Gravitation

10.2K 820 31
                                    

Ada beberapa hal yang paling Andra benci di dua ini. Pertama, masih lajang di usia 35 tahun. Walaupun hal itu sebenarnya adalah pilihannya sendiri. Karena keyakinan Andra akan pernikahan hampir nol persen, meskipun di sekitarnya ada bukti dari pernikahan yang bahagia. Kedua, kalah bersaing dengan tetangga sekaligus saingannya sejak kecil, Indra. Nama mereka yang hampir sama juga membuat Andra sebal setengah mati.

Sejak Andra remaja ia memang sudah sangat unggul dari Indra karena menjadi selebriti dan idola terkenal yang sukses. Sementara Indra unggul dari segi lain, pendidikan dan karir sebagai kepala analis riset salah satu perusahaan finansial terbesar di Indonesia. Jangan ingatkan Andra kalau Indra selalu rangking pertama saat mereka sekelas dulu. Andra benci hal itu!

Ketiga, Indra akan lebih dulu menikah. Tadinya Andra merasa tenang karena saingannya itu sama-sama lajang hingga pertengahan usia 30 tahun. Walaupun alasannya sama sekali berbeda. Karena Indra terkenal luar biasa playboy-nya. Keempat, Andra benci kenyataan jika gadis yang menjadi cinta pada pandangan pertamanya justru tunangan Indra.

Gadis pertama yang membuatnya lupa segala hal. Karena gravitasi semakin berpengaruh pada Andra di sekitar gadis itu. Gadis itu bagai bumi yang menarik bulan agar terus mengorbit di sekelilingnya. Sejak melihat Varsha, Andra tidak pernah bisa melepaskan diri dari gravitasi yang terus menariknya ke arah gadis itu.

***

"Gue bener-bener nggak percaya lo bakalan nikah juga,"

Indra tertawa mendengar kalimat Andra yang sangsi itu. Keduanya mungkin saingan sejak kecil. Namun, ada satu kesamaan mereka. Keduanya sama-sama suka menghabiskan waktu luang mereka di malam hari untuk meminum alkohol. Makanya hingga kini mereka masih rutin bertemu untuk bersenang-senang. Seperti saat ini, mereka berdua berada di private room salah satu bar termahal di Jakarta.

"Lo masih nggak percaya juga setelah lihat calon bini gue?"tanya Indra sebelum menyesap vodka nya.

"Gue akuin lo pinter milih,"ucap Andra, berusaha menutupi kepedihannya. Saat melihat Varsha kemarin, betapa Andra menyesali banyak hal. Kenapa bukan ia yang lebih dulu bertemu Varsha? Kenapa harus si playboy Indra?!

"Tapi selama ini mantan-mantan lo juga cantik. Bahkan banyak yang lebih cantik dari dia,"kata Andra.

"Varsha bukan cewek sembarangan, bro. Dia emang jauh lebih muda dari gue. Dan dia bukan hanya sekedar cantik. Dia pinter, dan kita nyambung kalo ngobrol,"

"Ngobrolin apa? Ekonomi?"

"Ya iyalah. Lo lupa gue kerja apaan?"ucapnya retoris.

Andra menyesap minumannya. "Dia kerja apa?"tanya Andra berusaha tidak terdengar terlalu penasaran.

"Wartawan ekonomi di Indonesian Daily. Dia sering wawancara gue via telpon. Lama-lama gue penasaran dengan suara merdu yang selalu berbicara cerdas itu. Akhirnya gue bisa tahu orangnya yang mana waktu gue ke bursa efek and wow! She's gorgeous!"cerita Indra dengan mata berbinar-binar.

Oh, he's lucky bastard!

Andra hanya bisa mengumpat dalam hati.

"On the bed?"ucap Andra dengan nada sinis. Hatinya semakin panas saat berpikiran jika Indra pasti sudah melakukan banyak hal dengan Varsha di atas ranjang. Karena begitulah Indra selama ini dengan para teman kencan ataupun pacarnya.

"Wah kalau itu sih gue nggak tahu,"

Andra menghentikan gerakan tangannya yang baru saja akan mendekatkan gelas ke bibirnya. Apa ia salah dengar?

"Varsha emang udah 27 tahun. Tapi dia cewek yang hidupnya lurus, dan dia masih virgin. Gue pernah grepe dia sekali dan kena tabok,"cerita Indra dengan tertawa.

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang