8

15.9K 489 6
                                    

gambar dimedia itu mama ya mukannya kelihatan tak terawat dan penuh kerutan
ok lanjuttt

Happy reading

Stelah lama menunggu akhirnya hari ini papa akam menjemput mama.
Setelah 5 tahun lamanya papa baru berani menemui mama.

hari ini hari yang menegangkan untukku, bio dan papa. karena kami berencana menemui mama dan adik kami.

"pa siap??" tanya bio pada papa.

"siap" jawabnya.

"oke kita cek papa" seruku sambil menatap papa dan menarik napas panjang.

"penampilan ok, bunga ok, rambut ok, kata2.... papa udah siap?" tanyaku.

"udah"

"ok clear ayo jalan" seruku.

kami menuju mobil dengan bio yang menyetir dan aku duduk disampingnya papa dibelakang. malaju menuju bandung tempat tujuan.

"papa mukanya santai aja kali tegang banget" seru bio.

"ya tegang lah orang mau ketemu sama mama" celetukku sambil meledek.

"kalian ini, bio! berhenti didepan kita turun didepan terus jalan masuk gang itu" seru papa sambil menunjukan arah.

bio menghentikan mobil ditempat yang papa perintahkan. dan kami turun dari mobil, lalu memasuki gang kecil dan berjalan mengikuti jalanan kecil itu. daerah disini sangat kecil dan juga .... kumuh, apa mama hidup menderita selama ini?

papa berhenti didepan sebuah halaman rumah. rumah itu sangatlah kecil namun terlihat cukup nyaman dengan gaya rumah ala orang2 jaman dulu ala2 betawi.

"axennnn!!! jangan bercanda deh kamu gak liat ya mama lagi jemur baju! batuin mamanya kek! jangan godain mama terus!" seru seorang wanita yang kurindukan selama ini dengan nada kesal. penampilannya tidak secantik dulu, baju daster dan rambut yang acak2an biarpun begitu menurutku mamaku tetaplah cantik.

"ahhh mama, axen pasti bantuin kok. tapi ma boleh ya axen cari kerja di jakarta, gak usah kuliah lagi, axenkan udah pinter. Kuliah cuma buang2 uang mama aja." seru seorang laki2 yang memeluk mama dari belakang yang bisa kupastikan dia adikku.
kulihat wajah mama berubah sendu seketika. kulihat mama menarik napas panjang dan berbalik menatap adikku yang kutahu namanya axen sambil memegang kedua pipi axen.

"Axen mama tau kamu pinter, tapi kamu juga butuh gelar kelulusan untuk bekerja, jadi lanjutkan sekolahmu. masalah biaya mama masih bisa membayar uang kuliah dan kegiatanmu." balas mama sambil memandang axen penuh ksayang. aku sangat merindukan tatapan itu.

"tapi ma..." kata2 axen twrputus karena mama mendahuluinya.

"sudahlah axen mama masih mampu, ayo lebih baik bantu mama menjemur" pinta mama sambil memberikan ember berisi pakaian ketangan axen. dan adikku itu mengerucutkan bibirnya. mama yg melihatnta tertawa menatap tingkah anaknya dan mencubit pipi axen.
ingin rasanya aku berlari dan memeluk mama sekarang tapi entah kenapa aku merasa sangat jauh dan tak pantas untuk itu semua.

"dia mirip aku ya" gumam bio disampingku.

"apanya?" tanyaku.

"sifatnya" jawabnya sambil terkekeh.

"iya, dan kenapa anak laki2 dikeluarga kita dikaruniai muka yang imut2" lanjutku sebal.

"itu karena ibumu yang imut" jawab papa. yang membuatku dan bio menatapnya Horor.

"sampai kapan kita melihat seperti ini?" tanyaku pada papa dan papa langsung berjalan kearah mama yang memunggunginya. kurasa mama dan axen menyadari kehadiran papa segingga mereka berbalik dan mengarahkan pandangan ke papa. kulihat wajah terkejut mama dan bingung axen.

FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang