Kaito dan Shinichi : Pertemuan Kedua

845 74 5
                                    

~~~ Kaito Scene ~~~

Setelah berpikir lama, dia sudah mendapatkan pembelajaran yang sangat tepat untuk Shinichi. Pembelajaran agar tidak bermain-main dengan Psychopath Charming. Sebentar dia memejamkan mata untuk mengumpulkan keberanian. Alhasil, dia berhasil memusatkan kekuatan pada salah satu iris kebangaannya. Iris Violet, menjadi pemberi kekuatan baginya.

Iris violet itu tidak hanya memberikan kekuatan lebih padanya. Iris itu juga menunjukkan tempat Shinichi berada. Ya, itu kesalahan Shinichi meninggalkan sidik jari di leher Kaito. 'Kamu tidak jauh dari sini rupanya. Aku akan menjemputmu Shinichi.' Pikir Kaito bahagia. Bahagia, karena hatinya sudah diambil Shinichi. Sebagai gantinya, Kaito akan mengambil hati Shinichi. Dengan paksaan sekalipun.

Dengan percaya diri, dia menekan telpon genggamnya. Mengirimkan ancaman agar Shinichi berhati-hati. Tulisan 'Sent' muncul dilayar telpon genggamnya. Besok akan menjadi aksi pembunuhan yang paling dia senangi dan yang paling membekas dihatinya. 'Shinichi, sebenarnya aku tidak mau melakukan ini. Maafkan aku. Yang menginginkan hal ini adalah dirimu, bukan aku. Ore wa mada wakaranai, demo... Aishiteru yo, Shinichi.'

~~~ Shinichi Scene ~~~

Pagi-pagi sekali, bahkan masih bisa dibilang tengah malam, Shinichi terbangun dengan paksa. Pasalnya, telpon genggam yang tergeletak di nakas kamar hotelnya bergetar. Entah mengapa sejak dia mencekik Kaito Kuroba, dia mengalami mimpi buruk yang amat sering berkelebatan dibenaknya.

Dibukanya 'pelaku' yang memaksa dia bangun. Nama Kaito Kuroba di panel pesan singkat. Beberapa detik kemudian, Shinichi sadar bahwa itu bukanlah halusinasinya. Nama Kaito Kuroba benar-benar ada di panel telpon genggamnya sekarang.

'Dia... Dia masih hidup. Yappari, aku merasa ada yang aneh dengannya. Tidak salah aku memberitahunya tentang perubahan iris... Iris??? Menjadi violet. Kalau dia bisa memusatkan kekuatannya pada iris yang satu itu dia akan menjadi... Orang yang tidak terkalahkan.' Pikir Shinichi pesimis mengingat kejadian kemarin.

Dia memutuskan untuk membuka pesan yang dikirim untuknya. 'Aku akan mencuri apa yang menjadi punyaku. Aku akan mengambilnya dengan paksa.' Shinichi menggumamkan isi pesan Kaito. Yang menurutnya sangat... Aneh. 'Memangnya apa yang pernah aku ambil darinya?' Pertanyaan yang sering melewati pikirannya. Benaknya sudah resah untuk diajak tidur. Resah karena dia tahu sesuatu yang tidak terduga bisa terjadi padanya. Shinichi memutuskan untuk mandi dengan tujuan melepas ketegangannya.

Setelah acara mandinya selesai, dia lebih memilih ambruk di ranjang. Dan dia berhasil memejamkan matanya, diikuti dengan menghilangnya kesadaran.

Paginya, sinar matahari mencoba masuk melalui celah-celah tirai yang tertutup. Dan sinar yang lolos pun berhasil membangunkan Shinichi yang masih memakai balutan handuk. 'Doushite... Oh iya... Bagaimana aku bisa lupa. Hidupku sudah terancam karena aku mencekik salah satu anak dengan kekuatan spesial dan yang paling anehnya, dia memiliki wajah sama denganku.'

"Shin-chan bangun..." Ibunya shock, tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. "Shin-chan, tidak biasanya kamu sudah bangun jam 5 saat liburan seperti ini. Ya, sudahlah tidak apa-apa. Shin-chan, sarapannya sudah kusiapkan. Sebelum itu ganti bajumu. Ibu titip kartu kamar ini ya... Ibu mau jalan-jalan ke Ekoda Mall. Ibu tahu Shin-chan tidak suka ke mall jadi..."

"Ikurashai, Kaa-san. Kiyosukete." Shinichi memotong kata-kata ibunya. Dia tidak ingin mendengar ocehan ibunya di pagi yang... Menyeramkan.

"Jaa, itekimasu Shin-chan." Melihat ibunya pergi, hati Shinichi merasakan bahaya dari Kaito malah semakin mendekat.

Menepiskan rasa khawatir plus waspadanya, dia memilih pergi ke Ekoda Park. Seorang diri, tanpa seseorang yang melindunginya. Tidak lupa, dia membawa buku untuk menenangkan pikirannya. Berdiam diri dibangku dekat pohon rindang. Ya, dia duduk dibangku yang sama saat dia bertemu dengan Kaito Kuroba dan Aoko temannya. Tapi dia sudah tidak memikirkan hal itu karena dia sudah tenggelam dengan alur cerita di bukunya.

Bug Eaten PsychedelismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang