Terungkap

9.9K 573 41
                                    

Hiruk piuk suara terdengar dari alun-alun kantor Hokage berada. Semua warga Konoha berkumpul untuk menjadi saksi pelantikan pemimpin desa mereka yang baru.

Seorang pemuda yang mereka banggakan. Ya! Seorang pahlawan. Bukan anak terkutuk yang dinaungi monster penghancur desa mereka. Oh! monster itu juga masih ada dalam tubuh pemuda tersebut. Monster yang juga membantu menyelamatkan dunia.

Sayangnya pemuda calon pemimpin desa yang dinanti tidak berada di sana.

"Dimana Naruto?" Tanya Tsunade. Ia datang bersama dengan para tetua.

"Pergi entah kemana.. Tsunade-sama." Jawab Sakura takut-takut.

Aura Tsunade yang awalnya gelap sekarang makin gelap lagi.

"Dia pergi ke kediaman Hyuga." Jawab Shikamaru santai.

"Ck. Dasar anak muda!!" Tsunade berucap.

Lalu Tsunade pun pergi dari tempat pelantikan. Tetua yang melihat semakin geram.

Dari pada mendapat omelan tanpa henti dari para tetua. Beberapa shinobi menyebar. Situasinya sepertinya sedang tidak bersahabat.

Tsunade meloncati atap rumah ke atap rumah. Tujuannya adalah rumah gadis berambut panjang dengan poni rata dan mata rembulan.

Seorang yang lahir dari klan tertua dan terpandang. Sebuah klan yang disegani dan dihormati. Ia lahir dari darah bangsawan yang di sebut souke dalam klan mereka. Bangsawan di atas bangsawan.

Orang mungkin melihatnya bak putri yang memiliki segalanya. Seorang yang beruntung dilahirkan dalam klan itu.

Mereka tak pernah tau kerasnya hidup yang dijalaninya. Tatapan mengejek dari mata yang berwarna sama dengannya. Ucapan-ucapan merendahkan dari orang-orang yang tinggal satu kompleks dengannya.

Dia berlatih cukup keras tapi semua itu tak ada apa-apa di hadapan orang-orang berklan sama dengannya.

Menyalahkan orang-orang itu? Orang yang tak bisa menghargai usaha seseorang?

Tidak.

Dia tau dia memang lemah. Dia bahkan tak bisa melawan adiknya yang berumur lebih muda beberapa tahun dibawahnya. Apalagi mengalahkan kakak sepupunya yang jenius walaupun kasta klan bunke yang disandang. Jadi untuk apa menyalahkan orang lain.

Tak hanya itu. Kebencian yang diterimanya dari kakak sepupu yang selalu dikaguminya. Keberadaannya bahkan tak diakui oleh ayahnya sendiri. Orang-orang terdekatnya.

Ingin kabur dan menghilang. Hisap saja dia ke dasar bumi yang tergelap. Lari dari kenyataan.

Toh tak akan ada yang peduli.

Mungkin dia sudah lama masuk kegelapan jika tidak menemukan cahaya. Petunjuk arahnya.

Orang yang lebih menderita darinya. Dia dibenci seluruh warga desa tapi tak menyerah jadi kenapa dia yang hanya di benci keluarganya harus menyerah.

Orang yang dikagumi dan berakhir dicintainya itu akan tumbuh semakin kuat. Dia percaya itu. Dan berbeda dengannya, dia akan selalu lemah. Ya. Biarkan saja begini. Menjadi dirinya sendiri.

Paradigma berubah. Pandangan orang berubah.

Kenapa mereka gampang sekali menilai seseorang?

Jika pemuda itu tak berakhir menjadi pahlawan, apa mereka tetap kagum dan memandangnya?

Tapi kasusnya berbeda dengan pemuda itu. Pemuda itu pantas untuk mendapatkan segala pujian dengan usaha yang dilakukannya.

Bagaimana dengannya?

End Of War, Start For EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang