Kaito dan Shinichi : Pertemuan Pertama

1K 71 13
                                    


~~~ Kaito Scene ~~~

Sudah sebulan Kaito menjalani hari tanpa Ran dan Hakuba. Tenang dan damai tanpa 2 pengganggu hidupnya, itulah yang dipikirkan Kaito. Dia bisa bersama Aoko sebagai sahabatnya dengan nyaman. Tiba-tiba 'alarm' pagi berbunyi "KAITOOO... OHAYOU!!!" Aoko berteriak membangunkan Kaito. Yang merasa dipanggil, akhirnya bangun juga. Kaito hanya bisa bergumam 'masih saja, dengan sifat yang sama.'

Kaito menemui 'pelaku' yang meneriakkan namanya melalui balkon rumahnya.
"Aoko, nanda yo? Masih jam 8, lagipula ini musim liburan. Harusnya aku masih tidur jam segini, paham?"

"Iya, paham Kaito. Makanya Kaito harus bangun jam 8. Sebenarnya Aoko ingin membangunkan jam 7, tetapi Aoko ragu. Jadi..."

"Jadi, kalau kamu tahu aku masih tidur jam 7, kenapa kamu membangunkanku jam 8?"

"Karena Aoko masih ingat dengan janji Kaito kemarin. Jangan-jangan Kaito lupa dengan janji itu?"

"Janji yang mana? Ohh... Baru ingat Aoko gomen ne."

"Baiklah..." Aoko meninggalkan teman bicaranya.

Ya. Mereka punya janji yang menurut Aoko sangatlah penting dan tak terlupakan. Kaito yang notabenenya teman, mantan pacar, sekaligus tetangga sebelah mengajaknya jalan bersama ke Ekoda Park. Melihat festival musim panas. Sudah lama Aoko menunggu kesempatan emas nan langka ini. Maka dari itu, dia mengusahakan agar dirinya dan Kaito tidak bangun terlambat di acara yang bisa dibilang 'kencan' bagi Aoko.

Kaito yang sedari tadi mengomel dan merutuk dirinya 'baka, barou, pelupa' sudah siap untuk pergi. Pergi ke rumah Aoko untuk sarapan.

"Tadaima, Aoko." Tiba-tiba Kaito muncul di ruang makan.

"Okaeri, Kaito." Aoko yang sedari tadi memasak untuk sarapan langsung menyuguhkan kopi untuk Kaito. Sementara Kaito menyesap kopinya, Aoko menyuguhkan sandwich berisi selada, tomat berserta telur.

"Arigatou, Aoko. Itadakimasu." Kaito memakan sandwich tersebut dan memasang wajah yang bisa dikatakan datar. Tetapi dibalik wajah datar itu tersimpan perasaan 'ini terlalu buruk untuk dikatakan sandwich.'

"Bagaimana, Kaito? Enak?" Aoko angkat suara memecahkan lamunan Kaito.

"Seperti biasa, telurnya terlalu matang. Lagipula rotinya terlalu gosong sampai-sampai mudah rusak. Lihat itu." Kaito menunjuk pada serpihan roti yang gosong dan telur yang katanya terlalu matang.

"Kaito tara... Aoko sudah membuatkan sarapan yang cukup. Katakan saja 'terima kasih' atau yang lainnya."

"Haik, haik. Arigatou, Aoko."

"Sama-sama, Kaito."

"Saa, ikimasho."

~~~ Shinichi Scene ~~~

"Shin-chan. Bangun, Shin-chan." Omel ibunya melihat anaknya tidur buaya, alias pura-pura tidur.

"Okaa-san... Masih jam berapa ini? Aku malas bangun. Aku masih ingin tidur..." Sambil mengecilkan volume yang dikeluarkannya. Sayang, ibunya tahu kalau anaknya berpura-pura.

"Dame!!! Teganya kamu tidur lagi padahal ibu ingin mengajakmu ke festival musim panas hari ini." Sembari menarik selimut yang melilit anaknya dan berhasil menggelindingkan anaknya dari tempat tidur.

"Memangnya dimana festivalnya? Jauhkah dari Beika? Kalau jauh, aku tidak ingin menemani Kaa-san." Menahan sakit karena terjatuh secara paksa.

"Festivalnya berada di Ekoda. Tidak jauh, kan?" Dengan puppy eyes andalan ibunya sejak dulu.

"Okaa-san tara... Haik, haik aku akan mandi dan bersiap-siap ya..." Shinichi menuruti pinta ibunya. Pastinya, dengan bermalas-malasan.

Beberapa lama kemudian, Shinichi turun dan menemukan ibunya sedang duduk dan menonton televisi.

Bug Eaten Psychedelismजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें