bagian6

7.4K 406 9
                                    

Yang di mulmed itu Rey.
Klo ada yg kurang sreg silakan pake imaginasi kalian sendiri key?...
Gak pake lama2...
Cekidot...

.....

Kita sama-sama punya masa lalu, entah itu menyenangkan atau menyedihkan...
Masa laluku tak bisa kuubah dan akan menjadi kenangan yang kusimpan dalam hatiku...
Dan masa depan adalah impianku, yang ingin kuwujudkan bersamamu...

.....

"Hai cantik!"

Reyna hanya menatap datar orang yang menyapanya di depan kelas dan terus berjalan ke kursinya di pojok belakang. Tangan kirinya meletakkan tas ranselnya di meja sedang tangan kanan masih memegang ponsel, menelepon Fallen.

"Iya, nggak papa. Ntar kalian duluan aja, ntar gue bisa naik taksi kok ... ok, bye...." Reyna mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya setelah menaruh ponselnya di saku jeansnya.

"Reyna, jangan cuekin gue," kata Demon yang sudah duduk manis di depan meja Reyna dan menghadap ke belakang dengan menyandarkan kepalanya di tangan kanan.

"Lo nggak ada kerjaan ya, Mon? Nggak ada job hari ini?" tanya Reyna kesal.

"Setelah Film yang kemaren gue emang nggak ambil job gede dulu kali, capek," balas Demon terpotong karena ada teman sekelas mereka yang mendekat.

"Eh, Na, boleh pinjem tugas lo nggak, anak-anak pada belom tuh..." tanya Dion sambil menunjuk beberapa orang  lain di belakangnya yang menunggu contekan dari Reyna.

"Oh ya, Yon, nih ... jangan dibuat lecek ya, tugas gue." Reyna menyerahkan buku soalnya pada Dion.

Teman-teman sekelas Reyna langsung berkoor berterima kasih pada Reyna yang dibalas dengan sekali anggukan.

Sejak insiden Reyna melempar buku ke wajah Demon tempo hari, teman-teman  mereka sudah biasa melihat Demon mendekati Reyna. Mungkin Demon dan Reyna sudah berbaikan dan berteman, pikir mereka.

Demon tahu, tanpa Reyna sadari sebagian banyak cowok di kelasnya memandang kagum padanya. Cewek itu benar-benar tidak peka atau bagaimana? Pesona kecantikannya tak bisa ditutupi kacamata dan penampilan nerdnya, apalagi plus otak pintar dan mau berbagi contekan. Tak jarang Reyna mau mengajari teman-temannya disela mereka mencontek tugasnya agar mereka semakin mengerti, tidak hanya mengandalkan Reyna saja. Karena itu sebelum ada yang menarik perhatian Reyna, sebisa mungkin Demon selalu menempeli Reyna. Membuat para cowok berpikir ulang jika ingin mendekati Reyna.

"Lo nggak ikutan?" tanya Reyna pada makhluk di depannya.

"Apaan? Nyontek maksud lo? Sorry gue buat tugas gue sendiri," balas Demon sambil menegakkan kerah kemeja biru lengan pendeknya.

"Oh? Tapi kayaknya dulu ada cowok tengil yang mau bayar gue buat ngerjain tugasnya deh, gue lupa siapa namanya," kata Reyna sambil menerawang.

"Ah, gue nggak tau lo ngomongin apaan?" balas Demon pura-pura lupa.

"Huh!" Reyna mendengus.

.....

"Bang soto ayam dobel, suwiran ayamnya yang banyak, bawang gorengnya yang banyak terus kuahnya juga yang banyak trus nggak usah pake seledri sama sambel ya, Bang!" teriak Reyna.

"Gue bakso jumbo nggak pake mie soun, nggak seledri, nggak pake vetsin, kuah sama kecapnya yang banyak ya, Bang. Satu lagi porsi biasa!" disusul teriakan Rey.

Abang pemilik kantin langsung tertawa dan mengacungkan dua  jempolnya untuk si kembar.

"Oke-oke, Mas ganteng sama Neng cantik duduk dulu aja, nanti dianterin pesenannya. Minumnya es teh manis esnya dikit kan?" tanya si abang kantin.

Be Nerd or Super Idol??Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin