Cecillia hampir tidak bisa menahan tangisnya, memba-yangkan apa yang akan dilakukan Willis pada anjing kecil itu.

"Tidak, jika dia tidak tahu," cecillia memohon lagi.

"Tapi dia akan tumbuh besar nanti, sulit untuk menyembunyikannya," bantah Willis.

Cecillia mengerjap beberapa kali sebelum mengusap kepala sang anjing. "Lalu apa yang harus aku lakukan?"

Willis mendesah keras melihat Cecillia menahan diri untuk tidak menangis. "Kalau begitu biar aku yang melakukannya."

Cecillia menatap terkejut pada Willis dengan matanya yang jernih. "Sungguh? Kau akan memeliharanya?"

"Aku tidak mengatakan itu."

"Kau bilang, kau yang akan mengambil alih dia."

"Maksudku adalah ...,"laki-laki itu mengerjap saat melihat pengharapan di mata Cecillia. "Astaga ini sulit sekali."

"Dante tidak akan tahu."

Willis melihat anjing kecil yang menggeliat di dadanya, lalu mengangguk. "Baiklah, aku akan memberikan anjing ini pada keluargaku yang tinggal jauh dari sini, agar Pangeran tidak memergokiku memelihara anjing ini di rumah pondokku," pasrah Willis.

Cecillia tersenyum lebar, membuat Willis silau oleh senyum-an itu.

"Terimakasih, Willis."

Willis diam-diam tersenyum melihat Cecillia melompat senang sebelum menggendong anak anjing itu.

Apa yang kau lakukan, Will? Kau mempertaruhkan pekerjaanmu hanya karena melihat mata cantik itu berkaca-kaca? dalam hati Willis menyalahkan dirinya sendiri.

****

Dante mendesah lelah sebelum mengusap wajahnya, lalu turun dari kereta kuda yang sudah sejak lima menit lalu berhenti di depan rumah besar Tattianna.

Hari ini adalah hari yang melelahkan untuk Dante. Bertemu dengan ayah dan neneknya bukan kegiatan yang disukainya. Mereka selalu membahas soal kegiatan amal, pesta, dan tugas-tugasnya yang adalah satu-satunya ahli waris Kerajaan Paxton.

Dante datang ke rumah Tattianna karena wanita itu selalu bisa membuat semua kelelahannya terangkat. Tattiannanya yang cantik pasti sudah menunggu.

Memang Dante tidak mengirimkan pesan pada Tattianna untuk memberitahukan kedatangannya, tapi Dante tahu Tattianna akan senang melihatnya datang tiba-tiba.

Dante menghentikan langkahnya. Membaur di dalam kegela-pan saat melihat seseorang membuka pintu depan rumah Tattianna dan keluar dari taman. Laki-laki itu melihat sekeliling, membe-tulkan mantel dan mengusap depan celananya. Buru-buru masuk ke dalam kereta kuda yang baru Dante sadari terparkir di depan kereta kuda sewaannya.

Dante kembali menuju jalanan untuk melihat lambang kereta kuda laki-laki itu, dan menyadari itu adalah lambang Hammington sebelum kereta kuda itu menjauh.

"Alexander Hammington?" ucapnya lirih sambil bertanya-tanya, ada urusan apa Alex datang kerumah Tattianna malam-malam seperti ini?

Dante tidak pernah tahu bahwa Tattianna mengenal Alex. Selama ini Tattianna terlihat hanya menyapa basa-basi pada setiap laki-laki yang ditemuinya, termasuk Alex. Lalu bagaimana bisa Tattianna mengenal Alex, bahkan sampai datang ke rumah Tattianna selarut ini?

Dante harus tahu. Dan jika Dante ingin tahu, maka satu-satunya cara adalah dengan bertanya langsung pada Tattianna.

Dante kembali melewati taman dengan cepat sebelum membuka pintu rumah Tattianna. Seluruh pelayan sudah tahu bahwa Dante adalah kekasih Tattianna. Di jam selarut ini memang Tattianna memerintahkan para pelayannya untuk tidak membu-kakan pintu untuk siapa pun yang datang karena Dante punya kunci cadangan, dan pasti akan datang di jam selarut ini.

Revisi Bastard PrinceWhere stories live. Discover now