menyapa saudaranya itu.

Iqbaal melirik arloji yang melingkar indah di pergelangan tangan kirinya. Jam menunjukkan pukul 14.00. Kurang 30 menit lagi rapat itu akan dimulai. Seharusnya sekretaris kakaknya itu memberitahukan kepadanya 10 menit yang lalu. Tapi,hingga sekarang,sekretaris itu belum juga datang kesini. Jika itu adalah sekretarisnya,Iqbaal sudah memecatnya dari dulu. Kakaknya itu terlalu baik kepada orang sehingga sekretarisnya itu mengulur-ngulur waktu seperti ini.

Tanpa membuang waktu lagi,disusunnya laporan yang akan dibutuhkan saat presentase nanti. Dipakainya kembali jas yang sempat ia letakkan di ujung kursi dan merapikan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan. Setelah selesai,diambilnya laporan tersebut dan segera ia keluar menuju ruang rapat. Pasti telah banyak relasi perusahaan yang hadir disana.

***
Lagi-lagi,Salsha memuntahkan cairan bening di toilet kamar hotel ini. Sudah dua hari ia mengalami morning sickness ini akibat kehamilannya yang baru menginjak usia dua minggu ini. Dia juga terpaksa tinggal di hotel ini untuk sementara agar orang-orang tak mengetahui jika dia hamil. Bisa malu keluarganya jika tahu ia hamil di luar nikah. Sudah dua hari juga ia tak mengurus perusahaannya akibat morning sickness ini. Dan untuk sementara sepupunya lah yang menghandle perusahaannya. i-Phone yang ada di meja nakas berdering. Segera ia membasuh mulutnya dengan air dan berjalan dengan sempoyongan keluar dari toilet untuk mengangkat teleponnya.

"Hallo,apa kabar,Sayang?"

"Nghh,baik." Salsha naik keatas tempat tidur dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.

"Tapi kurasa kau sedang tidak baik hari ini. Apa kau masih merasa mual dan muntah?"

"Hm." Hanya deheman yang mampu Salsha keluarkan. Ia tidak kuat untuk berbicara banyak setelah ia muntah tadi.

"Oh astaga,Sha. Kuharap kau kuat menghadapi morning sickness mu. Sayang aku tak dapat menemanimu saat sulit seperti itu. Tapi aku berjanji akan segera menikahimu sehingga aku dapat menemanimu disaat hamil seperti itu."

"Kuharap kau dapat menepati janjimu itu secepatnya. Aku tak ingin keluargaku menanggung malu akibat aku yang hamil diluar nikah. Kau harus secepatnya memberitahu keluargamu jika kita berdua akan menikah sebelum perutku ini membesar."

"Aku akan pulang dari London nanti dan akan sampai saat malam tiba. Dan dengan segera ku beritahu keluargaku tentang itu. Bersabarlah,Sayang."

"Bisakah kau menutup teleponnya sekarang? Berbicara banyak denganmu membuatku semakin mual."

"Padahal aku ingin berbicara banyak denganmu. Kau tahu,aku sangat merindukanmu. Tapi kau merasa mual jika berbicara banyak. Yasudah kututup teleponnya. Lagian aku juga akan berangkat sebentar lagi. Jaga anak kita dan jaga kesehatanmu,yah. Aku menyayangi kalian berdua."

Bukan Istri Bayaran(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang