3

17.1K 332 15
                                    


Setelah acara pesta dan resepsi itu aku dan Anohara masih tinggal di rumah Mama. Hal yang wajar karena kami pun lelah.

Sebenarnya dihari peresmian itu pun aku masih belum tidur sekamar  dengan Anohara. Pertama memang kamar ku penuh dengan barang-barang dari gathering untuk acara resepsi besok, juga barang-barang Anohara yang telah dipindahkan dikamar ku sehari sebelum peresmian.

Pada malam hari setelah peresmian itu aku tidur diruang tengah bersama dengan keponakan ku yang berumur 7 tahun itu. Lalu Anohara tidur dikamar keponakan ku. Tidak sopan jika aku menyuruhnya tidur diruang tengah juga. Semua itu karena Mama dan Sanara yang meletakkan apa-apa dikamarku. Membuat kasur ku pun penuh. Jadi selama 2 hari ini aku akan tidur diruang tengah. Apalagi hari ini, hari setelah pesta dan resepsi. Banyak sanak saudara yang menginap juga. Miris nya aku karena tidak bisa tidur diatas kasur tercinta ku.

***

Hari ini adalah hari pindahan ku kerumah baru. Mama, Sanara, aku dan Anohara sedang sibuk untuk memindahkan barang-barang kami kerumah baru. Sanara tampak senang sekali atas kepindahan ku. Sial! Kakak ku ituu!!

Tidak, aku tidak berpikiran kalau kakak ku itu memang mengusirku. Lagian kalau dipikir akan tidak baik jika dirumah mama ada 3 kepala keluarga. Jadi otomatis aku yang pindah. Aku tidak masalah.

"Nahh Akira, pindahan nya udah selesai kann?" Sanara melirik jam arloji nya

"Aku ada jam untuk menjemput Ushiro."

"Mama juga akan pulang saja ya. Tidak enak menganggu kalian kan?" kata Mama menggodaku

"Ah iya! Aku baru ingat kalian melewatkan malam pertama kalian kan! Aduhhh.... Malam ini tidak boleh dilewatkan ya. Malam ini hanya akan ada kalian berdua, yakan Anohara?" Sanara tampak bersemangat membuat ku jijik

"Iya benar kak." Anohara tersenyum

"Baiklah. Kami pergi dulu ya Akira, Anohara." pamit Mama ku

"... Anohara, layani suami mu dengan benar. Kau tau, dia jomblo akut 27 tahun." Sanara berbisik agak keras kearah Anohara. Sedikit memancing kekesalan ku, mulut Sanara memang perlu di streples

"Iya aku tau kok." Anohara mengangguk mengerti

Yaampun wanita ini! Mau saja ditindas seperti itu. Well, sebenarnya aku sih yang paling tertindas.

Aku dan Anohara pun mengantarkan Mama dan Sanara kedepan pintu. Sanara membawa mobil tadi. Untunglah, jadi aku tidak mengantarkan nya kerumah Mama lagi. Aku kan juga punya kerjaan.

Aku lalu berbalik masuk kedalam sedangkan Anohara menutup pintu rumah. Untung rumah juga sudah rapih, aku beli rumah yang memang untuk langsung ditempati, segala kulkas, kasur, sofa, alat dapur sudah ada.

Baiklah mulai darimana aku akan memulai? Tidur atau kerja?

"Biasa makan malam kan?" tanya Anohara pada ku

Aku mengangguk

"Tapi, biasa nya kami makan roti dan buah. Siapkan saja seperti itu. Semua bahan makanan sudah ada kan?" tanya ku dipenghujung pintu kamar

"Iya, aku sudah membeli nya."

Aku lalu masuk kekamar

"Kalau mau mandi bilang pada ku!" teriak nya dari dapur

Aku memikir sebentar, benar juga, aku mandi saja dulu. Sebelum aku menyentuh komputerku.

Aku lalu keluar dari kamar, "Aku ingin mandi." ujar ku, akupun bingung, untuk apa harus bilang pada dia jika aku ingin mandi?

Dia lalu berjalan menghampiri ku dari dapur lalu masuk ke kamar

"Hangat atau biasa?"

Aku memikirkan sebentar. Biasa nya aku kalau mandi tinggal mandi, tidak ada yang bertanya pada ku hangat atau biasa? Apa dia berniat menyiapkan ku air?

[1] Oh Waifu! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang