17

9.8K 475 2
                                    

Cecillia menggeliat saat merasakan sesuatu yang hangat mengecup tengkuk, leher, dan dagunya.

"Sayang."

"Hm?" jawab Cecillia mengantuk, masih menelungkup di atas bantal.

"Aku lapar, cepatlah bangun." Dante menggigit pelan bibir Cecillia.

Cecillia tersenyum tanpa membuka matanya. "Oke, satu menit lagi."

Satu gigitan lagi di cuping telinga Cecillia membuat Cecillia mengerang pelan. "Cepatlah, Manis. Aku sangat lapar." Dante menggigit pelan dagu Cecillia.

"Oke, oke, aku bangun. Akan kuambilkan sarapan." Cecillia memaksakan tubuh telanjangnya duduk, padahal masih mengantuk.

"Aku lapar."

"Oke Dante, akan kuambilkan. Bersabarlah."

"Tidak perlu. Mendekatlah, biarkan aku menikmati sarapanku."

Seketika membuat Cecillia tidak mengantuk lagi saat mendengar nada menggoda dan jahil Dante. Cecillia tergelak pelan. "Oh Dante, kita sudah melakukannya tadi malam."

"Aku mohon mendekatlah. Aku bisa mati kelaparan, jika kau menghentikan sarapan pagiku," goda Dante lagi.

Cecillia tergelak dan memerah sebelum mendekat kearah Dante.

"Berbaringlah, aku kesulitan menjangkau menuku."

Cecillia menutupi wajahnya yang memerah malu sebelum berbaring di sebelah Dante. "Jangan memakai bahasa seperti seolah aku adalah sup kaldumu," protes Cecillia di antara wajahnya yang tertutupi.

Dante tergelak dan membuka tangan Cecillia untuk mengaitkan jemari mereka. Lama Dante hanya memandangi Cecillia dari atas wajahnya. Menelusuri wajah itu dengan tatapannya, seolah merekam wajah cantik Cecillia dalam ingatan.

"Kau cantik sekali, Cille." Dante membungkuk ke samping. Menjilat bibir Cecillia yang hangat dan lembut.

Cecillia membalas genggaman dalam kaitan jemari mereka, lalu mengerang saat Dante mengecup turun ke lehernya. Cecillia mendesis dan mengangkat tubuhnya sebagai undangan untuk Dante.

Dante menggeram serak. "Aku tidak bisa menjangkaumu, Sayang. Beri aku kemudahan."

Cecillia bergeser naik ke atas pangkuan Dante dan memberikan Dante akses pada payudaranya. Cecillia menjerit kecil saat mulut hangat Dante mengecup, menjilat, dan menghisapnya di sana.

"Dante ...," rintih Cecillia saat mulut Dante digantikan oleh tangan besar yang meremas pelan.

Bibir Dante menjelajah kembali ke leher Cecillia dan menghisapnya kuat. Memberikan tanda kepemilikan Dante akan diri wanita itu.

Mencium, menghisap, dan menggigit pelan bibir Cecillia kembali. "Beri aku bagianku, Sayang," bisik Dante serak.

Cecillia menyentuh tubuh Dante. Dante terkesiap, dan mendongak saat jemari mungil Cecillia mengusap dengan perlahan hingga dirinya mengeras.

"Oh, Tuhan .... Aku benar-benar tidak akan pernah puas memilikimu, Cille." Dante menarik tangan Cecillia untuk meninggalkan adik kecilnya. Menciumi wanita itu seolah Dante benar-benar lapar.

Cecillia membalas dengan tuntutan yang sama. Mencengkeram rambut Dante saat kakinya mengangkangi tubuh Dante. Melingkupi diri Dante dengan dirinya. Mereka mengerang hebat dan gemetar dengan pelukan yang sama eratnya.

"Aku mencintaimu Dante." Cecillia bersandar lemah di lekuk bahu Dante.

Dante tersenyum dan mengecup kening Cecillia. "Aku yang lebih mencintaimu."

Revisi Bastard PrinceWhere stories live. Discover now