vers. HURT - End of War, Start for Everything

10.4K 446 25
                                    

This is The Last Chapter
Choose your ending vers.

WARNING!!
Chapter ini bergenre Hurt/Comfort

Jika tidak suka genre ini. Next ke halaman berikutnya aja.

Naruto mendekati Hinata. Semua perseteruan antar Hyuga itu sepertinya telah usai. Tidak ada lagi pihak yang menjerit sakit ataupun yang menyerang Hinata.

Ucapan Hinata sepertinya menyadarkan mereka.

[ Naruto POV ]

Aku yang awalnya fokus dengan tetua brengsek di depan ku ini mengalihkan pandangan ku.

Hinata berada di tengah lapangan luas milik klannya. Mengenakan kimono putih yang telah kotor akan debu dan pasir. Cakra biru tua keluar dari tubuhnya. Cakra yang terlihat mengerikan namun hangat.

Rasa khawatir menyelimuti diri ku. Ku langkah kan kaki ku secepat mungkin ke arahnya. Tapi kekuatan cakra itu menghempas ku. Hanabi yang berada di dekat Hinata juga ikut terhempas. Dengan gerakkan refleks aku menangkap tubuh adik dari gadis yang mencuri hati ku.

Hanabi berkata Hinata melafalkan sesuatu. Tapi aku tak bisa mendengarnya. Mungkin itu jutsu yang hanya didengar para Hyuga.

Tak lama teriakan dari Hyuga terdengar. Suara rintihan sakit. Mereka memegang kepala mereka. Jutsu itu lagi. Tapi tak hanya teriakan sakit di lapangan yang isinya hampir semua klan hyuga. Ada juga seruan girang dan bingung. Ada yang berkata tanda dikening menghilang. Menghilang? Bukannya tanda itu tak akan pernah hilang?

Baiklah. Aku bukan orang pintar. Dan bukan shinobi yang mengikuti kelas sejarah di akademi. Tapi kurasa keadaan ini memang tak dijibarkan di buku sejarah shinobi.

Belum usai dengan keterbingungan ku akan keadaan yang terjadi.

Cakra di tubuh Hinata menghilang. Tetua Hyuga yang sudah sangat tua berlari kearah Hinata. Mengarahkan jurusnya pada Hinata.

Deg. Perasaan ini sama ketika diri ku melihat Hinata bertarung dengan pain. Perasaan takut dan khawatir.

Kali ini tubuh ku bebas tak terkekang besi cakra milik pain. Jadi aku bisa langsung bergerak kearah Hinata.

Tapi lagi-lagi aku dihentikan. Hyuga Hiashi berdiri di depan ku. Menghalangi langkah ku untuk mendekat dan membantu Hinata. Seharusnya aku bisa melawan orang tua ini namun perkataannya membuat ku memilih stop dan melihat Hinata. Aku percaya pada Hinata.

Hinata berujar dengan tegas tentang keadaan yang mereka alami. Tentang jutsu yang namanya Juin Jutsu. Tentang cakra leluhur mereka.

Hinata jarang berucap tegas dan lantang. Tapi setiap kali ia melakukannya. Aku selalu terkesima. Gadis yang selalu tergagap didepan ku dan menunduk malu itu. Aku yang menilainya gadis aneh. Ya! Gadis aneh yang anggun dan menawan. Gadis aneh yang bisa mengubah suasana hati orang dengan ucapannya.

Dia juga menyadarkan ku ketika perang dunia ke empat. Menyelamatkan ku. Membimbing ku kembali ke jalan ku.

Aku mengingatnya. Gadis ini yang dulu memberi ku semangat. Gadis aneh yang menyebut ku 'proud failure'. Perasaan ku saat ini sama dengan saat itu. Jadi sebenarnya aku telah jatuh cinta padanya mulai dari saat itu kah? Atau lebih awal dari itu?

Sebenarnya sejak kapan kau masuk ke hati ku Hinata? Kau membuat getaran-getaran aneh dihati Ku! Kapan pun itu. Aku bersyukur aku menyadari perasaan ini. Aku bersyukur itu kau. Hinata.

Kali ini aku tak akan lari lagi. Tidak akan menundanya lagi. Sudah saatnya aku jujur dengan perasaan ku.

Aku ingin segera bersama mu.

End Of War, Start For EverythingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora