CHAPTER 19

4.8K 178 0
                                    

-Juna POV-

"Alex, apa sudah ada kabar?" Tanyaku tak sabar.

"Saya sudah menemukan rumahnya tuan, tapi sejak pagi belum ada seorang pun yang keluar. Saya akan  memantau terus dari kejauhan tuan"

"Bagus, segera beritahuku jika ada perkembangan"

Ku putuskan sambungan teleponku dengan Alex. Kedua mataku langsung tertuju ke arah wanita yang ku cintai. Sejak Louis pergi, Tita dengan setia menemaniku bekerja seharian, itu karena dia ingin mengetahui perkembangan anak buahku untuk mencari Louis.

Tita sudah terlelap di sofa ruang kerjaku. tak henti bibir tipisnya menyebut nama Lou di setiap mimpinya. Louis sudah dianggap seperti anak kandung sendiri olehnya, besar pengaruh yang diberikan Louis kepadanya.

Aku tersenyum kecil melihat Tita yang sangat menyayangi Louis, apa jika kami sudah menikah nanti dia akan menyayangi anak kami sama seperti dia menyayangi Lou.

Bayangan masa depan kami sudah terbayang dipikiranku. Sebentar lagi Tita akan menjadi miliku seutuhnya. Merasakan kehangatan keluarga kecil kami.

"Engghh..." Tita mulai terbangun dari tidur nyenyaknya. Mungkin karena sofa ruangannku yang membuatnya tak nyaman. Sepertinya aku harus menempatkan sebuah kamar tersembunyi di ruang kerjaku.

"Apa sudah ada kabar dari Alex?" Bahkan belum sepenuhnya ia sadar dari kantuknya masih menanyakan perkembangan kabar dari Alex. Dia seperti balita yang baru bangun tidur mencari mainannya.

"Alex sedang memantau rumah keluarga Clark. Kamu jangan khawatir, secepatnya kita akan bertemu dengan Louis." Ucapku menenangkannya.

Tita hanya mengangguk. Dahinya berkerut kebingungan. "Kenapa kita tidak langsung mengunjungi rumahnya saja, dengan begitu kita bisa bertemu langsung dengan Louis."

Sudah kutebak dia akan menanyakan hal itu. "Sayang, keluarga Clark bukanlah keluarga yang hangat. Dia berbeda dengan keluarga lainnya. Justin Clark dan Daphne Clark adalah pasangan yang tidak bisa memiliki anak. Mereka mengadopsi banyak anak agar anak-anak yang mereka adopsi bisa meneruskan perusahaan mereka. Justin Clark adalah salah satu pengusaha yang sudah memiliki banyak perusahaan di luar negeri. Saat ini mereka sudah memiliki 8 anak adopsi termasuk Louis, Louis adalah anak terakhir yang diadopsinya."

Tita terhenyak mendengar asal usul keluarga Clark. Tak lama air matanya tumpah dipelupuk matanya. "Kenapa mereka bisa memilih Louis? Mereka pasti akan memaksakan keinginannya kepada Lou. Jika Lou tidak menurut pasti Lou-"

"Sstt...sudahlah kita harus berfikir positif. Lou pasti akan baik-baik saja. Kamu percaya kan padaku, jika secepatnya aku akan mempertemukan kalian berdua?"

"Ya" seraknya. Setidaknya dia sudah mulai tenang. Aku meraih tubuhnya untuk kupeluk. Menghirup wangi rambutnya. Mengecup puncak kepalanya. Ah rasanya sudah tak sabar aku menunggu hari pernikahan kami.

"Lusa adalah hari pernikahan kita. Aku mohon kamu fokus pada pernikahan kita. Persiapan sudah 99% kita hanya harus menyiapkan mental kita. Aku tidak menyuruhmu untuk melupakan Louis tetapi aku mohon fokuslah sebentar pada pernikahan kita. Aku janji tidak akan melupakan janjiku yang akan segera mempertemukan kalian berdua."

Tita hanya mengangguk didalam pelukanku. Aku hanya berharap dia tidak menganggapku egois. Kuakui aku mulai menyukai Louis. Aku juga merindukannya, merindukan anak kecil yang sudah memenuhi perhatian calon istriku ini.

***

Kyube Restaurant - Tokyo

Untuk kesekian kalinya, Eza menemani Andien makan malam bersama walaupun dengan setengah hati, ia tetap menerima ajakan calon istrinya itu.

PRINCE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang