Part 2 // Truth or Truth

48 7 1
                                    

Akhirnya, bel istirahat berbunyi. Gue, Selly, Dilla dan Anna tidak pergi makan ke kantin. Karena kita tau pasti kantin sekarang lagi rame. Jadi kita hanya ngobrol-ngobrol aja di kelas.

"Ada yang ke kantin?" Tanya Selly.
"Nggak" kata Anna.
"Gue juga nggak" ikut Dilla.
"Kalau lo Kath? Ke kantin gak?" Tanya selly ke gue.
"Hmm, nggak deh kayaknya Sel. Pasti rame banget. Kalau lagi ngantri beli makan terus bel masuk gimana? Sama aja boong".
"Oh yaudahdeh kalau gitu lain kali kita ke kantin lebih dulu okay?" Kata Selly.
"Siap!"  Jawab gue, Dilla, Anna. Sehabis itu kita hanya diam seperti patung yang gak ngobrol satu sama lain karena kita masih belum terlalu akrab.

"Ehh, gue bosen nih. Kita ngapain gitu kek, main atau cerita atau ngegosip gitu." Akhirnya gue membuka suara.
"Iyanih, cerita apa gitukek" Kata Dilla.
"Gimana kalau kita main aja?" Tawar Anna.
"Main apa?" Tanya Selly.
"Truth or Dare" Jawab Anna.
"Gimana kalau Truth or Truth aja?" Tawar Selly sambil senyum-senyum licik.
"Wah Sell, gue punya firasat buruk nih kalau lo bakal nanya yang aneh-aneh ke gue" Kata gue yang sebenarnya kurang setuju dengan ajakan Selly yang mau bermain Truth or Truth.

Gue dan Selly udah mulai jadi temen deket, walaupun masih kurang deket sama Dilla dan Anna. Selly juga udah mulai cerita-cerita tentang sahabat dia yang udah ngejauhin dia, tentang mantannya, dll. Sedangkan gue cuman sebagai pendengar cerita dia aja, gue gak pernah cerita-cerita apaun karena gue bukan orang yang deket dikit sama orang, langsung cerita privacy gue ke orang itu. Bukan.

"Oke oke aja sih gue" Kata Dilla dan Anna menyetujui tawaran Selly tadi.
"Okay. Kita puter pulpen nya ya ditengah-tengah, kalau pulpennya berhenti nanti kita liat ujung pulpennya ke siapa tandanya dia yang pertama" Selly menjelaskan.
Dan pada saat pulpen itu diputar, dan gak tau kenapa gue agak sedikit punya feeling yang kuat kalau pulpen itu bakal berhenti menghadap pertama kali ke gue. Dan......benar aja. Dan mereka semua tertawa, gue juga gak tau mereka ketawa karena apa. Ya udahlah, gak ada yang perlu gue takutin juga, ini cuman permainan aja.

Mereka mulai diskusi untuk nanya apa ke gue. Gue agak curiga soalnya mereka nahan ketawa.
"Siapa cowo yang paling ganteng di kelas ini?" Tanya mereka bertiga ke gue.
"Hah? Kok nanya gituan sih? Nggak ada yang ganteng di kelas ini!" Jawab gue yang tentunya bohong.
"Halah boong. Gue yakin Kath, disetiap kelas pasti ada yang ganteng" Jawab Selly.
"Ayolah jawab" Kata Anna gak sabaran.
"Kalau gak ada yang ganteng, yang mendingan ajadeh. Harus ada ya minimal 1" Jawab Dilla.
"Okay okay. Gue bakal kasih tau. Tapi dia gak ganteng, ya lumayan. Gue bakal kasih tau tapi kalian gak boleh ngata-ngatain gue kalau ada dia. Dan juga gue bilang ganteng bukan berarti gue suka loh yaa?"
"Ah lama lo Kath. Tinggal kasih tau aja susah banget sih lo" Jawab Dilla yang tak sabaran.
"Delvin" jawab gue singkat setelah nengok kanan kiri untuk meyakinkan kalau ruangan sepi dan gak ada yang dengar selain kita berempat aja.

Sebelum mereka mau mengatakan sesuatu, bel telah berbunyi dan yang masuk pertama kali adalah Delvin. Ya Tuhan semoga dia gak dengar pernyataan gue tadi. Kalau dia sampe dengar, gue bakal malu banget dan mungkin bisa-bisa pindah kelas kali gue?! Okay, gue tau itu berlebihan. Tapi itulah kenyataan, gue orang yang berlebihan. Gak berlebihan banget juga sih.

Selly, Dilla, dan Anna curang nih kayaknya. Mereka pasti sengaja pulpennya di arahin ke gue gak tau gimana caranya. Dan mereka belum sempet kebagian main Truth or Truth nya, baru gue doang. Ahh gara-gara bel masuk sih jadinya mainnya gak dilanjutin lagi kan. Besok harus dilanjutin, harus! Gak boleh curang!

Sebenernya gak apa-apa mereka mau curang ke gue. Yang jadi apa-apa tuh kalau nanti gue suka sama Delvin gimana? Gue takut mereka bakal ngata-ngatain gue kalau ada Delvin. Gue orangnya emang begitu, kalau dikata-katain misalnya gue dituduh suka sama orang, pasti lama-kelamaan gue jadi suka sama orang itu. Gue gak mau suka sama Delvin, karena lo semua juga pada tau kali kalau Delvin itu kan ganteng jadi banyak saingannya. Apalagi pas MOS -Masa Orientasi Siswa- kemaren-kemaren kakak-kakak OSIS banyak banget yang bilang dia ganteng terus ada yang modus minta id line nya. Ya gue tau bilang ganteng itu gak berarti suka. Tapi mungkin bisa dibilang naksir.... Maksud gue suka dikit.

Eh? Jadi......... Gue naksir gitu sama Delvin?

----------------------------------------------
Haii! Maaf banget ya kalau ceritanya singkat bgt&jelek. Lagi gak punya ide. Maaf yaaaa kl ada typo dll. Jangan lupa vote&commentnyaaaa! Thankyouu❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang