PIl 8

2.9K 252 8
                                    

Mia's pov

Aku benar-benar was-was mengingat semalam, seseorang tengah melihatku memberi makan anjing-anjing dikomplek itu, aku takut seseorang itu tahu bahwa aku memberi makan anjing-anjing itu, Hati dan Jantung dari Gelard.
Aku pasti akan dilaporkan kepolisi dan dihukum seberat-beratnya!
Sial! Benar-benar sial! Aku sangat bodoh!

Tidaaak! aku tidak akan takut! Biarkan saja dia melapor Polisi. Aku akan mencari tahu siapa orang itu dan segera membunuhnya!

Pagi ini Aku sama sekali tidak bersemangat.
Entah kenapa, hari ini aku tidak berniat membunuh Paulina atau Anny.

Biarkan mereka berdua bernafas untuk hari ini saja.
Aku akan memberi mereka waktu untuk berkumpul dengan orang tua bodoh mereka.


********

Aku berjalan menuju kekelas dengan tidak bergairah sedikitpun, aku tetap memasang wajah tanpa ekpresiku seperti Biasa dan berjalan dengan lemas.
Aku melihat Misca yang tengah tersenyum kepadaku saat aku hendak memasuki ruangan.
Aku sangat Jijik melihat senyum itu.
Aku melihat Misca dengan tatapan benci dan ia langsung mematikan senyumnya dan berhenti melihatku.

Setelah aku duduk dimeja, kulihat kedatangan Anny dan Paulina, mereka menatapku dengan tatapan benci dan tercampur dengan kesedihan, mungkin mereka merasa kehilangan Gerald, Romy, dan July.
Saat aku melihat mata Anny, ia terlihat sangat bersedih.
Matanya bengkak.
Mungkin karena menangis semalaman.
didalam hatiku, aku sangat membenci air mata itu.

Tenang saja Anny, aku akan membuatmu untuk berhenti menangis.
Ucapku dalam hati.

***********

Setelah pelajaran usai, aku bergegas berjalan meninggalkan ruangan.
Ditengah perjalanan, aku bertemu dengan Misca dan mengajakku pulang bersama.
Lagi.
Misca menjalankan Mobilnya secara pelan disampingku sambil membuka jendela mobilnya.

"Bagaimana jika kita pulang bersama?". Tawarnya.

Aku tetap diam, tidak melihat mukanya, atau sekedar menolak ajakannya dan terus berjalan kedepan meninggalkan Misca.
Ia terus mengikutiku hingga aku membelok dan memilih jalan lain yang sempit agar ia berhenti mengikuti.
Bagus!.

Disepanjang perjalanan, aku terus memikirkan Misca, dan mencurigai Misca bahwa dia adalah orang yang melihatku tadi malam.
Aku mencoba menghilangkan paranoidku itu dan segera bergegas menuju rumah.

**********

Aku melangkahkan kakiku menuju ruang tamu.
Dan Aku mendapatkan ayah tengah menonton televisi dan bersantai.
Aku mendekatinya dan duduk disamping Ayah.

"ah! Untung saja kau cepat pulang, ayah sangat khawatir jika kau pulang sendiri". Katanya.
"Sekarang anak hilang sudah bertambah menjadi tiga orang. Lihat berita itu". Lanjutnya sembari menunjuk siaran berita di televisi dengan wajah panik sambil memegang rambutku.

Aku melihat dan mendengar siaran berita yang di tunjuk oleh Ayahku, didalam berita siaran televisi, kulihat orang tua Gerald, dan teman dari Gerald yaitu Anny yang tengah diwawancarai.

"Aku sangat merasa kehilangan kepada sahabat-sahabatku. Aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi.".
Kata Anny sambil menangis saat diwawancarai.
Aku menggeretakan gigiku saat Anny menangis didepan televisi.

"Kau tidak pantas untuk menangis Ann, Air matamu sama sekali tidak cukup untuk menggantikan air mata yang sudah kubuang untuk kalian ber-lima selama bertahun-tahun! Kecoa itu harus ku basmi!"
Kesalku dalam hati.

Psychopath In Love(gxg) [FINISHED]Where stories live. Discover now